Persaingan di Social Commerce Semakin Sengit, UMKM Harus Punya Skill Digital
loading...

Persaingan di social commerce menuntut UMKM harus melakukan upgrade diri agar tidak tertinggal. Foto: Sindonews/Tangguh Yudha
A
A
A
JAKARTA - Kehadiran social commerce seperti TikTok Shop dinilai sejumlah pihak dapat menggerus eksistensi UMKM. Namun, Ketua Umum Indonesian Digital Empowerment Community (IDIEC) M. Tesar Sandikapura menyebut bahwa hal itu tidak sepenuhnya benar.
Dalam talkshow bertajuk "Dampak Social Commerce pada UMKM di Indonesia", Jumat (15/9), Tesar mengungkap bahwa yang dibutuhkan para pedagang agar tetap bisa bersaing di era ini adalah skill digital.
Ia mengatakan, pedagang perlu meliterasi diri mereka sendiri untuk bisa melek teknologi. Ini karena sekarang masyarakat lebih aktif di dunia digital dalam melakukan banyak hal, mulai mencari hiburan, hingga berkomunikasi lewat media sosial.
“Masalah persaingan dagang , pada dasarnya sama saja dari zaman nabi Adam. Harus ada skill. Memang perlu diliterasi terutama UMKM yang baby boomers. Karena tentu saja milenial lebih melek teknologi. Jadi salah jika bertempur tanpa peralatan yang memadai," kata Tesar.
Lebih lanjut, Tesar juga meminta Pemerintah uuntuk ikut membantu mendorong literasi digital di tengah masyarakat. Ia bahkan tak segan menyolek Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk terus melakukan edukasi secara aktif.
Dalam talkshow bertajuk "Dampak Social Commerce pada UMKM di Indonesia", Jumat (15/9), Tesar mengungkap bahwa yang dibutuhkan para pedagang agar tetap bisa bersaing di era ini adalah skill digital.
Ia mengatakan, pedagang perlu meliterasi diri mereka sendiri untuk bisa melek teknologi. Ini karena sekarang masyarakat lebih aktif di dunia digital dalam melakukan banyak hal, mulai mencari hiburan, hingga berkomunikasi lewat media sosial.
“Masalah persaingan dagang , pada dasarnya sama saja dari zaman nabi Adam. Harus ada skill. Memang perlu diliterasi terutama UMKM yang baby boomers. Karena tentu saja milenial lebih melek teknologi. Jadi salah jika bertempur tanpa peralatan yang memadai," kata Tesar.
Lebih lanjut, Tesar juga meminta Pemerintah uuntuk ikut membantu mendorong literasi digital di tengah masyarakat. Ia bahkan tak segan menyolek Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk terus melakukan edukasi secara aktif.
Lihat Juga :