Spesifikasi Corvo PPDS Australia, Drone Intai Berbahan Karton
loading...
Corvo PPDS Australia merupakan drone intai berbahan karton yang dikembangkan oleh SYPAQ Systems. Foto/SYPAQ Systems
A
A
A
JAKARTA - Corvo PPDS Australia merupakan drone intai berbahan karton yang dikembangkan oleh SYPAQ Systems. Startup yang berbasis di Melbourne ini mengirim jenis drone Corvo PPDS untuk militer Ukraina .
Corvo PPDS adalah drone berbiaya rendah yang dapat digunakan untuk pengiriman pasokan dan peralatan ke area yang tidak dapat dijangkau oleh kemampuan logistik tradisional. Drone ini juga telah diadaptasi untuk misi intelijen, pengawasan, dan pengintaian.
Menurut siaran pers dari SYPAQ Systems, Departemen Pertahanan Australia akan menyediakan dana lebih lanjut untuk membeli teknologi dan peralatan pertahanan yang sangat dibutuhkan untuk Ukraina.
Dalam hal ini SYPAQ Systems memproduksi drone Corvo PPDS untuk Angkatan Bersenjata Ukraina. Lantas, seperti apa spesifikasi dari drone intai Corvo yang sebenarnya? Simak ulasan berikut ini.
Corvo PPDS Australia dikenal sebagai pesawat karton yang dikemas datar dan dapat terbang hingga 120 km. Drone ini dapat mendarat dengan sendirinya serta mengurangi beban para prajurit selama operasi.
Drone Corvo PPDS memiliki badan yang terbuat dari karton berlilin. Untuk merakitnya hanya perlu menggunakan lem, pisau, pena, dan selotip. Sementara kunci pas hanya diperlukan untuk memasang baling-baling.
Dikutip dari laman Army Recognition, drone ini memiliki dimensi yang cukup kecil, yakni dengan panjang 1 meter dan lebar 1 meter. Sementara untuk beratnya hanya 2 kg saja.
Drone Corvo PPDS ini juga dilengkapi dengan kamera yang dapat merekam video dengan resolusi 1080p. Dengan kamera tersebut tentu dapat merekam seluruh peristiwa secara jelas tanpa ada bayangan.
Drone buatan Australia juga telah dilengkapi dengan baterai lithium-ion yang dapat bertahan hingga 30 menit terbang. Dengan sistem navigasi GPS, memungkinkan drone untuk terbang secara otomatis ke titik tujuan tanpa bantuan pilot manusia.
Selain itu, Corvo PPDS ini juga dilengkapi dengan sistem pendaratan otomatis yang memungkinkan drone mendarat dengan sendirinya tanpa bantuan pilot manusia. Hal ini sangat membantu dalam mengurangi risiko kerusakan pada drone saat mendarat.
Corvo PPDS adalah drone berbiaya rendah yang dapat digunakan untuk pengiriman pasokan dan peralatan ke area yang tidak dapat dijangkau oleh kemampuan logistik tradisional. Drone ini juga telah diadaptasi untuk misi intelijen, pengawasan, dan pengintaian.
Menurut siaran pers dari SYPAQ Systems, Departemen Pertahanan Australia akan menyediakan dana lebih lanjut untuk membeli teknologi dan peralatan pertahanan yang sangat dibutuhkan untuk Ukraina.
Dalam hal ini SYPAQ Systems memproduksi drone Corvo PPDS untuk Angkatan Bersenjata Ukraina. Lantas, seperti apa spesifikasi dari drone intai Corvo yang sebenarnya? Simak ulasan berikut ini.
Spesifikasi Drone Intai Corvo PPDS Australia
Corvo PPDS Australia dikenal sebagai pesawat karton yang dikemas datar dan dapat terbang hingga 120 km. Drone ini dapat mendarat dengan sendirinya serta mengurangi beban para prajurit selama operasi.
Drone Corvo PPDS memiliki badan yang terbuat dari karton berlilin. Untuk merakitnya hanya perlu menggunakan lem, pisau, pena, dan selotip. Sementara kunci pas hanya diperlukan untuk memasang baling-baling.
Dikutip dari laman Army Recognition, drone ini memiliki dimensi yang cukup kecil, yakni dengan panjang 1 meter dan lebar 1 meter. Sementara untuk beratnya hanya 2 kg saja.
Drone Corvo PPDS ini juga dilengkapi dengan kamera yang dapat merekam video dengan resolusi 1080p. Dengan kamera tersebut tentu dapat merekam seluruh peristiwa secara jelas tanpa ada bayangan.
Drone buatan Australia juga telah dilengkapi dengan baterai lithium-ion yang dapat bertahan hingga 30 menit terbang. Dengan sistem navigasi GPS, memungkinkan drone untuk terbang secara otomatis ke titik tujuan tanpa bantuan pilot manusia.
Selain itu, Corvo PPDS ini juga dilengkapi dengan sistem pendaratan otomatis yang memungkinkan drone mendarat dengan sendirinya tanpa bantuan pilot manusia. Hal ini sangat membantu dalam mengurangi risiko kerusakan pada drone saat mendarat.
(okt)
Lihat Juga :
