Kota Kematian Sisa-sisa Kejayaan Raja Firaun Ditemukan
loading...

Kota Kematian Sisa-sisa Kejayaan Raja Firaun berhasil terungkap. FOTO/ DAILY
A
A
A
KAIRO - Hasil penelitian arkeologi Mesir mengumumkan penemuan Nekropolis yang terdiri delapan makam, 40 peti mati dan 1000 arca yang berasal dari masa akhir dinasti Firaun dan awal era Ptolemeus di wilayah Minya, Mesir.
Untuk diketahui, Nekropolis atau dikenal kota kematian adalah semacam komplek pekuburan yang terpisah dari kota ketika saat itu.
Keberadaan kota kematian ini bertujuan religius. Selain itu adanya kebudayaan pada zamannya yang melarang pemakaman dilakukan di wilayah kota.
Seperti dilansir dari dari dari Al-Mashry Al-Youm, Penggalian itu dilakukan oleh sebuah tim Mesir yang dipimpin oleh Mostafa Waziri, sekretaris Jenderal Dewan Purbakala Tertinggi Mesir yang memulai penggalian pada akhir tahun 2017.
“Pekerjaan penggalian dijadwalkan berlangsung selama lima tahun dalam upaya untuk mengungkap semua penguburan pemakaman tersebut,” kata Menteri Urusan Benda Purbakala Mesir Khaled al-Anany mengatakan dalam sebuah video langsung yang diposkan oleh halaman Facebook kementerian Mesir.
Dia menjelaskan bahwa penemuan tersebut masih baru dan masih banyak yang akan ditemukan saat penggalian mendatang.
Waziri mengatakan bahwa selama tiga bulan terakhir, kelompok penggalian menemukan sekelompok makam dan penguburan yang merupakan milik para pendeta dewa Mesir kuno Thoth.
Makam tersebut juga berisi 13 penguburan, di mana sejumlah besar patung ushabti yang diukir ditemukan, termasuk lebih dari 1.000 arca dan ratusan lainnya hancur berkeping-keping.
Ushabti adalah patung pengubur yang digunakan di Mesir Kuno. Ushabti ditempatkan di kuburan di antara barang-barang kuburan dan dimaksudkan untuk bertindak sebagai pelayan untuk yang dikubur.
Menurut laporan Al Mashry Al Youm, restorasi kini terus mengumpulkan semua bagian pekuburan kuno tersebut.
AMAY mengutip keterangan Wazizri yang menggambarkan penemuan mumi yang dihiasi dengan kerah perunggu yang menggambarkan Dewa Nut.
Mumi ini disebut sebagai pendeta agung “Djehuty-Irdy-Es.”
Mumi itu dihiasi dengan koleksi manik-manik biru dan merah serta lembaran berlapis tembaga, dua mata diukir dengan perunggu dan dihiasi dengan manik-manik gading dan kristal.
“Hal ini terlihat membentangkan sayapnya untuk melindunginya, menurut kepercayaan Mesir kuno,” tutup Waziri.
Untuk diketahui, Nekropolis atau dikenal kota kematian adalah semacam komplek pekuburan yang terpisah dari kota ketika saat itu.
Keberadaan kota kematian ini bertujuan religius. Selain itu adanya kebudayaan pada zamannya yang melarang pemakaman dilakukan di wilayah kota.
Seperti dilansir dari dari dari Al-Mashry Al-Youm, Penggalian itu dilakukan oleh sebuah tim Mesir yang dipimpin oleh Mostafa Waziri, sekretaris Jenderal Dewan Purbakala Tertinggi Mesir yang memulai penggalian pada akhir tahun 2017.
“Pekerjaan penggalian dijadwalkan berlangsung selama lima tahun dalam upaya untuk mengungkap semua penguburan pemakaman tersebut,” kata Menteri Urusan Benda Purbakala Mesir Khaled al-Anany mengatakan dalam sebuah video langsung yang diposkan oleh halaman Facebook kementerian Mesir.
Dia menjelaskan bahwa penemuan tersebut masih baru dan masih banyak yang akan ditemukan saat penggalian mendatang.
Waziri mengatakan bahwa selama tiga bulan terakhir, kelompok penggalian menemukan sekelompok makam dan penguburan yang merupakan milik para pendeta dewa Mesir kuno Thoth.
Makam tersebut juga berisi 13 penguburan, di mana sejumlah besar patung ushabti yang diukir ditemukan, termasuk lebih dari 1.000 arca dan ratusan lainnya hancur berkeping-keping.
Ushabti adalah patung pengubur yang digunakan di Mesir Kuno. Ushabti ditempatkan di kuburan di antara barang-barang kuburan dan dimaksudkan untuk bertindak sebagai pelayan untuk yang dikubur.
Menurut laporan Al Mashry Al Youm, restorasi kini terus mengumpulkan semua bagian pekuburan kuno tersebut.
AMAY mengutip keterangan Wazizri yang menggambarkan penemuan mumi yang dihiasi dengan kerah perunggu yang menggambarkan Dewa Nut.
Mumi ini disebut sebagai pendeta agung “Djehuty-Irdy-Es.”
Mumi itu dihiasi dengan koleksi manik-manik biru dan merah serta lembaran berlapis tembaga, dua mata diukir dengan perunggu dan dihiasi dengan manik-manik gading dan kristal.
“Hal ini terlihat membentangkan sayapnya untuk melindunginya, menurut kepercayaan Mesir kuno,” tutup Waziri.
(wbs)