Gunakan Llama 2 Milik Meta, Anda bisa Bikin Program Komputer Sendiri Walau Bukan Programmer
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lebih canggih dibandingkan ChatGPT , Meta bakal rilis kecerdasan buatan yang bikin semua orang bisa membuat program komputer. Apa saja manfaatnya?
Meta melakukan terobosan menarik dalam dunia program komputer. Baru-baru ini mereka mengklaim akan segera meluncurkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) bernama Code LLama.
Program kecerdasan buatan itu merupakan pengembangan dari model AI sebelumnya, LLama2. Diketahui Llama2 adalah program model AI yang dapat menghasilkan teks dan kode sebagai respons terhadap petunjuk, pada sistem chatbot lainnya.
Hanya saja Llama2 masih sangat terbatas dan karena hanya tersedia di sejumlah platform seperti Azure, AWS, dan Hugging Face. Ini berbeda dengan Code Llama yang nantinya akan bebas digunakan oleh masyarakat umum.
Sehingga, dengan Code Llama masyarakat umum bisa belajar koding tanpa beban. Semua orang jadi bisa dapat dengan mudah mempelajari koding dan membuat program komputer.
"Code Llama berpotensi membuat alur kerja lebih cepat dan efisien bagi pengembang dan menurunkan hambatan masuk bagi orang-orang yang sedang belajar koding. Code Llama berpotensi digunakan sebagai alat produktivitas dan pendidikan untuk membantu pemrogram menulis perangkat lunak yang lebih kuat dan terdokumentasi dengan baik," sebut Meta di situs resmi mereka.
Situs Wired menyebutkan hadirnya Code Llama jadi kabar gembira buat semua orang. Pasalnya semakin banyak pengembang yang dapat merasakan proses pengkodean yang langsung dibantu kexcerdasan buatan.
Hal itu juga dapat menginspirasi cara-cara baru untuk menanamkan AI ke dalam perangkat lunak. “Sangat menarik bahwa mereka merilis hal besar ini ke komunitas,” kata Deepak Kumar, peneliti pengkodean AI di Stanford University.
Dia mengatakan Meta telah berhasil membentuk komunitas pengkodean dan program komputer melalui Llama 2. Kini lewat Code Llama, Meta akan
membuat bahasa program dan pengkodean komputer jadi lebih dimengerti oleh semua orang.
“Ini memberi kami sedikit lebih banyak fleksibilitas untuk bermain dengan apa yang sebenarnya bisa dimaksimalkan di dunia. Jauh lebih baik dibanding model sumber tertutup dari Google atau OpenAI,” jelas Deepak Kumar.
Meta melakukan terobosan menarik dalam dunia program komputer. Baru-baru ini mereka mengklaim akan segera meluncurkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) bernama Code LLama.
Program kecerdasan buatan itu merupakan pengembangan dari model AI sebelumnya, LLama2. Diketahui Llama2 adalah program model AI yang dapat menghasilkan teks dan kode sebagai respons terhadap petunjuk, pada sistem chatbot lainnya.
Hanya saja Llama2 masih sangat terbatas dan karena hanya tersedia di sejumlah platform seperti Azure, AWS, dan Hugging Face. Ini berbeda dengan Code Llama yang nantinya akan bebas digunakan oleh masyarakat umum.
Sehingga, dengan Code Llama masyarakat umum bisa belajar koding tanpa beban. Semua orang jadi bisa dapat dengan mudah mempelajari koding dan membuat program komputer.
"Code Llama berpotensi membuat alur kerja lebih cepat dan efisien bagi pengembang dan menurunkan hambatan masuk bagi orang-orang yang sedang belajar koding. Code Llama berpotensi digunakan sebagai alat produktivitas dan pendidikan untuk membantu pemrogram menulis perangkat lunak yang lebih kuat dan terdokumentasi dengan baik," sebut Meta di situs resmi mereka.
Situs Wired menyebutkan hadirnya Code Llama jadi kabar gembira buat semua orang. Pasalnya semakin banyak pengembang yang dapat merasakan proses pengkodean yang langsung dibantu kexcerdasan buatan.
Hal itu juga dapat menginspirasi cara-cara baru untuk menanamkan AI ke dalam perangkat lunak. “Sangat menarik bahwa mereka merilis hal besar ini ke komunitas,” kata Deepak Kumar, peneliti pengkodean AI di Stanford University.
Dia mengatakan Meta telah berhasil membentuk komunitas pengkodean dan program komputer melalui Llama 2. Kini lewat Code Llama, Meta akan
membuat bahasa program dan pengkodean komputer jadi lebih dimengerti oleh semua orang.
“Ini memberi kami sedikit lebih banyak fleksibilitas untuk bermain dengan apa yang sebenarnya bisa dimaksimalkan di dunia. Jauh lebih baik dibanding model sumber tertutup dari Google atau OpenAI,” jelas Deepak Kumar.