Imbas Polusi Udara yang Menggila, Lalat Jadi Tertarik Sesama Jenis

Selasa, 22 Agustus 2023 - 08:09 WIB
loading...
Imbas Polusi Udara yang...
Polusi udara mengganggu feromon yang ada di serangga, sehingga berdampak tidak bisa membedakan jenis kelamin hingga susah kawin. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Dampak polusi udara tidak hanya menghantui manusia. Tapi, juga serangga seperti lalat . Sebab, penelitian menyebut bahwa lalat jadi susah berkembang biak gara-gara udara yang sangat jelek. Bahkan, tidak bisa membedakan antara jantan dan betina. Mengapa?

Umumnya serangga menemukan pasangan bergantung pada feromon, yakni bahan kimia yang memungkinkan serangga jantan dan betina menemukan pasangan.

Feromon ini sangat khas pada lalat, karena ketika ozon meningkat di udara yang dipengaruhi oleh polusi, feromon akan terganggu dan terdegradasi. Dengan kata lain, lalat jadi susah menemukan pasangan dan kawin.

Penelitian dilakukan untuk membuktikan teori tersebut. Dikerjakan oleh ilmuwan di Institut Max Planck untuk Ekologi Kimia di Jerman. Ilmuwan menemukan kaitan antara polusi udara dengan feromon lalat.

Jadi Tertarik Sesama Jenis

Para peneliti mengembangkan percobaan membuat area yang memiliki ozon serupa dengan wilayah yang udaranya tercemar. Lalu, mereka menempatkan sejumlah lalat di sana.

Hasilnya, lalat betina tidak tertarik dengan lalat jantan. Padahal, secara alamiah feromon dikeluarkan lalat jantan untuk menarik lalat betina sekaligus mengusir lalat jantan lainnya.

Anehnya, karena lalat jantan susah menarik perhatian lalat betina, lalat jantan malah menarik perhatian lalat jantan lainnya, karena tidak bisa membedakan mana lalat jantan dan betina.

“Kami dapat menjelaskan bahwa lalat pejantan mulai merayu satu sama lain setelah terkena paparan ozon dalam waktu singkat, karena mereka jelas tidak bisa membedakan lalat jantan dengan betina akibat polusi udara," kata peneliti, Nanji Jiang dan Markus Knaden.

Informasi ini sangat baru bagi dunia sains. Karena itu, diperlukan penelitian lanjutan. "Kami belum pernah memikirkan hal ini sebelumnya. Oleh karena itu, kami pun bingung dengan perilaku lalat jantan yang terpapar polusi udara ini," lanjut peneliti.

Serangga Tidak BisaMembedakan Jantan atau Betina

Menurut ilmuwan, feromon berperan bukan hanya untuk mencari pasangan, tapi mengidentifikasi anggota spesies yang sama dan komunitasnya. Pada lebah dan semut misalnya, feromon berfungsi untuk menyatukan mereka.

Dengan kata lain, dari kasus lalat di atas ini mestinya jadi perhatian penting peneliti lain bahwa ada risiko kekacauan di antara serangga jika polusi udara tidak ditangani dengan tepat.

"Akan sangat kacau jika semut, lebah, dan tawon gak saling kenal kelompoknya dan mereka bingung di mana mereka harus tinggal," tambah laporan penelitian itu.

Efeknya gak sampai di situ, pada lebah dan kupu-kupu feromon dipakai untuk reproduksi dan populasi. Dua hewan ini juga dikenal sebagai penyerbuk ulung bagi tanaman.



"Ketika kadar feromon turun, artinya 80% tanaman kehilangan ekosistem penyerbukan yang dilakukan kupu-kupu dan lebah," tambah laporannya. Jadi, ilmuwan berkesimpulan polusi udara tidak hanya memengaruhi manusia tetapi juga serangga. Harus ada upaya pencegahan segera untuk menghentikan risiko buruk ini.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
5 Negara dengan Polusi...
5 Negara dengan Polusi Udara Terkotor di Dunia
9 Negara dengan Polusi...
9 Negara dengan Polusi Udara Terburuk di Dunia
Polusi Udara Merenggut...
Polusi Udara Merenggut 7 Juta Nyawa Setiap Tahun
Kota-Kota di Asia Tenggara...
Kota-Kota di Asia Tenggara Termasuk yang Paling Tercemar di Dunia, Jakarta Ada?
7 Negara dengan Kualitas...
7 Negara dengan Kualitas Udara Terbaik bagi Manusia
Jamur Pemakan Plastik:...
Jamur Pemakan Plastik: Secercah Harapan dalam Mengatasi Polusi Laut
Ulat Hongkong Pemakan...
Ulat Hongkong Pemakan Plastik di Kenya Jadi Harapan Baru Atasi Polusi di Afrika!
Ilmuwan Temukan Pohon...
Ilmuwan Temukan Pohon yang Mampu Cegah Perubahan Iklim
Tawon Chestburster Terlahir...
Tawon Chestburster Terlahir dari Lalat Mississippi Kejutkan Ilmuwan
Rekomendasi
Matchday 29 Bundesliga:...
Matchday 29 Bundesliga: Saatnya Dukung Klub Jagoanmu Live di VISION+
China Bangun Jembatan...
China Bangun Jembatan Tertinggi di Dunia, Bakal Pangkas Waktu Tempuh dari 1 Jam Menjadi 1 Menit
Profil 2 Wakapolda Baru...
Profil 2 Wakapolda Baru di Daerah, Salah Satunya Pernah Tangani Kecelakaan Vanessa Angel
Berita Terkini
Uranus: Misteri 28 Detik...
Uranus: Misteri 28 Detik yang Membuat Ilmuwan Salah Mengukur Durasi Hari!
3 jam yang lalu
XL Axiata Luncurkan...
XL Axiata Luncurkan Registrasi SIM Gunakan Wajah & eSIM: Penipuan Online Tamat Riwayat?
5 jam yang lalu
Rangkuman Fitur Terbaru...
Rangkuman Fitur Terbaru WhatsApp April 2025 yang Perlu Anda Tahu!
6 jam yang lalu
Mengenal Timothy Ronald,...
Mengenal Timothy Ronald, Investor Muda dengan Aset Rp1 Triliun yang Menginspirasi Gen Z
20 jam yang lalu
Bingung Pilih iPhone...
Bingung Pilih iPhone 16? Panduan Lengkap: Spek, Harga, dan Fitur
20 jam yang lalu
Daftar Harga iPhone...
Daftar Harga iPhone 16, iPhone 16 Plus, iPhone 16 Pro, dan iPhone 16 Pro Max di Indonesia
20 jam yang lalu
Infografis
10 Negara yang Memiliki...
10 Negara yang Memiliki Wilayah Paling Luas di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved