Kebersamaan, Kunci Pemulihan Ekonomi dan Masa Depan Lebih Baik

Kamis, 30 Juli 2020 - 15:03 WIB
loading...
Kebersamaan, Kunci Pemulihan Ekonomi dan Masa Depan Lebih Baik
Catherine Chen, Corporate Senior Vice President sekaligus Director of Board Huawei saat memberikan kata sambutan dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) Better World Summit 2020. Foto/ist
A A A
SHENZHEN - Pentingnya sinergi dan kesadaran untuk berbagi, serta memikul tanggung jawab bersama, guna mendorong kembali perekonomian dunia yang tengah melesu akibat pandemik COVID-19 menjadi seruan utama yang mengemuka di penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi (KTT) Better World Summit 2020 .

Seruan tersebut disampaikan antara lain oleh dua petinggi Huawei saat keduanya menjadi pembicara utama pada hari pertama dan ketiga di KTT yang diikuti secara daring oleh ribuan peserta dari 80 negara lebih. Masing-masing, Guo Ping, Rotating Chairman Huawei dan Catherine Chen, Corporate Senior Vice President sekaligus Director of Board Huawei. (Baca juga: Anggaran Negara Rp2.739 Triliun Bakal Dihabiskan Tahun Ini, Buat Apa? )

Bersama dengan pembicara lain, seperti dari perwakilan International Telecommunication Union Radiocommunication Sector (ITU-R), Global System for Mobile Communications (GSMA), European Competitive Telecommunications Association (ECTA), Academy of Information and Communications Technology (CAICT) China, Germany Association of the Internet Industry (ECO), dan institusi-institusi penting lainnya, Guo dan Chen mengeksplorasi bagaimana kebijakan industri mampu mendorong pengembangan ekonomi digital, memfasilitasi pemulihan ekonomi, serta membangun masa depan yang lebih baik, oleh dan untuk semua.

Catherine Chen menyampaikan paparan tentang pentingnya berbagi tanggung jawab bersama untuk menggerakkan kembali perekonomian global yang melesu akibat pandemi COVID-19.

Pandemi COVID-19 telah membukakan mata banyak pihak, ternyata infrastuktur digital yang ada belum sejalan dengan pengembangan-pengembangan teknologi. Ketika ekonomi di berbagai negara melambat, pemerintah makin fokus dengan strategi pemulihan ekonomi.

"Kami membayangkan masa depan yang kian terhubung, cerdas, dan inovatif," kata Catherine Chen.

"Lain dari pada itu, kita harus memastikan terwujudnya masa depan yang inklusif, berkelanjutan, serta lebih baik oleh dan untuk semua," tambahnya.

Design Top-down; vitalitas dan kreativitas dari lapisan bawah ke atas, dibutuhukan untuk pemulihan ekonomi. Kegiatan ekonomi di negara-negara tertentu telah kembali berangsur normal seiring dengan makin banyak negara dan kawasan yang berhasil dalam menerapkan langkah pengendalian infeksi untuk memperlambat penyebaran COVID-19.

Banyak pemerintahan yang telah meluncurkan berbagai rencana stimulus, dan TIK selalu menjadi prioritas utama dalam rencana ini. Di China, rencana pengembangan infrastruktur baru telah menyisihkan lebih dari satu triliun yuan untuk diinvestasikan ke dalam 5G saja selama lima tahun ke depan.

Ini diperkirakan akan menumbuhkan ekonomi digital setempat sebesar 15,2 triliun yuan dan mendorong pemulihan ekonomi domestik. Uni Eropa juga telah mengumumkan paket 1,1 triliun euro untuk meningkatkan pemulihan ekonomi.

"Untuk menggerakkan kembali roda ekonomi, kita membutuhkan rancangan yang disusun melalui kebijakan top-down, serta di sisi lain mampu membangun kreativitas dan vitalitas secara bottom-up," kata Catherine Chen.

Dia menambahkan, kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah yang diiringi dengan pertumbuhan transformasi digital secara aktif di seluruh industri akan mendukung pemanfaatan teknologi digital secara optimal ke semua industri, meningkatkan efisiensi, dan memulihkan kembali pertumbuhan.

Kerja Sama Perangi COVID-19 Melalui Penggunaan Teknologi
Sementara itu, Guo Ping mengatakan, pandemik turut merombak bagaimana manusia beraktivitas dalam keseharian dan bekerja. Pandemik juga telah memukul sendi-sendi perekonomian global.

Namun dalam banyak hal, TIK memiliki peranan penting yang menjadi andalan kita dalam memerangi virus ini. "Kita bisa ambil contoh dari pengalaman kami di wilayah-wilayah yang menjadi pusat-pusat pandemik global di awal. Kami telah mengembangkan sembilan solusi berbasis skenario yang menggunakan teknologi TIK untuk membantu memerangi pandemik. Baik dalam hal penyebaran jaringan rumah sakit, konsultasi jarak jauh, pendidikan online, atau memulai kembali pemerintahan dan bisnis,” tutur Guo Ping.

Membuka Seluruh Potensi 5G
Saat ini ada 90 juta pengguna 5G di seluruh dunia. "Ketika penyebaran jaringan 5G global mulai merata, kita perlu memperkuat fokus pada penerapan teknologi ini di industri," kata Guo seraya menambahkan, ni akan membantu dalam mengoptimalkan seluruh potensi teknologi 5G.

Persoalan bisnis untuk 5G bukan hanya konektivitas yang lebih baik. Ketika teknologi seperti 5G, komputasi, cloud, dan AI bersinergi, mereka saling memperkuat satu sama lain dan menciptakan banyak peluang baru di lima bidang teknologi utama, yaitu konektivitas, AI, cloud, komputasi, dan aplikasi industri.

Supaya 5G berhasil secara komersial, sambung dia, dituntut kerja sama dari seluruh industri. Aplikasi industri vertikal dapat direplikasi hanya ketika standar industri terpadu dan ekosistem kolaboratif sudah berjalan.

"Ke depan, Huawei akan melipat gandakan upaya untuk melengkapi mitra kami dengan kemampuan yang mereka butuhkan," kata Guo seraya menambahkan, pihaknya akan mempromosikan inovasi bersama dan mendorong pertumbuhan bagi semua orang di rantai nilai.
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5097 seconds (0.1#10.140)