Varian Covid-19 Indonesia Disebut Paling Banyak Bermutasi di Dunia
loading...
Covid-19 DI Indonesia PALING banyak bermutasi. FOTO/ LIVE SCIENCE
A
A
A
LONDON - Varian Covid-19 di Indonesia mungkin merupakan versi virus paling banyak bermutasi yang pernah tercatat di Dunia.
BACA JUGA - Data Pasien COVID-19 Tak Jelas, Tim Gugus COVID-19 Bulukumba Dikritik
Seperti dilansir dari Daily Mail Minggu (30/7/2023), versi varian Delta yang kerap berubah itu dikumpulkan dari sejumlah pasien Covid-19 di Jakarta dan ditemukan 113 mutasi unik.
Sebanyak 30 perubahan ditemukan mempengaruhi 'protein lonjakan' yang digunakan oleh virus corona untuk menempel pada manusia, sedangkan varian Omicron memiliki 50 mutasi.
Para ilmuwan menganggap varian baru Covid-19 yang tidak disebutkan namanya sebagai yang paling ekstrem yang pernah mereka lihat.
Sejauh ini, tidak ada bukti bahwa itu akan memicu wabah baru, tetapi jika itu terjadi, kata para ahli, infeksi itu tidak akan membuat dunia berada di bawah jam malam lagi.
Virus baru itu masuk ke database genomik Covid-19 global awal bulan ini dan diyakini berasal dari kasus infeksi kronis.
Infeksi kronis terjadi ketika pasien tidak mampu mengatasi virus Covid-19 dalam beberapa minggu, malah mengalami infeksi berkepanjangan yang berlangsung hingga berbulan-bulan.
BACA JUGA - Data Pasien COVID-19 Tak Jelas, Tim Gugus COVID-19 Bulukumba Dikritik
Seperti dilansir dari Daily Mail Minggu (30/7/2023), versi varian Delta yang kerap berubah itu dikumpulkan dari sejumlah pasien Covid-19 di Jakarta dan ditemukan 113 mutasi unik.
Sebanyak 30 perubahan ditemukan mempengaruhi 'protein lonjakan' yang digunakan oleh virus corona untuk menempel pada manusia, sedangkan varian Omicron memiliki 50 mutasi.
Para ilmuwan menganggap varian baru Covid-19 yang tidak disebutkan namanya sebagai yang paling ekstrem yang pernah mereka lihat.
Sejauh ini, tidak ada bukti bahwa itu akan memicu wabah baru, tetapi jika itu terjadi, kata para ahli, infeksi itu tidak akan membuat dunia berada di bawah jam malam lagi.
Virus baru itu masuk ke database genomik Covid-19 global awal bulan ini dan diyakini berasal dari kasus infeksi kronis.
Infeksi kronis terjadi ketika pasien tidak mampu mengatasi virus Covid-19 dalam beberapa minggu, malah mengalami infeksi berkepanjangan yang berlangsung hingga berbulan-bulan.
(wbs)
Lihat Juga :
