Satelit Pengukur Angin Milik Eropa Sekarat, ESA Siapkan Prosedur Aman saat Jatuh ke Bumi

Selasa, 25 Juli 2023 - 18:07 WIB
loading...
Satelit Pengukur Angin...
Satelit pengukur angin Bumi yang beroperasi di luar angkasa milik Eropa, yang dikenal dengan nama Aeolus dinyatakan sekarat dan segera jatuh ke Bumi. Foto/ESA/Space
A A A
PARIS - Satelit pengukur angin Bumi yang beroperasi di luar angkasa milik Eropa, yang dikenal dengan nama Aeolus dinyatakan sekarat dan segera jatuh ke Bumi. Badan Antariksa Eropa (ESA) menyiapkan prosedur yang tepat agar satelit Aeolus jatuh denga naman saat memasuki Bumi.

Satelit Aeolus telah mengorbit Bumi sejak 2018 dan menjadi pesawat ruang angkasa pertama yang mengukur angin Bumi dari luar angkasa. Aeolus menjalani misi tersebut melampaui umur operasi yang direncanakan selama satu tahun, dan akhirnya dinyatakan tak berfungsi setelah bahan bakarnya hampir habis pada awal Juli 2023.

Badan Antariksa Eropa (ESA) berencana untuk membantu pesawat ruang angkasa Aeolus masuk kembali ke atmosfer Bumi secara aman pada Jumat 28 Juli 2023 malam. Namun, prosedur untuk membawanya kembali ke Bumi sudah dimulai pada Senin 24 Juli 2023.



“Ini cukup unik, apa yang kami lakukan. Anda tidak menemukan contoh seperti ini dalam sejarah penerbangan luar angkasa,” kata Kepala Kantor Sampah Luar Angkasa ESA Holger Krag saat konferensi pers pada Rabu 19 Juli 2023 dikutip SINDOnews dari laman Space, Selasa (25/7/2023).

Mulai 24 Juli 2023, pesawat ruang angkasa telah jatuh ke Bumi dengan kecepatan yang semakin tinggi. Saat itu satelit Aeolus sudah mencapai ketinggian 280 kilometer di atas Bumi, kemudian para ilmuwan ESA untuk memulai misi perintis untuk membawa Aeolus kembali dengan aman menggunakan sedikit bahan bakar yang tersisa.

Manajer Operasi Pesawat Luar Angkasa ESA Isabel Rojo Escude-Cofiner menjelaskan secara detail bagaimana operasi untuk membawa Aeolus turun ke Bumi. Manuver awal dimulai dengan menurunkan ketinggian dari 280 km menjadi 250 km dan menempatkannya di orbit elips.

“Jika semuanya berjalan sesuai rencana, ini akan diikuti tiga hari kemudian dengan serangkaian manuver lain. Tujuannya untuk menurunkannya lebih jauh dari ketinggian 250 km menjadi 150 km,” kata Escude-Cofiner.



Satelit Aeolus kemudian akan melakukan manuver untuk menurunkan ketinggiannya menjadi sekitar 100 km di atas Bumi. Lima jam kemudian, pesawat itu akan memasuki kembali atmosfer bumi, terbang di atas Samudra Atlantik dan jatuh di laut dengan pantauan radar ESA.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Arkeolog Temukan Wajah...
Arkeolog Temukan Wajah Asli Pribumi Eropa di dalam Gua
Gunakan Teknologi Pengindraan,...
Gunakan Teknologi Pengindraan, China Pantau Perubahan Radiasi Matahari
Hasil Penyelidikan Kecelakaan...
Hasil Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Jeju Air Diumumkan, Ini Penyebab Utamanya
Gulungan Logam Berukuran...
Gulungan Logam Berukuran Raksasa Jatuh dari Langit
Mengenai Istilah Bird...
Mengenai Istilah Bird Strike dalam Dunia Penerbangan, Apa itu?
Jadi Penyebab Kecelakaan...
Jadi Penyebab Kecelakaan Jeju Air, Berikut Fungsi dan Peran Roda Pendaratan Pesawat
Mode Pesawat di HP Wajib...
Mode Pesawat di HP Wajib Diaktifkan saat Terbang, Pilot Ini Beberkan Alasannya
Tembok Bandara Muan...
Tembok Bandara Muan Dituding Pemicu Utama Kecelakaan Pesawat Jeju Air
Kecelakaan Pesawat Jeju...
Kecelakaan Pesawat Jeju Air, Roda Boeing Diprediksi Jadi Penyebabnya
Rekomendasi
3 Fakta Menarik Singapore...
3 Fakta Menarik Singapore Airlines, Beri Bonus Fantastis 8 Kali Gaji dalam Setahun
Giliran PKS Beri Sinyal...
Giliran PKS Beri Sinyal Dukung Prabowo di Pilpres 2029
Kejar Pertumbuhan Ekonomi...
Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8% Butuh Konektivitas Andal
Berita Terkini
X Dilaporkan Blokir...
X Dilaporkan Blokir Akun-akun Pengkritik Elon Musk
1 jam yang lalu
Terumbu Karang Purba...
Terumbu Karang Purba Berusia 800 Tahun Ditemukan di Laut Merah
6 jam yang lalu
Piramida Bawah Air Diklaim...
Piramida Bawah Air Diklaim Lebih Tua dari yang Ada di Mesir
14 jam yang lalu
China Bertekat Memperkuat...
China Bertekat Memperkuat Literasi Digital dan AI
15 jam yang lalu
Instagram Uji Coba Fitur...
Instagram Uji Coba Fitur Terkunci dengan Kode Akses Terbaru
16 jam yang lalu
Cara Mengatasi HP Xiaomi...
Cara Mengatasi HP Xiaomi Restart Sendiri, Pengguna Wajib Tahu
1 hari yang lalu
Infografis
Saat Invasi Darat, Israel...
Saat Invasi Darat, Israel Rampok Rp20,6 Miliar Milik Rakyat Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved