Gunung Berapi Mayon Meletus, 1.624 Warga Filipina Diserang Infeksi Pernapasan
loading...
Gunung Berapi Mayon Meletus. FOTO/ XIANHUA
A
A
A
MANILA - Sedikitnya 1.624 orang yang terlantar akibat Gunung Berapi Mayon di Filipina telah melaporkan infeksi pernapasan akut, menurut Departemen Kesehatan Filipina.
Seperti dilansir dari Xianhua, Senin (17/7/2023), Wakil Sekretaris Kesehatan Enrique Tayag mengatakan otoritas kesehatan di provinsi Albay melaporkan bahwa beberapa orang di tempat penampungan sementara menderita batuk, pilek, dan sakit tenggorokan.
“Ada peningkatan kasus batuk, pilek, dan sakit tenggorokan di kalangan pengungsi,” kata Tayag dalam konferensi pers. Namun, dia menambahkan bahwa tidak ada wabah infeksi pernapasan di pusat evakuasi.
Pihak berwenang telah mengevakuasi hampir 19.000 penduduk sepanjang enam kilometer di kaki gunung berapi, sekitar 500 km tenggara Manila sejak terjadi peningkatan aktivitas seismik baru-baru ini yang dimulai pada 8 Juni.
Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina mempertahankan tingkat siaga di sekitar gunung berapi pada tingkat tiga dari lima.
Gunung berapi terus mengancam penduduk, mencegah mereka untuk kembali ke rumah mereka.
Warga yang kehilangan rumah kini ditampung di 27 tempat penampungan pemerintah.
"Letusan berbahaya dalam beberapa minggu atau bahkan beberapa hari masih bisa terjadi," para ahli memperingatkan.
Baca Juga :
Riset Baru Temukan Gunung Berapi Terbesar
Seperti dilansir dari Xianhua, Senin (17/7/2023), Wakil Sekretaris Kesehatan Enrique Tayag mengatakan otoritas kesehatan di provinsi Albay melaporkan bahwa beberapa orang di tempat penampungan sementara menderita batuk, pilek, dan sakit tenggorokan.
“Ada peningkatan kasus batuk, pilek, dan sakit tenggorokan di kalangan pengungsi,” kata Tayag dalam konferensi pers. Namun, dia menambahkan bahwa tidak ada wabah infeksi pernapasan di pusat evakuasi.
Pihak berwenang telah mengevakuasi hampir 19.000 penduduk sepanjang enam kilometer di kaki gunung berapi, sekitar 500 km tenggara Manila sejak terjadi peningkatan aktivitas seismik baru-baru ini yang dimulai pada 8 Juni.
Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina mempertahankan tingkat siaga di sekitar gunung berapi pada tingkat tiga dari lima.
Gunung berapi terus mengancam penduduk, mencegah mereka untuk kembali ke rumah mereka.
Warga yang kehilangan rumah kini ditampung di 27 tempat penampungan pemerintah.
"Letusan berbahaya dalam beberapa minggu atau bahkan beberapa hari masih bisa terjadi," para ahli memperingatkan.
(wbs)
Lihat Juga :
