Cerita Chris Brown Selamat dari Kapal Selam Wisata Titanic
loading...
Ilustrasi bangkai Titanic. Foto: Istimewa
A
A
A
JAKARTA - Chris Brown beruntung. Dia batal ikut wisata Titanic bersama dengan rekannya Hamish Harding. Dia membatalkan perjalanan itu pada menit-menit terakhir perjalanan.
Seperti dikutip dari Twitter Pop Crave @PopCrave. Dikatakan, Chris Brown, seorang teman miliarder Hamish Harding keluar dari misi submersible pada detik-detik terakhir karena faktor keamanan.
"Dia keluar dari misi submersible pada menit terakhir karena masalah keamanan," katanya, dikutip Kamis (22/6/2023).
Lebih lanjut, dia mengaku, menemukan tiang perancah tua untuk pemberat kapal selam dan kontrolnya yang didasarkan pada gaya permainan komputer. Niatnya untuk wisata Titanic itu pun langsung sirna.
"Saya menemukan mereka menggunakan tiang perancah tua untuk pemberat kapal selam dan kontrolnya didasarkan pada pengontrol gaya permainan komputer," ungkap Brown.
Dia merasa ada yang salah dengan kapal selam wisata Titanic itu dan akhirnya membatalkan perjalanannya.
"Akhirnya saya mengirim email kepada mereka dan berkata, 'Saya tidak dapat lagi melakukan hal ini'. Saya meminta pengembalian dana setelah kurang yakin," sambungnya.
Masalah keamanan ini juga pernah disampaikan oleh mantan karyawan Oceangate, David Lochridge yang juga merupakan seorang pilot submersible.
"Kapal selam hanya dibangun untuk tekanan bersertifikat 1.300 meter. Tetapi Oceangate membawa penumpang ke kedalaman 4.000 meter. Sedangkan Titanic berada di dasar laut pada kedalaman 13.000 kaki," jelasnya.
Yang menjadi masalah lainya, kelima penumpang kapal selam Titanic itu tidak diberi tahu tentang keamanan ini.
"Mereka juga tidak akan diberitahu, bahwa bahan yang mudah terbakar berbahaya digunakan di dalam submersible," pungkasnya.
Seperti dikutip dari Twitter Pop Crave @PopCrave. Dikatakan, Chris Brown, seorang teman miliarder Hamish Harding keluar dari misi submersible pada detik-detik terakhir karena faktor keamanan.
"Dia keluar dari misi submersible pada menit terakhir karena masalah keamanan," katanya, dikutip Kamis (22/6/2023).
Lebih lanjut, dia mengaku, menemukan tiang perancah tua untuk pemberat kapal selam dan kontrolnya yang didasarkan pada gaya permainan komputer. Niatnya untuk wisata Titanic itu pun langsung sirna.
"Saya menemukan mereka menggunakan tiang perancah tua untuk pemberat kapal selam dan kontrolnya didasarkan pada pengontrol gaya permainan komputer," ungkap Brown.
Dia merasa ada yang salah dengan kapal selam wisata Titanic itu dan akhirnya membatalkan perjalanannya.
"Akhirnya saya mengirim email kepada mereka dan berkata, 'Saya tidak dapat lagi melakukan hal ini'. Saya meminta pengembalian dana setelah kurang yakin," sambungnya.
Masalah keamanan ini juga pernah disampaikan oleh mantan karyawan Oceangate, David Lochridge yang juga merupakan seorang pilot submersible.
"Kapal selam hanya dibangun untuk tekanan bersertifikat 1.300 meter. Tetapi Oceangate membawa penumpang ke kedalaman 4.000 meter. Sedangkan Titanic berada di dasar laut pada kedalaman 13.000 kaki," jelasnya.
Yang menjadi masalah lainya, kelima penumpang kapal selam Titanic itu tidak diberi tahu tentang keamanan ini.
"Mereka juga tidak akan diberitahu, bahwa bahan yang mudah terbakar berbahaya digunakan di dalam submersible," pungkasnya.
(san)
Lihat Juga :
