4 Negara Asia yang Blokir TikTok, Nomor Terakhir Akibat Konflik dengan China

JAKARTA - Terdapat empat negara Asia yang blokir TikTok . Pemblokiran aplikasi China ini umumnya disebabkan oleh masalah privasi dan keamanan.

Menurut laman Euro news, para ahli khawatir informasi sensitif dapat terungkap saat aplikasi diunduh, terutama di perangkat pemerintah. Karena itu banyak negara yang mengkhawatirkan keamanan TikTok karena merupakan platform dari China.

Meski begitu, pihak TikTok sempat membantah tuduhan bahwa mereka akan menyalahgunakan data pengguna untuk kemudian disebarluaskan. Walau TikTok memang merupakan platform dari China, mereka menyebutkan bahwa aplikasi ini bersifat independen dan tidak berafiliasi dengan pemerintah China.



Namun tetap saja banyak negara yang memasang tameng terkait platform China tersebut. Kebanyakan negara ini berasal dari barat yang notabene memang memiliki hubungan kurang baik dengan China, seperti AS, Inggris, Prancis, Belanda, hingga yang terbaru Australia.

4 Negara Asia yang Blokir TikTok

Tidak hanya dari negara-negara barat, terdapat pula sejumlah negara Aisa yang ikut blokir TikTok. Di antaranya adalah.

1. Pakistan

Sejak Oktober 2020 lalu, pihak Pakistan telah melakukan blokir sementara untuk TikTok sebanyak empat kali, dengan alasan kekhawatiran bahwa aplikasi tersebut mempromosikan konten yang tidak bermoral.

2. Taiwan

Setelah FBI memperingatkan bahwa TikTok menimbulkan risiko keamanan nasional, Taiwan langsung memberlakukan larangan sektor publik terhadap TikTok pada Desember 2022.

Perangkat pemerintah seperti ponsel, tablet, dan komputer, bahkan tidak diizinkan untuk menginstal perangkat lunak buatan China.

3. Afghanistan

Pelarangan aplikasi TikTok di Afghanistan mulai berlaku pada Oktober 2020 silam. Hal itu disebabkan oleh pandangan Taliban Afghanistan yang menganggap bahwa aplikasi tersebut mengandung unsur penyesatan. Selain TikTok, negara ini juga memberlakukan larangan untuk game PUBG.

4. India

Pada tahun 2020, India memberlakukan larangan TikTok dan lusinan aplikasi China lainnya, termasuk aplikasi perpesanan WeChat, karena masalah privasi dan keamanan.

Larangan itu datang tak lama setelah bentrokan antara pasukan India dan Cina di perbatasan Himalaya yang disengketakan. Konflik itu telah menewaskan setidaknya 20 tentara India dan melukai puluhan lainnya.