Tidak Punya Lensa, Kamera Ini Memotret Menggunakan GPS dan AI
loading...
Kamera Paragraphica tidak memiliki lensa dan punya tampilan yang sangat unik. Foto: dok pribadi
A
A
A
JAKARTA - Kamera Paragraphica punya konsep unik dan bikin geleng kepala. Betapa tidak, kamera tersebut berbentuk sangat aneh. Memiliki antena warna merah muda, tidak punya lensa, tampilannya klasik, tapi tetap bisa memotret menggunakan kueri lewat AI .
Ya, perkembangan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan saat ini luar biasa pesat. Salah satunya adanya teknologi AI untuk menggantikan peran kamera.
Seperti dilansir dari laman Gadgetsnow, ada kamera AI baru dengan teknologi canggih. Secara fisik mungkin terlihat mirip dengan kamera, tapi ada satu hal yang dihilangkan dari esensi kamera yaitu lensa.
Jadi, jika kamera biasa “melukis dengan cahaya”. Maka, kamera bernama Paragraphica ini “melukis dengan AI”.
![Tidak Punya Lensa, Kamera Ini Memotret Menggunakan GPS dan AI]()
Bagaimana cara kamera tersebut memotret tanpa lensa? Paragraphica memang menyerupai kamera biasa, namun fungsi lensa digantikan fitur seperti antena TV.
Kamera tersebut menggunakan teknologi “AI generatif” baru untuk mengambil gambar berdasarkan geolokasi, waktu dan cuaca, tanpa memerlukan input apapun dari pengguna.
![Tidak Punya Lensa, Kamera Ini Memotret Menggunakan GPS dan AI]()
Jendela bidik pada kamera tersebut akan menunjukan lokasi pengguna secara real-time. Lalu, ketika mereka menekan tombol shutter, maka kamera akan menghasilkan gambar skintigrafi berdasarkan lokasi tersebut.
Untuk diketahui, skintigrafi merupakan proses untuk membuat gambar (scan) tubuh bagian dalam.
Paragraphica menggunakan Raspberry Pi4 Model B pada sisi perangkat keras, untuk membuat prompt dan menerima foto yang dihasilkan. Foto tersebut nantinya akan ditampilkan pada LCD layar sentuh, yang dipasang di dalam penutup cetakan 3D.
![Tidak Punya Lensa, Kamera Ini Memotret Menggunakan GPS dan AI]()
Seluruh komponen ditempatkan di dalam penutup yang memiliki desain vintage layaknya desain pada kamera Leica. Kamera yang tampak seperti kamera tradisional itu, pun memiliki tiga tombol fisik untuk menyesuaikan data dan parameter AI.
Tombol pertama menyesuaikan radius pemindaian, sementara tombol kedua untuk membuat seed noise. Sedangkan tombol ketiga untuk mengontrol skala panduan dan memengaruhi fokus.
Modul GPS akan menemukan lokasi pengguna. Open Weather API sendiri akan menentukan kondisi cuaca setempat.
Kemudian, kamera tersebut juga menggunakan API untuk menemukan informasi tentang fitur geografis terdekat. Kamera ini bisa menyesuaikan radius pencarian, gambar stabil, serta parameter yang mempengaruhi seberapa dekat gambar yang diambil.
Hasilnya, yakni foto asli buatan AI akan mencerminkan realitas di sekitar. Objek yang difoto mungkin terlihat luar biasa, jadi gambarnya tentu berbeda dengan kamera mirrorless atau kamera ponsel.
Kamera Paragraphica diciptakan oleh Bjorn karman. Namun, kamera tersebut masih dalam uji coba dan belum diproduksiuntukmassal.
Ya, perkembangan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan saat ini luar biasa pesat. Salah satunya adanya teknologi AI untuk menggantikan peran kamera.
Seperti dilansir dari laman Gadgetsnow, ada kamera AI baru dengan teknologi canggih. Secara fisik mungkin terlihat mirip dengan kamera, tapi ada satu hal yang dihilangkan dari esensi kamera yaitu lensa.
Jadi, jika kamera biasa “melukis dengan cahaya”. Maka, kamera bernama Paragraphica ini “melukis dengan AI”.
Bagaimana cara kamera tersebut memotret tanpa lensa? Paragraphica memang menyerupai kamera biasa, namun fungsi lensa digantikan fitur seperti antena TV.
Kamera tersebut menggunakan teknologi “AI generatif” baru untuk mengambil gambar berdasarkan geolokasi, waktu dan cuaca, tanpa memerlukan input apapun dari pengguna.
Jendela bidik pada kamera tersebut akan menunjukan lokasi pengguna secara real-time. Lalu, ketika mereka menekan tombol shutter, maka kamera akan menghasilkan gambar skintigrafi berdasarkan lokasi tersebut.
Untuk diketahui, skintigrafi merupakan proses untuk membuat gambar (scan) tubuh bagian dalam.
Paragraphica menggunakan Raspberry Pi4 Model B pada sisi perangkat keras, untuk membuat prompt dan menerima foto yang dihasilkan. Foto tersebut nantinya akan ditampilkan pada LCD layar sentuh, yang dipasang di dalam penutup cetakan 3D.
Seluruh komponen ditempatkan di dalam penutup yang memiliki desain vintage layaknya desain pada kamera Leica. Kamera yang tampak seperti kamera tradisional itu, pun memiliki tiga tombol fisik untuk menyesuaikan data dan parameter AI.
Tombol pertama menyesuaikan radius pemindaian, sementara tombol kedua untuk membuat seed noise. Sedangkan tombol ketiga untuk mengontrol skala panduan dan memengaruhi fokus.
Modul GPS akan menemukan lokasi pengguna. Open Weather API sendiri akan menentukan kondisi cuaca setempat.
Kemudian, kamera tersebut juga menggunakan API untuk menemukan informasi tentang fitur geografis terdekat. Kamera ini bisa menyesuaikan radius pencarian, gambar stabil, serta parameter yang mempengaruhi seberapa dekat gambar yang diambil.
Hasilnya, yakni foto asli buatan AI akan mencerminkan realitas di sekitar. Objek yang difoto mungkin terlihat luar biasa, jadi gambarnya tentu berbeda dengan kamera mirrorless atau kamera ponsel.
Kamera Paragraphica diciptakan oleh Bjorn karman. Namun, kamera tersebut masih dalam uji coba dan belum diproduksiuntukmassal.
(dan)
Lihat Juga :
