Jangan Anggap Remeh, Cuaca Ekstrem Tewaskan 2 Juta Orang Sejak 1970
loading...

Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organisation/WMO) mengingatkan akan ancaman cuaca ekstrem. Data terbaru yang dirilis WMO, sejak 1970 cuaca ekstrem menewaskan 2 juta orang di seluruh dunia. Foto/Reuters
A
A
A
JENEWA - Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organisation/WMO) mengingatkan akan ancaman cuaca ekstrem . Data terbaru yang dirilis WMO, sejak 1970 cuaca ekstrem menewaskan 2 juta orang di seluruh dunia.
Cuaca ekstrem menyebabkan 11.778 bencana alam dalam setengah abad terakhir. Lebih dari 90% kasus kematian dilaporkan terjadi di negara-negara berkembang. Kerusakan ekonomi akibat banjir, badai, dan kebakaran hutan, mencapai angka total USD4,3 triliun.
Sekretaris Jenderal WMO, Profesor Petteri Taalas mengatakan, Asia menyumbang 47% dari semua kematian yang dilaporkan di seluruh dunia. Siklon tropis menjadi penyebab utama hampir satu juta jiwa jadi korban.
Baca juga; Kehadiran El Nino Terdeteksi Satelit NASA, Gelombang Hangat Kelvin Lintasi Pasifik
“Badai siklon Mocha yang sangat parah menyebabkan kehancuran luas di Myanmar dan Bangladesh. Badai di Myanmar dan Bangladesh itu menelan puluhan bahkan ratusan ribu korban jiwa,” kata Taalas dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Senin (22/5/2023).
Cuaca ekstrem menyebabkan 11.778 bencana alam dalam setengah abad terakhir. Lebih dari 90% kasus kematian dilaporkan terjadi di negara-negara berkembang. Kerusakan ekonomi akibat banjir, badai, dan kebakaran hutan, mencapai angka total USD4,3 triliun.
Sekretaris Jenderal WMO, Profesor Petteri Taalas mengatakan, Asia menyumbang 47% dari semua kematian yang dilaporkan di seluruh dunia. Siklon tropis menjadi penyebab utama hampir satu juta jiwa jadi korban.
Baca juga; Kehadiran El Nino Terdeteksi Satelit NASA, Gelombang Hangat Kelvin Lintasi Pasifik
“Badai siklon Mocha yang sangat parah menyebabkan kehancuran luas di Myanmar dan Bangladesh. Badai di Myanmar dan Bangladesh itu menelan puluhan bahkan ratusan ribu korban jiwa,” kata Taalas dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Senin (22/5/2023).
Lihat Juga :