Rusia Bongkar Kelemahan Sistem Patriot AS dengan Electronic Warfare

Kamis, 18 Mei 2023 - 10:00 WIB
loading...
Rusia Bongkar Kelemahan...
Electronic Warfare perangkat elektronik yang digunakan Rusia untuk bongkar kelamahan Sistem Patriot AS. FOTO/ The Asian Times
A A A
MOSCOW - Rusia melakukan aksi balasan usai 6 rudal hipersoniknya ditembak jatuh oleh Ukraina. Kali ini Rusia pakai taktik yang lebih canggih guna mencari kelemahan Sistem Patriot Amerika Serikat.

BACA JUGA - Populasi Rakyatnya Terus Menciut, Rusia Siapkan Tentara Anjing

Sukhoi Su-35S masih menggunakan radar jenis Passive electronically scanned array (PESA) Irbis-E. Walaupun, Irbis-E mampu mengendus keberadaan F-35 namun masih dibilang tertinggal.

Seperti dilansir dari RT, walau pun disebut-sebut, Irbis-E punya kemampuan yang kuat mengedus keberadaan jet tempur siluman (Stealth) milik Amerika Serikat (AS) yaitu F-35 Joint Strike Fighter.

Radar AESA memiliki kemampuan menuntun serangan elektronik, dan dapat melakukan misi serang udara ke udara, udara ke darat, dan udara ke laut secara simultan.

Rusia meningkatkan Su-35S Flanker-E, sebagai langkah untuk mengimbangi produksi jet tempur Su-57 Felon dan peningkatan kebutuhan akan pesawat tempur untuk garda terdepan.

Selain itu, peningkatan dengan memasang radar AESA dianggap penting demi meningkatkan penguasaan pertempuran udara lebih modern yang semakin berkembang.

Proyek peningkatan Su-35S menjadi SM saat ini telah berjalan. Bahkan beberapa sumber di Rusia mengatakan, pesawat varian Su-35SM nantinya akan memiliki beragam keunggulan lebih baik dari yang ada saat ini.

Namun, proyek peningkatan kapabilitas Su-35SM itu tak dijelaskan perusahaan mana yang sedang mengerjakannya. Tetapi kabarnya tak hanya radar, dan ada sejumlah fitur lainnya yang juga ditingkatkan.

Untuk sektor pada sistem perangkat elektronik perang atau Electronic Warfare (EW) KNIRTI L175M Khibiny-M yang saat ini terpasang di Su-35S, nantinya juga akan diganti dengan perangkat yang lebih maju.

Perangkat KNIRTI L175M Khibiny-M berfungsi menyediakan pelindung radio-elektronik untuk pesawat tempur, dari serangan rudal permukaan ke udara atau udara ke udara.

Sebagai gantinya, KNIRTI L175M Khibiny-M akan digantikan dengan sistem perlindungan peperangan elektronik (EW) Himalaya. Nantinya akan yang terdapat di seluruh badan Su-35SM.

Perangkat sistem EW Himalaya sebelumnya, telah diuji pada jet tempur generasi kelima Rusia terbaru yakni Su-57 Felon pada tahun 2014 silam.

Kemudian, Su-35SM juga akan dilengkapi dengan perangkat sistem komunikasi, pertukaran data, navigasi dan identifikasi baru berlabel OSNOD.

Nantinya sistem OSNOD yang terinstal, akan menyediakan komunikasi terenkripsi dan fungsi anti-jamming. Penggunaan OSNOD menjadikan Su-35SM bisa berfungsi sebagai bagian dari jaringan tempur yang lebih besar.

Keunggulan lainnya, sistem OSNOD diciptakan dapat mengontrol berbagai jenis pesawat secara real time selama operasi tempur di udara.

Jet tempur Su-35SM juga dilengkapi dengan rudal baru yaitu K-77M (Izdeliye 180), yang menggunakan seeker radar AESA sendiri dan sirip yang dipangkas.

Rudal K-77M ini telah diuji coba pada Su-57, di mana rudal ditempatkan pada gantungan di bawah sayap. Rudal K-77M mampu menjangkau jarak 400 km, dengan membawa hulu ledak seberat 60 kg dan berkecepatan Mach 6.

Dengan membawa rudal ini membuat Sukhoi, SU-57 secara signifikan akan meningkat pesat kemampuannya.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Bill Gates Berencana...
Bill Gates Berencana Sumbangkan Separuh Harta Kekayaanya
Dugaan Korupsi Besar...
Dugaan Korupsi Besar Melibatkan Microsoft Terkuak, Begini Modusnya
Danau Raksasa Tiba-tiba...
Danau Raksasa Tiba-tiba Muncul Kembali setelah 130 Tahun Menghilang
Kualitas Udara Berbahaya...
Kualitas Udara Berbahaya 50.000 Warga Florida Diminta Tidak Keluar Rumah
Gambar AI Donald Trump...
Gambar AI Donald Trump Jadi Paus Picu Reaksi Keras
Apple Tunggu Tangan...
Apple Tunggu Tangan Robot untuk Pindahkan iPhone dari China
Rusia dan China Kebut...
Rusia dan China Kebut Mega Proyek Pipa Gas Baru Berjuluk Power of Siberia 2
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Profil Paus Leo XIV,...
Profil Paus Leo XIV, Penerus Paus Fransiskus dari Amerika Serikat
Rekomendasi
Ancaman PHK Massal Bayangi...
Ancaman PHK Massal Bayangi Industri Hasil Tembakau
Genjot Produksi Susu...
Genjot Produksi Susu Nasional, Diamond Datangkan Puluhan Ekor Sapi Perah Pakai Pesawat
PGN Dorong Energi Kemandirian...
PGN Dorong Energi Kemandirian Desa lewat Suadesa Festival 2025
Berita Terkini
Apple Kembangkan Chip...
Apple Kembangkan Chip untuk Kacamata Pintar
Kenapa Tidak Ada yang...
Kenapa Tidak Ada yang Berani Bongkar Makam Kaisar China Pertama? Ini Jawabannya
Uji Kekuatan Smartphone,...
Uji Kekuatan Smartphone, Samsung Ciptakan Robot Pantat
Bill Gates Berencana...
Bill Gates Berencana Sumbangkan Separuh Harta Kekayaanya
Beredar, ASUS Vivobook...
Beredar, ASUS Vivobook S14 Laptop AI Terbaik 2025
Dugaan Korupsi Besar...
Dugaan Korupsi Besar Melibatkan Microsoft Terkuak, Begini Modusnya
Infografis
AS Jual Rudal AMRAAM...
AS Jual Rudal AMRAAM ke Arab Saudi Senilai Rp57,6 Triliun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved