China Kembangkan Chip Otak, Bikin Monyet Mampu Kontrol Robot dengan Pikiran

BEIJING - China mengumumkan berhasil membuat chip otak yang diaplikasi atau diimplan pada seekor monyet. Teknologi chip buatan ilmuwan Nankai University ini membuat monyet mampu mengontrol lengan robot menggunakan pikiran.

Keberhasilan mengembangkan chip otak ini diharapkan berguna membantu orang yang mengalami kekurangan fisik seperti disabilitas. Nantinya setiap orang yang lumpuh bisa melakukan beberapa kegiatan hanya melalui pikiran.

Para ilmuwan Nankai University juga menggunakan komputer otak dan sinyal Elektroensefalogram atau (EEG). Komputer otak ini mengubah sinyal EEG menjadi instruksi kontrol sehingga bisa menavigasi mesin yang sudah terpasang dengan makanan yang diinginkan oleh monyet.



Saat melihat makanan itu, aktivitas elektrik di sepanjang kulit kepala monyet nantinya akan mengirimkan sinyal kepada komputer otak. Kemudian komputer otak akan menerjemahkan sinyal menjadi tindakan agar lengan robot digerakkan agar makanan itu dibawa ke monyet.

“Hasil percobaan yang dilakukan di otak primata telah menunjukkan adanya kemajuan dalam relasi antarmuka otak ke komputer. Temuan ini akan jadi peluang besar untuk rehabilitasi medis penyakit otak di masa depan," jelas Profesor Duan Feng dari Nankai University dikutip dari laman Daily Mail, Rabu (10/5/2023).

Hasil penemuan chip otak tersebut belum mendapat verifikasi dari pihak kedua, yakni para ilmuwan lainnya. Apalagi chip otak itu baru saja diumumkan secara independen oleh Nankai University di situs resminya.

“Eksperimen ini adalah hasil lebih lanjut yang diperoleh berdasarkan eksperimen hewan dengan antarmuka otak-komputer. Sekaligus pengenalan sinyal EEG dan teknologi inti lainnya," tulis keterangan resmi Nankai University.



Upaya penggunaan implan otak sebenarnya tidak hanya dilakukan oleh Nankai University saja. Daily Mail mencatat beberapa perusahaan swasta termasuk milik Elon Musk, Neuralink, juga mencoba melakukan upaya yang sama.


Pada Maret 2023 lalu Neuralink berhasil mengimplan chip otak ke monyet. Hanya saja saat itu banyak aktivis lingkungan mengkritik Elon Musk karena menyiksa monyet dalam percobaan tersebut.

Tidak hanya aktivis, badan federal Amerika Serikat yang mengurus obat-obatan dan pangan, FDA, tidak memberi izin pada Neuralink untuk memakai perangkat serupa yang membunuh banyak babi, kepada manusia.

"Masalah keamanan utama agensi terkait dengan baterai lithium perangkat, potensi kabel kecil implan yang bermigrasi ke area lain di otak, dan apakah serta bagaimana perangkat dapat dilepas tanpa merusak jaringan otak," tutur seorang mantan karyawan Neuralink kepada Reuters.