Hadapi Persaingan, Apple Bakal Bawa Banyak Produk AI di Masa Depan
loading...
A
A
A
JAKARTA - CEO Apple, Tim Cook membuka peluang bahwa perusahaan yang dipimpinnya akan membawa lebih banyak produk bertenaga AI di masa depan. Meski begitu, dia tak ingin terburu-buru masuk ke tengah persaingan AI yang semakin panas belakangan ini.
Cook tidak membantah, bahwa AI telah membawa dampak besar bagi kehidupan. Dia pun mengaku bahwa Apple tertarik dengan potensi teknologi AI.
Namun, Cook tidak merinci seperti apa timeline proyek produk yang akan dikerjakan perusahaan ke depannya.
Beberapa produk Apple telah menggunakan AI untuk beberapa fitur seperti deteksi kecelakaan dan pemantauan jantung. Hal ini sudah cukup menjadi bukti bahwa Apple cukup berminat mengembangkan AI ke produknya.
Dilansir dari TechSpot, Minggu (7/5/2023), meskipun Cook telah menyatakan ketertarikannya, namun dia masih berhati-hati mengambil langkah. Hal ini mengingat para pesaingnya seperti Microsoft, Google, dan OpenAI terjun ke dunia AI dengan cara yang terkesan belum terlalu siap.
Pasalnya, beberapa bulan setelah diluncurkan, chatbot AI justru mendapatkan kritik, karena dianggap memberikan informasi yang tidak tepat sehingga menimbulkan misinformasi.
Chatbot AI ChatGPT misalnya, sejauh ini diketahui masih memberikan informasi yang keliru dan terkesan mengada-ada. Kemudian generator gambar berbasis AI seperti DALL-E, Stable Diffusion, dan Midjourney rentan terhadap isu hak cipta karena dilatih pada gambar buatan manusia.
Sementara yang lainnya sibuk dengan layanan kecerdasan buatan, Apple justru belum mengambil langkah besar menggunakan AI generatif.
Menurut Cook, banyak faktor lain yang perlu diperhatikan sebelum mendekati AI. Hal ini demi meminimalisir masalah yang muncul dari alat chatbot seperti ChatGPT, Google Bard, dan layanan AI lainnya.
Sebagai informasi, chatbot AI ChatGPT buatan OpenAI dirilis pada November tahun lalu. Namanya langsung melesat karena kemampuannya membantu pekerjaan manusia karena telah dilatih dengan pemodelan bahasa canggih.
ChatGPT pun terus berkembang hingga kini telah ditenagai dengan GPT-4 yang diklaim lebih maju dari iterasi sebelumnya. OpenAI pun masih akan terus mengembangkannya. GPT-5 sebagai suksesor di masa depan juga digadang-gadang menyamai kemampuan otak manusia.
Sementara pesaingnya, Google Bard, justru telat panas. Bard baru meluncur pada Maret 2023 sebagai pesaing dari ChatGPT yang sudah populer lebih dulu. Menarik untuk dinantikan kejutan seperti apa yang akan hadir di masa depan terkait kecerdasan buatan.
Cook tidak membantah, bahwa AI telah membawa dampak besar bagi kehidupan. Dia pun mengaku bahwa Apple tertarik dengan potensi teknologi AI.
Namun, Cook tidak merinci seperti apa timeline proyek produk yang akan dikerjakan perusahaan ke depannya.
Beberapa produk Apple telah menggunakan AI untuk beberapa fitur seperti deteksi kecelakaan dan pemantauan jantung. Hal ini sudah cukup menjadi bukti bahwa Apple cukup berminat mengembangkan AI ke produknya.
Dilansir dari TechSpot, Minggu (7/5/2023), meskipun Cook telah menyatakan ketertarikannya, namun dia masih berhati-hati mengambil langkah. Hal ini mengingat para pesaingnya seperti Microsoft, Google, dan OpenAI terjun ke dunia AI dengan cara yang terkesan belum terlalu siap.
Pasalnya, beberapa bulan setelah diluncurkan, chatbot AI justru mendapatkan kritik, karena dianggap memberikan informasi yang tidak tepat sehingga menimbulkan misinformasi.
Chatbot AI ChatGPT misalnya, sejauh ini diketahui masih memberikan informasi yang keliru dan terkesan mengada-ada. Kemudian generator gambar berbasis AI seperti DALL-E, Stable Diffusion, dan Midjourney rentan terhadap isu hak cipta karena dilatih pada gambar buatan manusia.
Sementara yang lainnya sibuk dengan layanan kecerdasan buatan, Apple justru belum mengambil langkah besar menggunakan AI generatif.
Menurut Cook, banyak faktor lain yang perlu diperhatikan sebelum mendekati AI. Hal ini demi meminimalisir masalah yang muncul dari alat chatbot seperti ChatGPT, Google Bard, dan layanan AI lainnya.
Sebagai informasi, chatbot AI ChatGPT buatan OpenAI dirilis pada November tahun lalu. Namanya langsung melesat karena kemampuannya membantu pekerjaan manusia karena telah dilatih dengan pemodelan bahasa canggih.
ChatGPT pun terus berkembang hingga kini telah ditenagai dengan GPT-4 yang diklaim lebih maju dari iterasi sebelumnya. OpenAI pun masih akan terus mengembangkannya. GPT-5 sebagai suksesor di masa depan juga digadang-gadang menyamai kemampuan otak manusia.
Sementara pesaingnya, Google Bard, justru telat panas. Bard baru meluncur pada Maret 2023 sebagai pesaing dari ChatGPT yang sudah populer lebih dulu. Menarik untuk dinantikan kejutan seperti apa yang akan hadir di masa depan terkait kecerdasan buatan.
(san)