2 Alasan Ini Bikin Laba Huawei Anjlok 46% di Awal 2023

Rabu, 03 Mei 2023 - 09:19 WIB
loading...
2 Alasan Ini Bikin Laba Huawei Anjlok 46% di Awal 2023
Laba Huawei anjlok karena banyak hal, salah satunya tekanan dari AS. Foto: Reuters
A A A
CHINA - Laba Huawei Technologies Co . anjlok 46% pada kuartal pertama 2023. Sementara, pendapatan mereka hampir tidak tumbuh. Apa penyebabnya?

Ternyata, ada 2 hal yang bikin Huawei “boncos” di awal 2023. Yang pertama, pabrikan peralatan telekomunikasi China itu menghabiskan banyak sekali uang untuk melakukan riset dan penelitian.

Yang kedua, Huawei terus berupaya mencoba dan mengatasi sanksi teknologi dari AS. Seperti diketahui, hubungan antara AS-China saat ini memanas, yang berdampak terhadap perusahaan-perusahaan teknologi China.

Secara total, pendapatan bersih Huawei turun jadi USD434 juta dalam tiga bulan pertama 2023. Demikian perhitungan Bloomberg News berdasarkan margin keuntungan 2,3% yang diumumkan pekan lalu.

Itu sekaligus mengikuti penurunan laba tahunan pertama Huawei dalam lebih dari satu dekade.

Ini adalah dampak dari sanksi AS selama bertahun-tahun melenyapkan pendapatan masif mereka di pasar ponsel pintar. Sebelumnya, Huawei menjadi pabrikan ponsel yang mampu bersaing ketat dengan Apple Inc. dan Samsung Electronics Co.

Jika merugi, kenapa tetap ngotot untuk melakukan riset? Alasannya, eksekutif Huawei berjanji untuk menjaga investasi R&D tetap tinggi agar tetap kompetitif di pasar.

Perusahaan yang berbasis di Shenzhen itu sebelumnya mengungkapkan pengeluaran penelitian 2022 sebesar 161,5 miliar yuan, atau kira-kira seperempat dari pendapatan tahunan mereka.

Sebenarnya, Huawei sendiri sudah membuat sejumlah kemajuan untuk bisa mandiri dari sangsi bisnis AS. Termasuk mengembangkan alat desain chip dan perangkat lunak bisnis yang tidak lagi dapat dibeli dari pemasok Amerika seperti Synopsys Inc. dan Oracle Corp.

Sehingga mereka bisa mengejar lebih banyak terobosan teknologi sambil memanfaatkan permintaan yang muncul dari pasar baru seperti pelabuhan dan kawasan industri.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4520 seconds (0.1#10.140)