Gunakan AI, Meeting.ai Bisa Transkrip Hasil Rapat dalam Bahasa Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Startup Meeting.ai bikin solusi untuk mereka yang hobi rapat: secara otomatis merangkum dan mentranskrip hasil rapat agar dapat terdokumentasikan dengan baik.
Pendiri Bahasa.ai Hokiman mengatakan, Meeting.ai menggunakan kecerdasan buatan yang dirancang untuk memahami bahasa lokal Indonesia. “Tujuannya, supaya kita bisa mengelola meeting dengan lebih efisien,” ungkapnya.
Meeting.ai merupakan platform yang dikembangkan oleh Bahasa.ai. Yakni, perusahaan riset AI berbasis di Indonesia dengan pengalaman lebih dari lima tahun.
Menurut Hokiman, Meeting.ai tersebut dirancang untuk memahami konteks budaya di Asia Tenggara dengan melatih sistem ASR (Automatic Speech Recognition) dalam Bahasa Indonesia. Juga, melengkapi ASR bahasa Inggris untuk memahami ucapan Inggris khas Singapura.
“Tidak hanya akurat dalam menyalin pembicaraan dalam meeting, Meeting.ai juga dapat menghasilkan ringkasan dan pokok bahasan dari transkrip yang dihasilkan,” klaim Hokiman.
Ia juga menyebut bahwa tingkat akurasi aplikasi yang ia kembangkan tersebut mencapai 96% untuk bahasa Inggris dan 94% untuk Bahasa Indonesia.
“Jadi, alat ini hadir untuk membantu eksekutif, manajer, tim sales, hingga berbagai profesi untuk memaksimalkan hasil meeting mereka,” bebernya.
Menurut data terbaru, setidaknya ada 16 juta pekerja kantoran di Indonesia yang sering menggunakan alat meeting online. Menurut Hokiman, ini yang jadi target market dari Meeting.ai.
Tapi, bagaimana dengan mereka yang sudah menggunakan platform meeting online seperti Google Meet, Zoom, dan Microsoft Teams? Ternyata, Meeting.ai sudah terintegrasi dengan platform-platform tersebut.
“Jadi setelah meeting berlangsung, Anda akan menerima ringkasan dan pokok bahasan dalam bentuk poin-poin, serta dapat memutar ulang audio dari poin yang dibahas,” ungkap Hokiman.
Kehadiran Meeting.ai menjadi bukti bagaimana kecerdasan buatan mulai masuk ke dalam berbagai lini bisnis di pasar lokal Indonesia. Tentu saja, ini bisa jadi kesempatan jugaancamanbaru.
Pendiri Bahasa.ai Hokiman mengatakan, Meeting.ai menggunakan kecerdasan buatan yang dirancang untuk memahami bahasa lokal Indonesia. “Tujuannya, supaya kita bisa mengelola meeting dengan lebih efisien,” ungkapnya.
Meeting.ai merupakan platform yang dikembangkan oleh Bahasa.ai. Yakni, perusahaan riset AI berbasis di Indonesia dengan pengalaman lebih dari lima tahun.
Menurut Hokiman, Meeting.ai tersebut dirancang untuk memahami konteks budaya di Asia Tenggara dengan melatih sistem ASR (Automatic Speech Recognition) dalam Bahasa Indonesia. Juga, melengkapi ASR bahasa Inggris untuk memahami ucapan Inggris khas Singapura.
“Tidak hanya akurat dalam menyalin pembicaraan dalam meeting, Meeting.ai juga dapat menghasilkan ringkasan dan pokok bahasan dari transkrip yang dihasilkan,” klaim Hokiman.
Ia juga menyebut bahwa tingkat akurasi aplikasi yang ia kembangkan tersebut mencapai 96% untuk bahasa Inggris dan 94% untuk Bahasa Indonesia.
“Jadi, alat ini hadir untuk membantu eksekutif, manajer, tim sales, hingga berbagai profesi untuk memaksimalkan hasil meeting mereka,” bebernya.
Menurut data terbaru, setidaknya ada 16 juta pekerja kantoran di Indonesia yang sering menggunakan alat meeting online. Menurut Hokiman, ini yang jadi target market dari Meeting.ai.
Tapi, bagaimana dengan mereka yang sudah menggunakan platform meeting online seperti Google Meet, Zoom, dan Microsoft Teams? Ternyata, Meeting.ai sudah terintegrasi dengan platform-platform tersebut.
“Jadi setelah meeting berlangsung, Anda akan menerima ringkasan dan pokok bahasan dalam bentuk poin-poin, serta dapat memutar ulang audio dari poin yang dibahas,” ungkap Hokiman.
Kehadiran Meeting.ai menjadi bukti bagaimana kecerdasan buatan mulai masuk ke dalam berbagai lini bisnis di pasar lokal Indonesia. Tentu saja, ini bisa jadi kesempatan jugaancamanbaru.
(dan)