Fakta, Manusia Lebih Jago Akuntansi Ketimbang Kecerdasan Buatan

Minggu, 23 April 2023 - 15:00 WIB
loading...
Fakta, Manusia Lebih Jago Akuntansi Ketimbang Kecerdasan Buatan
Kecerdasan buatan tidak mampu mengimbangi kemampuan manusia dalam menyelesaikan soal-soal akuntansi. Foto/BYU.
A A A
JAKARTA - Penelitian yang dilakukan Brigham Young University (BYU) menemukan fakta menarik bahwa manusia justru jauh lebih jago menyelesaikan soal akuntansi ketimbang kecerdasan buatan buatan OpenAI yakni ChatGPT . Dalam penelitian yang dipublikasi di jurnal Issues in Accounting Education didapatkan bahwa rata-rata siswa yang diharuskan menyelesaikan soal akuntansi berhasil menjawab dengan baik sebesar 76,7 persen.

Capaian itu justru lebih tinggi dibandingkan hasil yang diraih ChatGPT. Saat menyelesaikan soal akuntansi ChatGPT hanya mendapatkan perolehan rata-rata 47,4 persen.

Hanya saja menurut mereka apa yang didapat oleh ChatGPT sudah sangat impresif. "Mereka yakin bahwa hasil dari ChatGPT justru akan jadi langkah untuk mengubah metode pembelajaran akuntansi ke depannya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik," sebut HT Tech.



Sementara situs resmi BYU menyebutkan dalam penelitian itu mereka mengikutsertakan ChatGPT terbaru yakni ChatGPT-4. Soal-soal akuntansi yang dibuat menurut mereka merupakan hasil dari masukan 327 peneliti yang ada di 186 lembaga pendidikan dari 14 negara.

Dari situ terdapat 25.181 soal akuntansi yang harus diselesaikan oleh ChatGPT dan mahasiswa jurusan akuntasi di BYU. Soal-soalnya meliputi sistem informasi akuntansi (SIA), audit, akuntansi keuangan, akuntansi manajerial dan pajak yang semuanya memiliki tingkat kesulitan bervariasi.

David Wood, Profesor Akuntansi dari BYU mengatakan hasil ini justru jadi perspektif baru buat masyarakat mengenai kegunaan kecerdasan buatan. Menurutnya kecerdasan buatan digunakan bukan untuk berbuat curang tapi untuk proses pembelajaran yang lebih baik lagi.



Kesalahan yang dilakukan ChatGPT dalam soal akuntansi itu justru jadi pengalaman buat mereka untuk memahami solusi yang dibutuhkan oleh masyarakat.

"Kami mencoba untuk fokus pada apa yang dapat kami lakukan dengan teknologi ini. Kami berupaya untuk meningkatkan proses pengajaran untuk fakultas dan proses pembelajaran untuk siswa," terangnya.

Melissa Larson yang juga Profesor Akuntansi dari BYU mengatakan sebenarnya apa yang dihasilkan oleh ChatGPT pada soal akuntansi justru masih sedikit dari potensi yang ada. Dia memahami hasil itu merupakan fenomena gunung es karena seiring waktu kecerdasan buatan akan jauh lebih canggih lagi.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1003 seconds (0.1#10.140)