Penemuan Fosil Potongan Tangan di Istana Mesir Kuno, Sisa-sisa Ritual Mengerikan
loading...
A
A
A
Onset juga bervariasi untuk bagian tubuh yang berbeda, dan rigor mortis tangan biasanya dimulai 6 sampai 8 jam setelah kematian. Jadi para ilmuwan menyimpulkan bahwa individu-individu itu kemungkinan diamputasi selama atau sesaat sebelum upacara, dengan tangan ditempatkan di lubang setelah rigor mortis berlalu.
![Penemuan Fosil Potongan Tangan di Istana Mesir Kuno, Sisa-sisa Ritual Mengerikan]()
Menurut para peneliti, amputasi tangan kanan dipraktikkan di Mesir oleh Hyksos sekitar 50 sampai 80 tahun sebelum dicatat dalam hieroglif makam. “Orang Mesir mengadopsi kebiasaan ini paling lambat pada masa pemerintahan Raja Ahmose, seperti yang ditunjukkan oleh relief tumpukan tangan di pelipisnya di Abydos,” tulis para ilmuwan.
Salah satu pertanyaan terpenting yang ingin dijawab oleh penelitian ini, adalah apakah mutilasi dilakukan sebagai bentuk hukuman atau tanda kemenangan militer. “Melihat dari lokasi, cara eksekusi, dan posisi tangan yang terputus, ini tidak terkait dengan penegakan hukum,” analisis para ilmuwan.
Lubang tempat tangan dimakamkan terletak di halaman depan istana yang megah, di depan ruang singgasana. Tim menganggap fakta bahwa mereka ditempatkan di lokasi yang begitu terekspose oleh mata publik adalah bukti betapa meluasnya praktik "pengambilan trofi" ini.
Menurut para peneliti, amputasi tangan kanan dipraktikkan di Mesir oleh Hyksos sekitar 50 sampai 80 tahun sebelum dicatat dalam hieroglif makam. “Orang Mesir mengadopsi kebiasaan ini paling lambat pada masa pemerintahan Raja Ahmose, seperti yang ditunjukkan oleh relief tumpukan tangan di pelipisnya di Abydos,” tulis para ilmuwan.
Salah satu pertanyaan terpenting yang ingin dijawab oleh penelitian ini, adalah apakah mutilasi dilakukan sebagai bentuk hukuman atau tanda kemenangan militer. “Melihat dari lokasi, cara eksekusi, dan posisi tangan yang terputus, ini tidak terkait dengan penegakan hukum,” analisis para ilmuwan.
Lubang tempat tangan dimakamkan terletak di halaman depan istana yang megah, di depan ruang singgasana. Tim menganggap fakta bahwa mereka ditempatkan di lokasi yang begitu terekspose oleh mata publik adalah bukti betapa meluasnya praktik "pengambilan trofi" ini.
(wib)
Lihat Juga :
