Telegram Hapus 6 Juta Unggahan 3 Kelompok Teroris di Arab Saudi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 6 juta lebih unggahan ekstremis dan 2.000 saluran host yang memiliki basis di Arab Saudi, dihapus dari platform media sosial Telegram. Langkah ini diambil untuk memerangi ideologi ekstrimis.
Dilansir dari Arab News, ideologi ekstremis ini mendapat pengawasan ketat Pusat Global atau Etidal di Arab Saudi.
"Saluran-saluran yang dihapus adalah milik tiga organisasi teroris, yaitu Daesh, Hayat Tahrir Al-Sham, dan Al-Qaeda. Kontennya termasuk file audio, video, dan PDF dalam bahasa Arab," tulis laman itu, dikutip Senin (3/4/2023).
Etidal menemukan 2.773.902 item di 477 saluran yang merujuk pada Hayat Tahrir Al-Sham, 1.807.215 item di 1.040 saluran yang bersimpati pada Daesh, dan 1.423.101 item di 323 saluran yang memiliki kaitan dengan Al-Qaeda.
"Hanya dalam waktu satu hari, sejak 9 Januari, sebanyak 451.911 item yang bersifat ekstremis dibagikan atau dirujuk. Ditemukan 101 saluran yang terkait dengan aktivitas ekstremis hingga akhir Maret," tambahnya.
Pusat ini mulai berkolaborasi dengan Telegram pada Februari 2022 untuk memantau dan mengidentifikasi konten ekstremis yang diposting dalam bahasa Arab.
Sejak saat itu, pusat tersebut telah membantu mengidentifikasi dan menghapus 21.026.169 konten yang bersifat ekstremis dan menutup 8.664 saluran terkait.
Kerja sama ini bertujuan untuk melindungi pengguna Telegram dari pengaruh ideologi dan konten ekstremis. Upaya ini pun mendapat sanjungan dari Kontraterorisme PBB. Mereka memuji Etidal dalam memerangi terorisme.
Dilansir dari Arab News, ideologi ekstremis ini mendapat pengawasan ketat Pusat Global atau Etidal di Arab Saudi.
"Saluran-saluran yang dihapus adalah milik tiga organisasi teroris, yaitu Daesh, Hayat Tahrir Al-Sham, dan Al-Qaeda. Kontennya termasuk file audio, video, dan PDF dalam bahasa Arab," tulis laman itu, dikutip Senin (3/4/2023).
Etidal menemukan 2.773.902 item di 477 saluran yang merujuk pada Hayat Tahrir Al-Sham, 1.807.215 item di 1.040 saluran yang bersimpati pada Daesh, dan 1.423.101 item di 323 saluran yang memiliki kaitan dengan Al-Qaeda.
"Hanya dalam waktu satu hari, sejak 9 Januari, sebanyak 451.911 item yang bersifat ekstremis dibagikan atau dirujuk. Ditemukan 101 saluran yang terkait dengan aktivitas ekstremis hingga akhir Maret," tambahnya.
Pusat ini mulai berkolaborasi dengan Telegram pada Februari 2022 untuk memantau dan mengidentifikasi konten ekstremis yang diposting dalam bahasa Arab.
Sejak saat itu, pusat tersebut telah membantu mengidentifikasi dan menghapus 21.026.169 konten yang bersifat ekstremis dan menutup 8.664 saluran terkait.
Kerja sama ini bertujuan untuk melindungi pengguna Telegram dari pengaruh ideologi dan konten ekstremis. Upaya ini pun mendapat sanjungan dari Kontraterorisme PBB. Mereka memuji Etidal dalam memerangi terorisme.
(san)