Dapat Pasokan 25 Ton Uranium dari Rusia, China Bakal Punya 700 Hulu Ledak Nuklir

Senin, 27 Maret 2023 - 16:23 WIB
loading...
Dapat Pasokan 25 Ton...
Setelah mendapat pasokan 25 ton uranium yang diperkaya tinggi Rusia pada akhir tahun lalu, China mampu memproduksi 50 hulu ledak nuklir per tahun. Foto/iNews/SCMP
A A A
BEIJING - Setelah mendapat pasokan 25 ton uranium yang diperkaya tinggi Rusia pada akhir tahun lalu, China mampu memproduksi 50 hulu ledak nuklir per tahun. Para ahli nuklir Amerika Serikat (AS) memprediksi China akan dapat memiliki 700 hulu ledak nuklir pada akhir tahun 2027.

Dikutip dari laman Bulgarian Military, Senin (27/3/2023), pengiriman pertama uranium yang sangat diperkaya telah dilakukan raksasa teknologi nuklir Rusia Rosatom State Nuclear Energy Corporation, ditujukan untuk CFR-600 China, sebuah fasilitas reaktor cepat. Fasilitas ini tidak menggunakan air, tetapi logam cair, dan mencapai hasil akhir dengan sangat cepat.

Pengoperasian CFR-600 yang cepat itulah yang membuat Washington khawatir. Menurut para ahli AS yang dikutip Bloomberg, CFR-600 dapat menghasilkan hingga 50 hulu ledak nuklir per tahun.

Baca juga; AS Waspadai Eksplorasi Luar Angkasa China, 10 Tahun Terakhir Luncurkan Satelit 4 Kali Lebih Banyak

Namun, menurut pakar yang lain, China akan dapat memiliki 700 hulu ledak nuklir pada akhir tahun 2027. Bahkan menurut perkiraan lain, jumlahnya bisa mencapai 1.500 hulu ledak nuklir pada akhir tahun 2035.

Angka 700 hulu ledak nuklir pertama kali muncul dalam laporan Departemen Pertahanan AS tahun 2021 yang memeriksa kemampuan nuklir China. Laporan lain pada tahun 2021 menunjukkan bahwa China telah memiliki setidaknya 400 hulu ledak nuklir hingga saat ini.

Para pejabat AS gelisah. Perhatian diarahkan pada kesepakatan tentang pembangunan berkelanjutan dari apa yang disebut reaktor neutron cepat. “Mereka berbicara tentang kemitraan tanpa batas,” kata Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken selama sidang kongres minggu lalu merujuk pada kerja sama nuklir baru antara Rusia dan China.

John Plumb, asisten menteri pertahanan AS, dalam sebuah pernyataan di bulan Maret, mengungkapkan bahwa perhatian khusus harus diberikan pada reaktor demiliterisasi plutonium China. “Plutonium digunakan untuk senjata,” katanya merujuk pada pasokan uranium yang diperkaya dari Rusia ke China berarti Beijing akan sangat berpotensi memperluas nuklirnya.

Baca juga; Rusia Nyalakan Laser Tsar Raksasa untuk Simulasi Ledakan Nuklir

"Bahan fisil" sangat berbahaya dan negara-negara nuklir, yang pada prinsipnya harus bertanggung jawab, tidak boleh membagikannya untuk bahan bakar program nuklir mereka, komentar seorang pejabat senior dari Departemen Luar Negeri AS, dikutip oleh Eur Asian Times.
Dapat Pasokan 25 Ton Uranium dari Rusia, China Bakal Punya 700 Hulu Ledak Nuklir


Namun, Beijing menentang pandangan Washington, terutama mengenai pabrik CFR-600 yang kontroversial. China mengatakan CFR-600 tidak ada hubungannya dengan industri senjata. Tujuan utamanya adalah listrik untuk penduduk sipil di bawah rencana ambisius Beijing untuk menggantikan AS sebagai pemasok utama energi nuklir.

Sampai sekarang, konsensus umum adalah bahwa ini semua dalam ranah dugaan. Sebab, kesepakatan pasokan uranium untuk CFR-600 masih dirahasiakan dan tidak dipublikasikan.

Kerahasiaan seputar kesepakatan itulah yang memicu spekulasi bahwa pada titik tertentu beberapa pasokan dapat dialokasikan untuk dimulainya program senjata nuklir baru China. Selama pertemuan di Moskow Selasa pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi mengumumkan kesepakatan nuklir sebagai bagian dari banyak perjanjian yang ditandatangani.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Rekomendasi Link Tambah...
Rekomendasi Link Tambah Follower TikTok Gratis
3 Tanda Kiamat yang...
3 Tanda Kiamat yang Muncul di China Semua Datang dari Langit
Apple Tunggu Tangan...
Apple Tunggu Tangan Robot untuk Pindahkan iPhone dari China
Tentara Robotik China...
Tentara Robotik China Bikin Para Ahli Khawatir
Spesies Kepiting China...
Spesies Kepiting China Ditemukan di Sungai AS
China Siap Lanjutkan...
China Siap Lanjutkan Misi Luar Angkasa Minggu ini
Xi Jinping Tegaskan...
Xi Jinping Tegaskan Rusia dan China akan Lawan Paksaan di Panggung Dunia
125 Juta Orang Dapat...
125 Juta Orang Dapat Binasa Akibat Perang Nuklir India-Pakistan
Cadangan Emas China...
Cadangan Emas China Terus Bertambah, 6 Bulan Terakhir Naik 30 Ton
Rekomendasi
Cegah Perceraian, Kemenag...
Cegah Perceraian, Kemenag Latih Penghulu dan Penyuluh Jadi Fasilitator Literasi Keuangan
10 Contoh Hadis Dhaif...
10 Contoh Hadis Dhaif yang Banyak Beredar di Masyarakat
Hasil Liga Europa 2024/2025:...
Hasil Liga Europa 2024/2025: Tottenham vs Manchester United di Final
Berita Terkini
Teka-teki Ukiran Suci...
Teka-teki Ukiran Suci Mesir Berusia 3.300 Tahun Akhirnya Terungkap
India Akan Blokir Aliran...
India Akan Blokir Aliran Air Danau yang Menuju Pakistan
Bukti Nyata Gladiator...
Bukti Nyata Gladiator Bertarung dengan Singa Ditemukan
Bumi Bakal Terbakar...
Bumi Bakal Terbakar Matahari, Elon Musk Ngotot Pindahkan Manusia ke Mars
Danau Raksasa Tiba-tiba...
Danau Raksasa Tiba-tiba Muncul Kembali setelah 130 Tahun Menghilang
5 Fakta GTA VI yang...
5 Fakta GTA VI yang Baru Luncurkan Trailer Kedua, Salah Satunya Berkaitan dengan Tanggal Rilis
Infografis
Alasan AS Hindari Perlombaan...
Alasan AS Hindari Perlombaan Senjata Nuklir Lawan Rusia dan China
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved