Makna Dibalik Logo Baru Nokia, Tidak Lagi Ingin Dikenal Sebagai Merek HP

Senin, 27 Februari 2023 - 16:51 WIB
loading...
Makna Dibalik Logo Baru Nokia, Tidak Lagi Ingin Dikenal Sebagai Merek HP
Logo baru Nokia yang lebih sederhana dan modern, meninggalkan logo lama yang kental warna biru. Foto: dok Nokia
A A A
JAKARTA - Nokia resmi mengganti logo mereka, untuk pertama kalinya dalam 60 tahun terakhir. Penggantian logo ikonik Nokia itu dilakukan pada Minggu (26/2), tepat sehari sebelum dimulainya Mobile World Congress di Barcelona.

Logo baru Nokia itu meninggalkan tipografi ikonik serta warna “Yale blue”, mengadopsi tampilan yang lebih modern dan digital. Logo baru itu memiliki lima huruf dengan bentuk berbeda-beda yang merangkai kata NOKIA, dan warnanya tidak harus biru. Tapi, bisa menyesuaikan dengan lingkungannya seperti bunglon.

Makna Dibalik Logo Baru Nokia, Tidak Lagi Ingin Dikenal Sebagai Merek HP

Mengapa Nokia mengganti logonya sekarang? “Karena Kami sedang memperbarui strategi dan merek kami. Untuk menegaskan kembali bahwa Nokia adalah pemimpin inovasi teknologi bisnis-ke-bisnis di masa depan,” tegas CEO Pekka Lundmark.

“Di benak kebanyakan orang, kami masih merupakan merek ponsel yang sukses, tetapi ini bukan tentang Nokia,” kata Lundmark. “Kami ingin meluncurkan merek baru yang sangat berfokus pada jaringan dan digitalisasi industri, yang adalah hal yang sama sekali berbeda dari Nokia yang dikenal dengan ponselnya,” tambahnya.

Lundmark menjadi CEO Nokia pada 2020. Strategi yang ia lakukan ada 3. Yakni reset, accelerate dan scale.

”Strategi reset sudah selesai kami lakukan. Sekarang, kami memasuki tahap kedua akselerasi,” ujar Lundmark.

Makna Dibalik Logo Baru Nokia, Tidak Lagi Ingin Dikenal Sebagai Merek HP

Harap diingat, Nokia saat ini sama sekali tidak berfokus berjualan ponsel. Ponsel Nokia masih ada dan masih dijual, tapi melalui perusahaan berbeda bernama HMD yang sama-sama dari Finlandia sejak 2016 hingga sekarang.

Nokia saat ini berfokus pada layanan jaringan/operator telekomunikasi, dimana mereka menyediakan berbagai perlengkapan ke perusahaan telekomunikasi bersaing dengan Huawei, ZTE, hingga Ericsson.



”Tahun lalu pertumbuhan bisnis kami mencapai 21 persen, sekitar 8 persen penjualan kami mencapai USD2,1 miliar, dan target kami mencapai 2 digit dalam waktu dekat,” beber Lundmark.

Nokia bekerja sama dengan operator telekomunikasi dari berbagai negara untuk jaringan 5G. ”Kami hanya ingin berada di bisnis dimana kami bisa jadi pemimpinnya,” ungkap Lundmark lagi.

Bisnis Nokia lainnya ada di factory automation dan data centre, membuat mereka bekerja sama dengan Microsoft dan Amazon.

“Ada banyak kasus berbeda. Kadang kami bekerja sama dengan perusahaan yang jadi rekanan kami, konsumen kami, dan bahkan ada situasi yang membuat mereka jadi kompetitor kami,”beberLundmark.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1580 seconds (0.1#10.140)