Jerapah Jantan Minum Air Seni Betina sebelum Kawin, Ini Alasannya
loading...
Jerapah jantan meminum air seni betina untuk menentukan kesiapan betina. Foto/IST
A
A
A
JAKARTA - Jerapah jantan punya kebiasaan unik sebelum memutuskan untuk kawin dengan jerapah betina. Sebelum benar-benar berhubungan seks, jerapah jantan terlebih dulu meminum urin atau air seni jerapah betina.
Penelitan yang dilakukan oleh dua ilmuwan dari University of California, Lynette Hart dan Benjamin Hart ternyata menemukan jawaban mengapa hal unik itu dilakukan.
Melalui penelitian itu keduanya menemukan fakta bahwa jerapah jantan memiliki organ pendeteksi feromon dengan koneksi yang lebih kuat ke mulut daripada hidung. Diketahui feromon adalah senyawa yang dikeluarkan oleh mahluk hidup dalam melakukan beberapa hal seperti menandai daerah, menumbuhkan rasa waspada, hingga mendorong daya tarik seksual.
Biasanya feromon bisa dideteksi melalui hidung. Namun itu berbeda dengan jerapah jantan yang ternyata memiliki organ pendeteksi feromon yang lebih kuat ke mulut daripada hidung. Hal itu dilakukan melalui lidah dengan cara mencicipi urin yang dikeluarkan jerapah betina.
![Jerapah Jantan Minum Air Seni Betina sebelum Kawin, Ini Alasannya]()
Mencicipi urin betina sebelum kawin sebenarnya tidak hanya dilakuan jerapah saja. Lynette Hary mengatakan kijang jantan juga menggunakan teknik yang sama. Hanya saja kijang jantan menjilati urin kijang betina yang ada di tanah.
Hal itu menurutnya sangat tidak praktis buat jerapah jantan karena memiliki leher panjang. "Leher yang panjang dan kepala yang sangat berat membuat metode itu tidak praktis buat mereka. Jika mereka menjilati urin di tanah maka posisinya tidak stabil dan rentan untuk dimangsa," ujar Lynette Hart.
Dari situ jerapah jantan kemudian mengembangkan perilaku unik untuk menentukan kesiapan betina untuk kawin. Mereka menggunakan lidahnya yang panjang untuk mengambil sampel aliran urin betina untuk mendeteksi feromon yang menandakan kesiapan mereka untuk kawin tanpa menempatkan diri pada posisi rentan. Perilaku itu secara efektif memungkinkan jerapah jantan menemukan pasangan yang cocok tanpa membuat diri mereka menghadapi risiko yang tidak perlu.
Cara untuk meminum air seni jerapah betina itu juga sangat unik. Jerapah jantan akan mendekati jerapah betina dan menggosok punggungnya sampai dia buang air kecil. Jika berhasil, jerapah jantan akan mencicipi urin untuk menentukan apakah dia sedang berahi. Jika ya, dia akan mulai mengejarnya, sementara jerapah betina mungkin berjalan atau lari dari jerapah jantan itu.
Di saat bersamaan, pejantan akan berusaha menjauhkan pejantan lain dari jerapah betina untuk memastikan bahwa dia memiliki akses eksklusif ke betina. Namun, jerapah betina juga bisa menolak ajakan itu untuk melihat apakah dia masih dapat menarik pasangan yang lebih baik atau untuk memicu persaingan antar jerapah jantan.
"Dengan cara ini, proses perkawinan jerapah bisa menjadi rumit dan kompetitif," jelas Lynette Hart.
Penelitan yang dilakukan oleh dua ilmuwan dari University of California, Lynette Hart dan Benjamin Hart ternyata menemukan jawaban mengapa hal unik itu dilakukan.
Melalui penelitian itu keduanya menemukan fakta bahwa jerapah jantan memiliki organ pendeteksi feromon dengan koneksi yang lebih kuat ke mulut daripada hidung. Diketahui feromon adalah senyawa yang dikeluarkan oleh mahluk hidup dalam melakukan beberapa hal seperti menandai daerah, menumbuhkan rasa waspada, hingga mendorong daya tarik seksual.
Biasanya feromon bisa dideteksi melalui hidung. Namun itu berbeda dengan jerapah jantan yang ternyata memiliki organ pendeteksi feromon yang lebih kuat ke mulut daripada hidung. Hal itu dilakukan melalui lidah dengan cara mencicipi urin yang dikeluarkan jerapah betina.
.jpg)
Mencicipi urin betina sebelum kawin sebenarnya tidak hanya dilakuan jerapah saja. Lynette Hary mengatakan kijang jantan juga menggunakan teknik yang sama. Hanya saja kijang jantan menjilati urin kijang betina yang ada di tanah.
Hal itu menurutnya sangat tidak praktis buat jerapah jantan karena memiliki leher panjang. "Leher yang panjang dan kepala yang sangat berat membuat metode itu tidak praktis buat mereka. Jika mereka menjilati urin di tanah maka posisinya tidak stabil dan rentan untuk dimangsa," ujar Lynette Hart.
Dari situ jerapah jantan kemudian mengembangkan perilaku unik untuk menentukan kesiapan betina untuk kawin. Mereka menggunakan lidahnya yang panjang untuk mengambil sampel aliran urin betina untuk mendeteksi feromon yang menandakan kesiapan mereka untuk kawin tanpa menempatkan diri pada posisi rentan. Perilaku itu secara efektif memungkinkan jerapah jantan menemukan pasangan yang cocok tanpa membuat diri mereka menghadapi risiko yang tidak perlu.
Cara untuk meminum air seni jerapah betina itu juga sangat unik. Jerapah jantan akan mendekati jerapah betina dan menggosok punggungnya sampai dia buang air kecil. Jika berhasil, jerapah jantan akan mencicipi urin untuk menentukan apakah dia sedang berahi. Jika ya, dia akan mulai mengejarnya, sementara jerapah betina mungkin berjalan atau lari dari jerapah jantan itu.
Di saat bersamaan, pejantan akan berusaha menjauhkan pejantan lain dari jerapah betina untuk memastikan bahwa dia memiliki akses eksklusif ke betina. Namun, jerapah betina juga bisa menolak ajakan itu untuk melihat apakah dia masih dapat menarik pasangan yang lebih baik atau untuk memicu persaingan antar jerapah jantan.
"Dengan cara ini, proses perkawinan jerapah bisa menjadi rumit dan kompetitif," jelas Lynette Hart.
(wsb)
Lihat Juga :
