Spesifikasi Panser Anoa 6x6 Mortar Pindad, Dibekali Mortir 81 MM yang Serbaguna
loading...
Panser Anoa 6x6 Mortar buatan PT Pindad adalah satu satu varian dari Anoa 6x6 Armoured Personnel Carrier (APC). Foto/Pindad
A
A
A
JAKARTA - Panser Anoa 6x6 Mortar buatan PT Pindad adalah satu satu varian dari Anoa 6x6 Armoured Personnel Carrier (APC). Secara umum panser Anoa 6x6 Mortar memiliki bentuk dasar sama dengan Anoa 6x6 APC, hanya dilengkapi dengan pelontar mortir 81 mm dengan recoil system.
Panser Anoa 6x6 Mortar menambah daya serang pasukan darat karena dibekali senjata mortir 81 mm base and barrel. Mortir 81 mm dapat berputar dan sudut elevasi yang dapat diatur secara manual sesuai dengan target penembakan.
“Untuk mendukung pengoperasiannya, Anoa 6x6 Mortar juga dilengkapi dengan rak munisi serta atap yang dapat dibuka dan ditutup secara otomatis dengan sistem hidrolis. Tipe ini memiliki kapasitas 6 personel termasuk pengemudi,” tulis laman Pindad dikutip SINDOnews, Sabtu (18/2/2023).
Persenjataan lain, panser Anoa 6x6 Mortar juga memiliki pelontar granat asap kaliber 66 mm di bagian kiri depan dan sisi kanan depan kendaraan. Sebagai penggerak, Anoa 6x6 Mortar menggunakan mesin diesel in line 6 cylinder yang menghasilkan tenaga 600 HP.
Panser Anoa 6x6 mampu melaju dengan kecepatan maksimal 80 km/jam dan daya jelajah 600 kilometer. Adopsi mortir konvensional 81 mm membuat pergerakkan regu penembak mortir lebih cepat dalam memberikan dukungan penembakan.
![Spesifikasi Panser Anoa 6x6 Mortar Pindad, Dibekali Mortir 81 MM yang Serbaguna]()
Panser Anoa 6×6 Mortar diawaki dua personel, yakni pengemudi dan disampingnya petugas navigator atau komunikasi. Sementara di kabin belakang ada empat personel regu tembak, terdiri dari Komandan, penembak (gunner), pembantu penembak (assistant gunner) pembawa amunisi pertama, dan pembawa amunisi kedua.
Dikutip dari laman Indomiliter, proses persiapan penembakan mortir, dihitung sejak kendaraan berhenti di lokasi yang ditentukan, pembukaan hatch cover, hanya diperlukan watu satu menit. Posisi mortir dapat diputar secara terbatas, berkat mortar turntable yang menjadi pelat dasar untuk penempatan baseplate dan bipod.
Penggunaan mortir pada panser Anoa 6x6 Mortar karena secara umum merupakan salah satu senjata artileri yang paling responsif. Mortir mampu menyerang target dengan cepat dan pada jarak yang lebih pendek daripada senjata artileri kebanyakan atau sistem roket.
![Spesifikasi Panser Anoa 6x6 Mortar Pindad, Dibekali Mortir 81 MM yang Serbaguna]()
Secara umum, mortir 81 mm merupakan kategori mortir kelas sedang (kelas berat 120 mm) dan mampu menembak dari jarak 100 meter hingga 5.500 meter. Mortir secara umum memiliki cara kerja sederhana sehingga mudah dioperasikan, portable, serbaguna, dan ekonomis.
Mortir hanya kurang dalam soal akurasi, berbeda jauh dengan artileri berat lainnya. Namun, ini bisa disesuaikan dengan target di lapangan dan pemilihan penggunaan amunisi yang tepat.
Panser Anoa 6x6 Mortar menambah daya serang pasukan darat karena dibekali senjata mortir 81 mm base and barrel. Mortir 81 mm dapat berputar dan sudut elevasi yang dapat diatur secara manual sesuai dengan target penembakan.
“Untuk mendukung pengoperasiannya, Anoa 6x6 Mortar juga dilengkapi dengan rak munisi serta atap yang dapat dibuka dan ditutup secara otomatis dengan sistem hidrolis. Tipe ini memiliki kapasitas 6 personel termasuk pengemudi,” tulis laman Pindad dikutip SINDOnews, Sabtu (18/2/2023).
Persenjataan lain, panser Anoa 6x6 Mortar juga memiliki pelontar granat asap kaliber 66 mm di bagian kiri depan dan sisi kanan depan kendaraan. Sebagai penggerak, Anoa 6x6 Mortar menggunakan mesin diesel in line 6 cylinder yang menghasilkan tenaga 600 HP.
Panser Anoa 6x6 mampu melaju dengan kecepatan maksimal 80 km/jam dan daya jelajah 600 kilometer. Adopsi mortir konvensional 81 mm membuat pergerakkan regu penembak mortir lebih cepat dalam memberikan dukungan penembakan.
Panser Anoa 6×6 Mortar diawaki dua personel, yakni pengemudi dan disampingnya petugas navigator atau komunikasi. Sementara di kabin belakang ada empat personel regu tembak, terdiri dari Komandan, penembak (gunner), pembantu penembak (assistant gunner) pembawa amunisi pertama, dan pembawa amunisi kedua.
Dikutip dari laman Indomiliter, proses persiapan penembakan mortir, dihitung sejak kendaraan berhenti di lokasi yang ditentukan, pembukaan hatch cover, hanya diperlukan watu satu menit. Posisi mortir dapat diputar secara terbatas, berkat mortar turntable yang menjadi pelat dasar untuk penempatan baseplate dan bipod.
Penggunaan mortir pada panser Anoa 6x6 Mortar karena secara umum merupakan salah satu senjata artileri yang paling responsif. Mortir mampu menyerang target dengan cepat dan pada jarak yang lebih pendek daripada senjata artileri kebanyakan atau sistem roket.
Secara umum, mortir 81 mm merupakan kategori mortir kelas sedang (kelas berat 120 mm) dan mampu menembak dari jarak 100 meter hingga 5.500 meter. Mortir secara umum memiliki cara kerja sederhana sehingga mudah dioperasikan, portable, serbaguna, dan ekonomis.
Mortir hanya kurang dalam soal akurasi, berbeda jauh dengan artileri berat lainnya. Namun, ini bisa disesuaikan dengan target di lapangan dan pemilihan penggunaan amunisi yang tepat.
(wib)
Lihat Juga :
