IDC: Pasar Smartphone di Indonesia Turun 14,3% di 2022, Terendah dalam 13 Tahun
loading...
A
A
A
Penjualan Offline
Pertumbuhan saluran online melambat. Sebab, aktivitas saluran offline sudah berlanjut dan normal kembali. Daftar pemain saluran online juga berubah. JD menutup layanannya di Indonesia. Sementara TikTok Shop mengalami peningkatan signifikan.
Erajaya Digital, unit bisnis dari Erajaya yang berfokus pada elektronik konsumen termasuk smartphone, aktif memperluas kehadirannya di kancah ritel offline.
Daftar gerainya terdiri dari gerai Erafone hingga Erablue (hasil kemitraan antara Erajaya Digital dan Mobile World Group Vietnam pada 2022).
Sementara fokus Erablue adalah menjual peralatan rumah tangga dan elektronik, portofolionya juga mencakup smartphone. Ini merupakan upaya Erajaya untuk lebih dekat dengan masyarakat umum setelah bertahun-tahun fokus pada toko-toko di pusat perbelanjaan.
Blibli, situs e-commerce terkemuka, juga membuka tujuh toko offline baru di tahun 2022. Lalu bagaimana dengan prediksi pasar di 2023?
“Kami melihat pasar di 2023 tetap datar. Atau, paling tidak mengalami kenaikan hanya satu digit di tengah pertempuran dunia melawan inflasi, pergerakan nilai tukar, ketegangan geopolitik, dan kebijakan moneter,” ujar Vanessa Aurelia, Associate Market Analyst di IDC Indonesia.
Konsumen, menurut Vanessa akan lebih memperhatikan pengeluaran mereka. Sementara perusahaan akan lebih berhati-hati dalam menyusun strategi sambil mengatur ulang pendekatan mereka ke pasar.
”Segmen kelas bawah cenderung lemah karena peningkatan pengeluaran di area lain. Di sisi lain, segmen premium diharapkan lebih tangguh karena konsumen menginginkan spesifikasi dan daya tahan yang lebih baik. sementara vendor juga memperluas portofolio mereka dengan harga lebih tinggi,” kata Vanessa.
Berikut 5 Besar Smartphone Indonesia berdasarkan pengiriman (dari pabrik ke penjual) di 2022:
1. Oppo (22,4 persen)
2. Samsung (21,7 persen)
3. vivo (17,9 persen)
4. Xiaomi (14,2 persen)
5. realme Indonesia (11,8 persen)
6. Lain-lain(12persen)
Pertumbuhan saluran online melambat. Sebab, aktivitas saluran offline sudah berlanjut dan normal kembali. Daftar pemain saluran online juga berubah. JD menutup layanannya di Indonesia. Sementara TikTok Shop mengalami peningkatan signifikan.
Erajaya Digital, unit bisnis dari Erajaya yang berfokus pada elektronik konsumen termasuk smartphone, aktif memperluas kehadirannya di kancah ritel offline.
Daftar gerainya terdiri dari gerai Erafone hingga Erablue (hasil kemitraan antara Erajaya Digital dan Mobile World Group Vietnam pada 2022).
Sementara fokus Erablue adalah menjual peralatan rumah tangga dan elektronik, portofolionya juga mencakup smartphone. Ini merupakan upaya Erajaya untuk lebih dekat dengan masyarakat umum setelah bertahun-tahun fokus pada toko-toko di pusat perbelanjaan.
Blibli, situs e-commerce terkemuka, juga membuka tujuh toko offline baru di tahun 2022. Lalu bagaimana dengan prediksi pasar di 2023?
“Kami melihat pasar di 2023 tetap datar. Atau, paling tidak mengalami kenaikan hanya satu digit di tengah pertempuran dunia melawan inflasi, pergerakan nilai tukar, ketegangan geopolitik, dan kebijakan moneter,” ujar Vanessa Aurelia, Associate Market Analyst di IDC Indonesia.
Konsumen, menurut Vanessa akan lebih memperhatikan pengeluaran mereka. Sementara perusahaan akan lebih berhati-hati dalam menyusun strategi sambil mengatur ulang pendekatan mereka ke pasar.
”Segmen kelas bawah cenderung lemah karena peningkatan pengeluaran di area lain. Di sisi lain, segmen premium diharapkan lebih tangguh karena konsumen menginginkan spesifikasi dan daya tahan yang lebih baik. sementara vendor juga memperluas portofolio mereka dengan harga lebih tinggi,” kata Vanessa.
Berikut 5 Besar Smartphone Indonesia berdasarkan pengiriman (dari pabrik ke penjual) di 2022:
1. Oppo (22,4 persen)
2. Samsung (21,7 persen)
3. vivo (17,9 persen)
4. Xiaomi (14,2 persen)
5. realme Indonesia (11,8 persen)
6. Lain-lain(12persen)
(dan)