Kecerdasan Buatan Bikin Iklan Lebih Akurat dan Tepat Sasaran, Caranya?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ternyata sangat efisien dalam menjadikan iklan lebih tepat sasaran.
Hal tersebut terungkap dalam seminar bertajuk The Rise of the Machine: Revolutionizing A.I. in Advertising pada Senin (13/2) di CGV Pasific Place, Jakarta.
CEO FreakOut dewina Indonesia sebagai salah satu perusahaan bidang marketing dari Jepang Koma Okubo mengatakan, memanfaatkan AI dan pembelajaran mesin (machine learning), pihaknya menawarkan teknologi bernama GP.
GP dapat menganalisis, menargetkan, dan menayangkan iklan secara akurat kepada audiens yang sangat relevan dalam video YouTube.
“Teknologi kami menganalisis setiap aspek konten video, memungkinkan merek menentukan kata kunci, tindakan, dan variabel lain untuk menjangkau konten dan pemirsa yang paling relevan,” ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa teknologi GP mampu memahami dialog konten yang berpotensi merusak citra merek dan menghapusnya. Sehingga menghasilkan kesadaran yang lebih baik, lebih banyak kesesuaian merek, dan lebih banyak keterlibatan konsumen dari kampanye di YouTube.
“Pemahaman GP yang lebih canggih tentang sinyal kontekstual dalam video melampaui tindakan tradisional dalam mendeteksi konten yang tidak diinginkan," ujar Koma.
Menurutnya, GP butuh 2-3 hari untuk melancarkan kampanye pengiklan. Jangka waktu tersebut nantinya digunakan untuk mencari informasi, meriset, dan menganalisis konten video YouTube yang tak terhitung jumlahnya.
Setelah sukses menganalisis, GP dapat menghapus sebagian besar konten yang tidak selaras dari kampanye merek. Hal ini untuk mencegah pemborosan pengeluaran iklan pada audiens yang tidak akan pernah berinteraksi dengan campaign/kampanye tertentu.
"Dengan memahami konten yang dikonsumsi pengguna pada tingkat yang lebih terperinci, GP dapat menyampaikan pesan lebih efektif,”jelasnya.
Hal tersebut terungkap dalam seminar bertajuk The Rise of the Machine: Revolutionizing A.I. in Advertising pada Senin (13/2) di CGV Pasific Place, Jakarta.
CEO FreakOut dewina Indonesia sebagai salah satu perusahaan bidang marketing dari Jepang Koma Okubo mengatakan, memanfaatkan AI dan pembelajaran mesin (machine learning), pihaknya menawarkan teknologi bernama GP.
GP dapat menganalisis, menargetkan, dan menayangkan iklan secara akurat kepada audiens yang sangat relevan dalam video YouTube.
“Teknologi kami menganalisis setiap aspek konten video, memungkinkan merek menentukan kata kunci, tindakan, dan variabel lain untuk menjangkau konten dan pemirsa yang paling relevan,” ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa teknologi GP mampu memahami dialog konten yang berpotensi merusak citra merek dan menghapusnya. Sehingga menghasilkan kesadaran yang lebih baik, lebih banyak kesesuaian merek, dan lebih banyak keterlibatan konsumen dari kampanye di YouTube.
“Pemahaman GP yang lebih canggih tentang sinyal kontekstual dalam video melampaui tindakan tradisional dalam mendeteksi konten yang tidak diinginkan," ujar Koma.
Menurutnya, GP butuh 2-3 hari untuk melancarkan kampanye pengiklan. Jangka waktu tersebut nantinya digunakan untuk mencari informasi, meriset, dan menganalisis konten video YouTube yang tak terhitung jumlahnya.
Setelah sukses menganalisis, GP dapat menghapus sebagian besar konten yang tidak selaras dari kampanye merek. Hal ini untuk mencegah pemborosan pengeluaran iklan pada audiens yang tidak akan pernah berinteraksi dengan campaign/kampanye tertentu.
"Dengan memahami konten yang dikonsumsi pengguna pada tingkat yang lebih terperinci, GP dapat menyampaikan pesan lebih efektif,”jelasnya.
(dan)