Buntut Chatbot AI Bard Gagal Beri Jawaban yang Tepat, Karyawan Google Kecam CEO Sundar Pichai
loading...
A
A
A
MENLO PARK - Karyawan Google yang marah mencemooh CEO Sundar Pichai atas kegagalan penanganan saat peluncuran chatbot AI "Bard" minggu ini. Semua kemarahan, kekecewaan, dan unek-unek karyawan Google disampaikan di papan pesan internal perusahaan raksasa teknologi itu.
Menurut laporan CNBC, yang melihat beberapa pesan itu, dalam postingan di forum internal Google "Memegen", para pekerja menggambarkan peluncuran yang bermasalah itu sebagai "terburu-buru", "gagal", dan "tidak Google".
“Sundar yang terhormat, peluncuran Bard dan PHK dilakukan dengan tergesa-gesa, gagal, dan myopic. Silakan kembali untuk mengambil pandangan jangka panjang,” seorang pengguna menulis meme yang menampilkan foto Pichai yang tampak serius, menurut laporan CNBC dikutip SINDOnews dari laman New York Post, Sabtu (11/2/2023).
Saham perusahaan induk Google, Alphabet, telah anjlok sekitar 7%, pada satu titik kehilangan nilai pasar USD100 miliar dalam satu hari, akibat peluncuran Bard yang ditanggapi skeptis dari investor. “Bergegas meluncurkan Bard ke pasar dengan panik memvalidasi ketakutan pasar tentang kami,” tulis seorang karyawan lain.
Posting lain mengacu pada keputusan Alphabet yang dikritik secara luas bulan lalu untuk memberhentikan sekitar 12.000 pekerja, atau lebih dari 6% dari keseluruhan tenaga kerjanya. Pichai mengatakan PHK diperlukan karena kondisi ekonomi yang memburuk dan akan lebih baik memposisikan Google untuk mengejar pengembangan teknologi AI dan prioritas lainnya.
“Memecat 12 ribu orang meningkatkan stok (saham) sebesar 3%, satu presentasi AI yang terburu-buru menurunkannya sebesar 8%,” kata meme tersebut, yang menampilkan foto aktor Nicholas Cage dengan senyuman di wajahnya.
The Post telah menghubungi Google untuk mengomentari reaksi internal, namun belum ada respons. Awal pekan ini, analis mencatat bahwa peluncuran Bard oleh Google dinilai kurang detail. Terutama tentang bagaimana rencana perusahaan untuk mengintegrasikan chatbot ke dalam mesin pencarinya.
Diberitakan sebelumnya, Bard, chatbot kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang baru diluncurkan Google , menyebabkan harga saham perusahaan induk Alphabet turun lebih dari 7% atau kehilangan USD100 miliar atau Rp1.513 triliun. Ini terjadi setelah Bard memberikan jawaban yang kurang tepat terkait Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST).
Peristiwa ini terjadi dalam acara streaming langsung, posting blog dan tweet yang menunjukkan pengujian Bard pada Selasa 7 Februari 2023. Dalam video yang diterbitkan oleh Google, chatbot tersebut diminta untuk berbicara tentang penemuan terbaru yang dibuat oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb dengan cara yang dapat dipahami oleh anak berusia 9 tahun.
Chatbot AI Bard menanggapi dengan mengatakan bahwa JWST "digunakan untuk mengambil gambar pertama dari sebuah planet di luar tata surya Bumi." Jawabannya tidak akurat. Sebab, gambar pertama dari apa yang disebut "exoplanet" sebenarnya diambil oleh Very Large Telescope (VLT) Observatorium Eropa Selatan pada tahun 2004.
Menurut laporan CNBC, yang melihat beberapa pesan itu, dalam postingan di forum internal Google "Memegen", para pekerja menggambarkan peluncuran yang bermasalah itu sebagai "terburu-buru", "gagal", dan "tidak Google".
“Sundar yang terhormat, peluncuran Bard dan PHK dilakukan dengan tergesa-gesa, gagal, dan myopic. Silakan kembali untuk mengambil pandangan jangka panjang,” seorang pengguna menulis meme yang menampilkan foto Pichai yang tampak serius, menurut laporan CNBC dikutip SINDOnews dari laman New York Post, Sabtu (11/2/2023).
Saham perusahaan induk Google, Alphabet, telah anjlok sekitar 7%, pada satu titik kehilangan nilai pasar USD100 miliar dalam satu hari, akibat peluncuran Bard yang ditanggapi skeptis dari investor. “Bergegas meluncurkan Bard ke pasar dengan panik memvalidasi ketakutan pasar tentang kami,” tulis seorang karyawan lain.
Posting lain mengacu pada keputusan Alphabet yang dikritik secara luas bulan lalu untuk memberhentikan sekitar 12.000 pekerja, atau lebih dari 6% dari keseluruhan tenaga kerjanya. Pichai mengatakan PHK diperlukan karena kondisi ekonomi yang memburuk dan akan lebih baik memposisikan Google untuk mengejar pengembangan teknologi AI dan prioritas lainnya.
“Memecat 12 ribu orang meningkatkan stok (saham) sebesar 3%, satu presentasi AI yang terburu-buru menurunkannya sebesar 8%,” kata meme tersebut, yang menampilkan foto aktor Nicholas Cage dengan senyuman di wajahnya.
The Post telah menghubungi Google untuk mengomentari reaksi internal, namun belum ada respons. Awal pekan ini, analis mencatat bahwa peluncuran Bard oleh Google dinilai kurang detail. Terutama tentang bagaimana rencana perusahaan untuk mengintegrasikan chatbot ke dalam mesin pencarinya.
Diberitakan sebelumnya, Bard, chatbot kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang baru diluncurkan Google , menyebabkan harga saham perusahaan induk Alphabet turun lebih dari 7% atau kehilangan USD100 miliar atau Rp1.513 triliun. Ini terjadi setelah Bard memberikan jawaban yang kurang tepat terkait Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST).
Peristiwa ini terjadi dalam acara streaming langsung, posting blog dan tweet yang menunjukkan pengujian Bard pada Selasa 7 Februari 2023. Dalam video yang diterbitkan oleh Google, chatbot tersebut diminta untuk berbicara tentang penemuan terbaru yang dibuat oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb dengan cara yang dapat dipahami oleh anak berusia 9 tahun.
Chatbot AI Bard menanggapi dengan mengatakan bahwa JWST "digunakan untuk mengambil gambar pertama dari sebuah planet di luar tata surya Bumi." Jawabannya tidak akurat. Sebab, gambar pertama dari apa yang disebut "exoplanet" sebenarnya diambil oleh Very Large Telescope (VLT) Observatorium Eropa Selatan pada tahun 2004.
(wib)