Menghitung Cuan Twitter Buat Para Kreator Konten yang Dijanjikan Elon Musk

Minggu, 05 Februari 2023 - 09:00 WIB
loading...
Menghitung Cuan Twitter Buat Para Kreator Konten yang Dijanjikan Elon Musk
Twitter sudah mulai membagi pendapatan ke kreator konten. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Twitter akhirnya memulai babak baru buat para kreator konten di platfom berlogo burung biru itu. Pemilik baru Twitter, Elon Musk dalam cuitan terbaru di akun Twitter resmi miliknya mengatakan mulai Sabtu (4/2/2023) Twitter akan membagikan keuntungan iklan kepada konten kreator.

Setiap iklan yang muncul dalam kolom reply cuitan para konten kreator akan dihitung. Setelahnya akan dibagikan langsung kepada kreator konten.

"Untuk memenuhi syarat, akun Twitter itu harus jadi pelanggan Twitter Blue Verified," cuit Elon Musk.

Informasi terbaru dari Elon Musk itu langsung disambut positif oleh para kreator konten. Salah satunya adalah Mr Beast atau yang punya nama asli Jimmy Donaldson.

Dia mengatakan kebijakan itu sangat memanjakan para kreator konten. Pasalnya mereka jadi punya ladang baru untuk mendapatkan keuntungan.

" YouTube baru saja mulai membagi pendapatan iklan mereka dengan pembuat konten. Sekarang Twitter juga ikut berbagi pendapatan di bawah Tweet dengan pembuat konten. Ini jadi waktu yang sempurna jadi kreator konten," tulisnya.



Menghitung Cuan Twitter Buat Para Kreator Konten yang Dijanjikan Elon Musk


Hanya saja belum diketahui berapa jumlah yang akan dibagikan Twitter buat kreator konten. Sebelumnya Elon Musk pernah berjanji akan memberikan bayaran yang lebih besar dibanding YouTube.

"Kita bisa mengambil banyak kreator konten yang menganggap bikin konten di YouTube keren dengan cara mau enggak bikin konten di Twitter dengan bayaran 10 persen lebih besar," ucap Elon Musk.

Lalu berapa sebenarnya bayaran yang diterima oleh kreator konten di YouTube? YouTube sendiri membayar para YouTuber beradasarkan revenue per mille (RPM) rate atau tingkat pendapatan per seribu tontonan.

Jadi, para kreator dibayar per 1.000 view. Nah, jumlahnya sendiri sangat beragam. Ini tergantung dari jenis konten yang dibuat oleh kreator, juga profil penonton mereka. RPM penonton channel gaming bisa jadi lebih kecil dibandingkan penonton channel otomotif. Sementara RPM di Indonesia jauh lebih kecil dibandingkan RPM di Amerika.

Joshua Mayo mengatakan bahwa RPM-nya naik dari USD6 (Rp92.000) di Oktober 2021 menjadi USD29,30 (Rp452.000) pada Oktober 2022. Tapi, tidak semua kreator seberuntung Joshua Mayo.



Ada juga yang mendapatkan hanya USD1.61 (Rp24.000) per 1.000 view. Jadi, tawaran yang diberikan oleh Elon Musk dengan Twitter mau tidak mau harus jauh lebih baik.

Untuk gambaran, bayaran terendah adalah Rp24.000 per 1.000 view. Jadinya Elon Musk harus mengeluarkan uang sebesar Rp26.400. Sebenarnya angka itu memang cukup menarik.

Paul Tassi, senior kontributor dari Forbes malah mengatakan ide itu merupakan ide yang paling faktual dan bisa direalisasi dibanding ide-ide gila Elon Musk lain buat Twitter. "Sebenarnya ide ini adalah yang paling bisa direalisasi. Hanya saja Twitter tidak punya latar belakang yang baik dengan unggahan video," ucapnya.

Berbeda dengan YouTube, Twitter memang tidak punya tampilan yang sangat mendukung untuk unggahan video. Kebanyakan video yang ditampilkan hanya berdurasi singkat dan kualitas rendah.

Hal itu yang kemudian coba diperbaiki Elon Musk dengan menghadirkan akun centang biru berbayar. Setiap pemilik akun centang biru berbayar bisa mengunggah video yang panjang dengan kualitas tinggi maksimal 1080p. Bahkan video itu bisa dimonetisasi.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1482 seconds (0.1#10.140)