Waspadai Pencurian Akun WhatsApp yang Terjadi Saat Pemiliknya Tidur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pencurian akun WhatsApp kini semakin sering terjadi dan dilakukan dengan cara bervariasi. Salah satu yang terbaru adalah pencurian akun WhatsApp saat yang terjadi saat pemilik akun tertidur lelap.
Saat ini WhatsApp memang telah memiliki perlindungan berlapis agar peretasan tidak terjadi. Hanya saja para pelaku kejahatan selalu menemukan cara baru yang terjadi karena adanya kelengahan.
Salah satunya kelengahan saat pemilik akun WhatsApp tengah tertidur lelap. HT Tech menyebutkan cara peretasan itu dilakukan dengan sangat mudah.
Peretas hanya mencoba masuk ke akun WhatsApp Anda dengan memasukkan nomor telepon Anda. Saat itu terjadi Anda akan mendapatkan SMS yang menginformasikan cara untuk masuk.
Di saat yang bersamaan, peretas akan mengetuk opsi "SMS Tidak Sampai" dan memilih untuk mendapatkan kode verifikasi melalui nomor telepon Anda. Karena Anda sedang tidur, Anda tidak mengangkat panggilan dan panggilan verifikasi masuk ke pesan suara.
Di sinilah peretas mengeksploitasi celah sederhana. Diketahui sebagian besar nomor kode pin pesan suara adalah 4 digit terakhir dari nomor ponsel Anda. Jadi peretas dapat dengan mudah mendapatkan akses ke panggilan pesan suara Anda dan mengakses kode verifikasi.
Setelah itu, mereka sudah memiliki akses ke akun Anda.Begitu mereka masuk, mereka hanya mengatur kode pin Verifikasi Dua Langkah atau 2 Factor Authentification (2FA) di atas akun WhatsApp Anda untuk mencegah Anda masuk.
Dengan demikian, akun Anda dicuri, Bahkan jika Anda mencoba memulihkan akun, perlu beberapa hari sebelum Anda mendapatkan akses kembali. Saat itu peretas sudah bisa mengambil alih akun WhatsApp Anda.
Bagaimana cara menghindari ini? Ada satu cara sederhana untuk menghindari infiltrasi semacam itu yakni mengaktifkan Verifikasi Dua Langkah. Verifikasi itu sangat berguna dalam memastikan keamanan tingkat atas untuk akun WhatsApp Anda. Jadi, setiap upaya login palsu perlu diautentikasi oleh Anda secara langsung. Ini mencegah serangan semacam itu.
"Selain itu, Anda perlu mengubah kode pin pesan suara Anda menjadi kode pribadi untuk menghindari upaya peretasan tersebut," terang HT Tech.
Saat ini WhatsApp memang telah memiliki perlindungan berlapis agar peretasan tidak terjadi. Hanya saja para pelaku kejahatan selalu menemukan cara baru yang terjadi karena adanya kelengahan.
Salah satunya kelengahan saat pemilik akun WhatsApp tengah tertidur lelap. HT Tech menyebutkan cara peretasan itu dilakukan dengan sangat mudah.
Peretas hanya mencoba masuk ke akun WhatsApp Anda dengan memasukkan nomor telepon Anda. Saat itu terjadi Anda akan mendapatkan SMS yang menginformasikan cara untuk masuk.
Di saat yang bersamaan, peretas akan mengetuk opsi "SMS Tidak Sampai" dan memilih untuk mendapatkan kode verifikasi melalui nomor telepon Anda. Karena Anda sedang tidur, Anda tidak mengangkat panggilan dan panggilan verifikasi masuk ke pesan suara.
Di sinilah peretas mengeksploitasi celah sederhana. Diketahui sebagian besar nomor kode pin pesan suara adalah 4 digit terakhir dari nomor ponsel Anda. Jadi peretas dapat dengan mudah mendapatkan akses ke panggilan pesan suara Anda dan mengakses kode verifikasi.
Setelah itu, mereka sudah memiliki akses ke akun Anda.Begitu mereka masuk, mereka hanya mengatur kode pin Verifikasi Dua Langkah atau 2 Factor Authentification (2FA) di atas akun WhatsApp Anda untuk mencegah Anda masuk.
Dengan demikian, akun Anda dicuri, Bahkan jika Anda mencoba memulihkan akun, perlu beberapa hari sebelum Anda mendapatkan akses kembali. Saat itu peretas sudah bisa mengambil alih akun WhatsApp Anda.
Bagaimana cara menghindari ini? Ada satu cara sederhana untuk menghindari infiltrasi semacam itu yakni mengaktifkan Verifikasi Dua Langkah. Verifikasi itu sangat berguna dalam memastikan keamanan tingkat atas untuk akun WhatsApp Anda. Jadi, setiap upaya login palsu perlu diautentikasi oleh Anda secara langsung. Ini mencegah serangan semacam itu.
"Selain itu, Anda perlu mengubah kode pin pesan suara Anda menjadi kode pribadi untuk menghindari upaya peretasan tersebut," terang HT Tech.
(wsb)