Aplikasi AI Dikecam Karena Bisa Bikin Pengguna Ngobrol dengan Hitler dan Yesus
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebuah aplikasi AI dikecam karena bisa membuat pengguna mengobrol dengan Yesus hingga tokoh-tokoh kontroversial dalam sejarah, termasuk Adolf Hitler.Tak ayal, aplikasi AI yang bernama Historical Figures tersebut mendapat reaksi keras.
Historical Figures menggunakan teknologi kecerdasan buatan berbasis teks, mirip ChatGPT . Bedanya, aplikasi itu bisa membuat penggunanya seperti mengobrol dengan berbagai tokoh sejarah. Sebab, jawaban-jawabannya disesuaikan dengan sudut pandang, serta pemikiran tokoh-tokoh tertentu.
Aplikasi itu mendapat respon yang sangat bagus, bahkan terpopuler di Apple App Store kategori Edukasi.
“Dengan aplikasi ini, Anda dapat mengobrol dengan orang-orang yang telah meninggal yang telah membuat dampak signifikan terhadap sejarah dunia. Mulai penguasa dan filsuf kuno, hingga politisi dan seniman modern,” demikian deskripsi dari Historical Figures.
“Cukup pilih tokoh sejarah yang ingin Anda ajak mengobrol dan mulailah percakapan. Anda dapat belajar tentang kehidupan mereka, pekerjaan mereka, dan pengaruh mereka terhadap dunia dengan cara yang menyenangkan dan interaktif,”.
Ada lebih dari 20.000 kepribadian virtual, termasuk Plato, Putri Diana, Abraham Lincoln, dan Benjamin Franklin. Bahkan Yesus Kristus juga tersedia.
Untuk membuka Adolf Hitler, misalnya, pengguna perlu membayar sebanyak 500 koin. Juga beberapa tokoh lainnya yang berbayar.
Tetapi keputusan untuk memasukkan diktator seperti Hitler dan arsitek Holocaust Heinrich Himmler menjadi blunder. Warganet pun bereaksi. Mereka mengkritik bahwa aplikasi tersebut tidak aman untuk anak-anak ataupun sekolah.
Seorang juga bercerita saat ia chatting dengan chatbot Henry Ford AI, dan bisa berdiskusi tentang pandangan Ford yang antisemitik. “Jelas hal seperti ini tidak cocok untuk sekolah,” cuit seorang pengguna.
Pencipta aplikasi tersebut Sidhant Chadda, mengatakan bahwa masih banyak perbaikan yang harus ia lakukan. “Jika saya mendeteksi ada jawaban-jawaban seksis, antisemitik, penuh kebencian, saya akan menghapusnya,”katanya.
Historical Figures menggunakan teknologi kecerdasan buatan berbasis teks, mirip ChatGPT . Bedanya, aplikasi itu bisa membuat penggunanya seperti mengobrol dengan berbagai tokoh sejarah. Sebab, jawaban-jawabannya disesuaikan dengan sudut pandang, serta pemikiran tokoh-tokoh tertentu.
Aplikasi itu mendapat respon yang sangat bagus, bahkan terpopuler di Apple App Store kategori Edukasi.
“Dengan aplikasi ini, Anda dapat mengobrol dengan orang-orang yang telah meninggal yang telah membuat dampak signifikan terhadap sejarah dunia. Mulai penguasa dan filsuf kuno, hingga politisi dan seniman modern,” demikian deskripsi dari Historical Figures.
“Cukup pilih tokoh sejarah yang ingin Anda ajak mengobrol dan mulailah percakapan. Anda dapat belajar tentang kehidupan mereka, pekerjaan mereka, dan pengaruh mereka terhadap dunia dengan cara yang menyenangkan dan interaktif,”.
Ada lebih dari 20.000 kepribadian virtual, termasuk Plato, Putri Diana, Abraham Lincoln, dan Benjamin Franklin. Bahkan Yesus Kristus juga tersedia.
Untuk membuka Adolf Hitler, misalnya, pengguna perlu membayar sebanyak 500 koin. Juga beberapa tokoh lainnya yang berbayar.
Tetapi keputusan untuk memasukkan diktator seperti Hitler dan arsitek Holocaust Heinrich Himmler menjadi blunder. Warganet pun bereaksi. Mereka mengkritik bahwa aplikasi tersebut tidak aman untuk anak-anak ataupun sekolah.
Seorang juga bercerita saat ia chatting dengan chatbot Henry Ford AI, dan bisa berdiskusi tentang pandangan Ford yang antisemitik. “Jelas hal seperti ini tidak cocok untuk sekolah,” cuit seorang pengguna.
Pencipta aplikasi tersebut Sidhant Chadda, mengatakan bahwa masih banyak perbaikan yang harus ia lakukan. “Jika saya mendeteksi ada jawaban-jawaban seksis, antisemitik, penuh kebencian, saya akan menghapusnya,”katanya.
(dan)