Google Lirik Produk Teknologi AI Setelah Pangkas 12.000 Pekerja
loading...
A
A
A
MENLO PARK - Google berencana untuk meningkatkan pengenalan produk kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) seperti chatbot AI ChatGPT yang dikembangkan oleh OpenAI. Langkah ini dilakukan Google setelah memangkas sekitar 12.000 pekerjaan atau 6% tenaga kerjanya.
Perusahaan Induk Google, Alphabet, sangat berhati-hati dalam menambahkan teknologi berbasis kecerdasan buatan ke jajaran layanannya. Namun, sekarang memiliki rencana untuk mengumumkan lebih dari 20 proyek bertenaga AI sepanjang tahun 2023.
Google sudah diketahui telah banyak berinvestasi dalam kecerdasan buatan. Produk AI Google berpotensi diumumkan pada konferensi pengembang I/O pada bulan Mei. Terutama, merek yang menampilkan demo chatbot AI, yang berfokus pada etika dan akurasi informasi.
Laporan The New York Times yang dikutip laman digitaltrends, Sabtu (21/1/2023), melaporkan bahwa Google berencana mengumumkan studio gambar yang dapat menghasilkan dan mengedit gambar. Termasuk browser bernama MakerSuite yang menyertakan alat untuk bisnis membuat prototipe AI, dan beberapa alat pengkodean.
“Salah satunya disebut PaLM-Coder 2, yang bekerja mirip dengan Microsoft GitHub Copilot. Yang lainnya disebut Colab + Android Studio dan berfungsi untuk membuat aplikasi smartphone,” tulis Digitaltrends.
Padahal sebelumnya Google merasa khawatir penggunaan AI dapat berdampak negatif pada produk mereka. Namun, sekarang berbeda, Google tampaknya khawatir akan tertinggal dalam produk AI.
Selain chatbot ChatGPT, banyak generator teks-ke-gambar telah menarik perhatian internet dalam beberapa minggu terakhir. Seperti halnya sejumlah platform produktivitas bertenaga AI.
The New York Times juga mengindikasikan bahwa CEO Google dan Alphabet Sundar Pichai meminta saran dari pendiri perusahaan, Larry Page dan Sergey Brin, yang telah mengundurkan diri pada 2019. Mereka dilaporkan terlibat dalam rapat umum dengan para eksekutif Google pada Desember 2022 untuk rencana ide pengembangan produk AI.
Sejumlah perusahaan teknologi besar lainnya juga telah menyatakan niat untuk memamerkan AI pada produk dan layanannya. Microsoft telah melaporkan rencananya untuk bekerja dengan bahasa GPT-3 untuk berpotensi mengimplementasikan fitur AI ke dalam Office Suite-nya, termasuk Outlook, Word, dan PowerPoint.
Perusahaan Induk Google, Alphabet, sangat berhati-hati dalam menambahkan teknologi berbasis kecerdasan buatan ke jajaran layanannya. Namun, sekarang memiliki rencana untuk mengumumkan lebih dari 20 proyek bertenaga AI sepanjang tahun 2023.
Google sudah diketahui telah banyak berinvestasi dalam kecerdasan buatan. Produk AI Google berpotensi diumumkan pada konferensi pengembang I/O pada bulan Mei. Terutama, merek yang menampilkan demo chatbot AI, yang berfokus pada etika dan akurasi informasi.
Laporan The New York Times yang dikutip laman digitaltrends, Sabtu (21/1/2023), melaporkan bahwa Google berencana mengumumkan studio gambar yang dapat menghasilkan dan mengedit gambar. Termasuk browser bernama MakerSuite yang menyertakan alat untuk bisnis membuat prototipe AI, dan beberapa alat pengkodean.
“Salah satunya disebut PaLM-Coder 2, yang bekerja mirip dengan Microsoft GitHub Copilot. Yang lainnya disebut Colab + Android Studio dan berfungsi untuk membuat aplikasi smartphone,” tulis Digitaltrends.
Padahal sebelumnya Google merasa khawatir penggunaan AI dapat berdampak negatif pada produk mereka. Namun, sekarang berbeda, Google tampaknya khawatir akan tertinggal dalam produk AI.
Selain chatbot ChatGPT, banyak generator teks-ke-gambar telah menarik perhatian internet dalam beberapa minggu terakhir. Seperti halnya sejumlah platform produktivitas bertenaga AI.
The New York Times juga mengindikasikan bahwa CEO Google dan Alphabet Sundar Pichai meminta saran dari pendiri perusahaan, Larry Page dan Sergey Brin, yang telah mengundurkan diri pada 2019. Mereka dilaporkan terlibat dalam rapat umum dengan para eksekutif Google pada Desember 2022 untuk rencana ide pengembangan produk AI.
Sejumlah perusahaan teknologi besar lainnya juga telah menyatakan niat untuk memamerkan AI pada produk dan layanannya. Microsoft telah melaporkan rencananya untuk bekerja dengan bahasa GPT-3 untuk berpotensi mengimplementasikan fitur AI ke dalam Office Suite-nya, termasuk Outlook, Word, dan PowerPoint.
(wib)