Ogah Tergantung Negara Lain, Arab Saudi Siap Memproduksi Drone
Kamis, 15 Desember 2022 - 14:41 WIB
RIYADH - Chief Executive Officer Industri Militer Arab Saudi (SAMI), Walid Abukhaled mengatakan bahwa pemerintah sedang mengerjakan pembuatan drone sendiri.
Seperti dilansir Saudi Gazette Kamis (15/12/2022), kata Walid pada Forum Anggaran Arab Saudi 2023 yang diselenggarakan Kementerian Keuangan di Riyadh kemarin.
“Jika kita melihat secara global, kita melihat bahwa sistem yang tidak dapat diragukan lagi adalah masa depan industri militer dan mungkin pesawat tak berawak (drone).” kata Walid.
Walid yang merupakan mantan Chief Executive Officer perusahaan pertahanan dan kedirgantaraan global Northrop Grumman di Asia Barat mengatakan bahwa Arab Saudi fokus pada sistem sensor seperti radar.
“Kami peduli dengan dua hal (yaitu) kecerdasan buatan (AI) dan keamanan dunia maya dan harus ada sistem dunia maya yang kuat yang melindungi sistem dan mengikuti instruksi dari Otoritas Umum untuk Industri Militer,” tambahnya.
Saat ini, Turki adalah produsen drone Bayraktar TB2 yang telah digunakan tentara Ukraina untuk melawan invasi tentara Rusia sejak perang di negara itu pecah Februari lalu.
Arab Saudi telah diserang dengan drone dari Yaman yang menargetkan kilang minyak dan bandara di negara monarki belakangan ini, tetapi dalam banyak kasus, itu tidak menyebabkan kematian di antara warganya.
Iran, di sisi lain, merupakan produsen berbagai jenis drone dan pesawat tanpa pilot yang dilaporkan digunakan oleh militer Rusia dalam perang dengan Ukraina.
Awal Mei lalu, Teheran membuka pabrik di negara tetangganya, Tajikistan, dengan tujuan memproduksi pesawat tanpa pilot dan mengekspornya ke pasar internasional.
Seperti dilansir Saudi Gazette Kamis (15/12/2022), kata Walid pada Forum Anggaran Arab Saudi 2023 yang diselenggarakan Kementerian Keuangan di Riyadh kemarin.
“Jika kita melihat secara global, kita melihat bahwa sistem yang tidak dapat diragukan lagi adalah masa depan industri militer dan mungkin pesawat tak berawak (drone).” kata Walid.
Walid yang merupakan mantan Chief Executive Officer perusahaan pertahanan dan kedirgantaraan global Northrop Grumman di Asia Barat mengatakan bahwa Arab Saudi fokus pada sistem sensor seperti radar.
“Kami peduli dengan dua hal (yaitu) kecerdasan buatan (AI) dan keamanan dunia maya dan harus ada sistem dunia maya yang kuat yang melindungi sistem dan mengikuti instruksi dari Otoritas Umum untuk Industri Militer,” tambahnya.
Saat ini, Turki adalah produsen drone Bayraktar TB2 yang telah digunakan tentara Ukraina untuk melawan invasi tentara Rusia sejak perang di negara itu pecah Februari lalu.
Arab Saudi telah diserang dengan drone dari Yaman yang menargetkan kilang minyak dan bandara di negara monarki belakangan ini, tetapi dalam banyak kasus, itu tidak menyebabkan kematian di antara warganya.
Iran, di sisi lain, merupakan produsen berbagai jenis drone dan pesawat tanpa pilot yang dilaporkan digunakan oleh militer Rusia dalam perang dengan Ukraina.
Awal Mei lalu, Teheran membuka pabrik di negara tetangganya, Tajikistan, dengan tujuan memproduksi pesawat tanpa pilot dan mengekspornya ke pasar internasional.
(wbs)
tulis komentar anda