Twitter Akan Menunda Fitur Akun Centang Biru Berlangganan Rp125 Ribu
Senin, 07 November 2022 - 10:41 WIB
NEW YORK - Twitter mungkin akan menunda peluncuran tanda centang verifikasi kepada pelanggan sampai setelah pemilihan paruh waktu (Pemilu AS), Selasa (8/11) besok. Hal tersebut disampaikan oleh sumber internal New York Times.
Sebelumnya, Twitter memang akan meluncurkan fitur akun akun centang biru sebesar USD8 atau sekitar Rp125 ribu dengna nama Twitter Blue.
“Power to the people (kekuatan untuk rakyat),” kata pengumuman Twitter . “Akun Anda bisa mendapat tanda centang biru, sama seperti selebriti, perusahaan, dan politisi yang sudah Anda ikuti.”
Pertimbangan penundaan sehari peluncuran akun centang biru Twitter ini sebenarnya wajar. Sebab, banyak pengguna dan karyawan Twitter khawatir bahwa fitur centang biru itu akan dimanfaatkan oleh para politisi.
Sebab, pengguna dapat dengan mudah membuat akun terverifikasi. Misalnya, orang bisa menyabar sebagai Presiden Biden atau sebagai anggota parlemen atau situs berita. Lantas, menerbitkan informasi palsu tentang pemungutan suara.
Dampaknya bisa besar sekali, membuat kekacauan politik atau polarisasi.
Lewat saluran internal Slack pada hari Sabtu kemarin, seorang karyawan Twitter bertanya mengapa jejaring sosial itu “membuat perubahan yang berisiko sebelum pemilihan, yang berpotensi menyebabkan gangguan pemilihan.”
Lalu, manajer yang mengerjakan proyek centang biru berbayar menanggapi keesokan harinya bahwa Twitter akan mengundur fitur Twitter Blue pada 9 November 2022, tepat setelah pemilihan.
Sebelumnya, Twitter memang akan meluncurkan fitur akun akun centang biru sebesar USD8 atau sekitar Rp125 ribu dengna nama Twitter Blue.
“Power to the people (kekuatan untuk rakyat),” kata pengumuman Twitter . “Akun Anda bisa mendapat tanda centang biru, sama seperti selebriti, perusahaan, dan politisi yang sudah Anda ikuti.”
Pertimbangan penundaan sehari peluncuran akun centang biru Twitter ini sebenarnya wajar. Sebab, banyak pengguna dan karyawan Twitter khawatir bahwa fitur centang biru itu akan dimanfaatkan oleh para politisi.
Sebab, pengguna dapat dengan mudah membuat akun terverifikasi. Misalnya, orang bisa menyabar sebagai Presiden Biden atau sebagai anggota parlemen atau situs berita. Lantas, menerbitkan informasi palsu tentang pemungutan suara.
Dampaknya bisa besar sekali, membuat kekacauan politik atau polarisasi.
Lewat saluran internal Slack pada hari Sabtu kemarin, seorang karyawan Twitter bertanya mengapa jejaring sosial itu “membuat perubahan yang berisiko sebelum pemilihan, yang berpotensi menyebabkan gangguan pemilihan.”
Lalu, manajer yang mengerjakan proyek centang biru berbayar menanggapi keesokan harinya bahwa Twitter akan mengundur fitur Twitter Blue pada 9 November 2022, tepat setelah pemilihan.
tulis komentar anda