Samsung Optimistis HP Lipat Bisa Menjangkau Pasar Mainstream
Selasa, 30 Agustus 2022 - 07:21 WIB
JAKARTA - Samsung Electronics Indonesia (SEIN) percaya bahwa HP lipat sudah punya tempatnya sendiri di Indonesia. Buktinya, semakin banyak konsumen yang mencoba beralih ke ponsel lipat.
”Faktanya seperti itu. Penjualan ponsel lipat di Indonesia maupun di dunia terus tumbuh,” ujar Head of MX Business Samsung Electronics Indonesia Lo Khing Seng.
Menurut data IDC, pengapalan HP layar lipat secara global pada 2021 mencapai 7,1 juta unit. Padahal, di 2020 hanya 1,9 juta unit. ”Artinya, ada peningkatan sebesar 264,3%,” ungkapnya.
Bahkan, Lo Khing Seng menambahkan bahwa IDC memprediksi akan ada pengiriman 27,6 juta unit HP layar lipat ke seluruh dunia pada 2025. Sehingga potensi kedepannya masih sangat besar.
Di Indonesia, praktis Samsung menjadi pemain tunggal di pasar HP lipat. Kompetitor seperti OPPO, Xiaomi, Huawei, hingga vivo sebenarnya sudah punya produk HP lipat secara global. Tapi, belum ada yang berani membawa produk HP lipat mereka ke Indonesia di 2022.
Menurut hasil riset, selama 2019-2020 ada kenaikan 23 kali penjualan ponsel lipat. Sedangkan di periode 2019-2021, peningkatannya mencapai 127 kali. Ini menunjukkan bahwa ponsel lipat Samsung sudah mendapat tempat di hati konsumen Indonesia.
Siapa sebenarnya pengguna HP lipat? Dengan harganya yang masih double digit (belasan juta rupiah), tentu konsumen HP lipat adalah segmen menengah keatas. Tidak hanya yang berduit, tapi juga konsumen menengah keatas yang tech savvy alias melek teknologi. Yang selalu ingin mencoba teknologi baru.
Lo Khing Seng sendiri menyebut bahwa saat ini pihaknya berupaya menargetkan Gen Z. ”Kami anggap Gen Z adalah segmen yang bisa mendapatkan banyak sekali manfaat saat menggunakan ponsel lipat. Karena fitur-fitur ponsel seperti Galaxy Z Fold4 dan Galaxy Z Flip4 memudahkan mereka untuk membuat konten. Juga, ada banyak aksesoris, tema khusus, personalisasi, serta sinergi dengan ekosistem wearable Samsung lainnya,” ujar Lo Khing Seng.
"Pre-order Galaxy Z Fold4 dan Z Flip4 sangat menjanjikan. Sudah melampaui target," pungkasnya.
”Faktanya seperti itu. Penjualan ponsel lipat di Indonesia maupun di dunia terus tumbuh,” ujar Head of MX Business Samsung Electronics Indonesia Lo Khing Seng.
Menurut data IDC, pengapalan HP layar lipat secara global pada 2021 mencapai 7,1 juta unit. Padahal, di 2020 hanya 1,9 juta unit. ”Artinya, ada peningkatan sebesar 264,3%,” ungkapnya.
Bahkan, Lo Khing Seng menambahkan bahwa IDC memprediksi akan ada pengiriman 27,6 juta unit HP layar lipat ke seluruh dunia pada 2025. Sehingga potensi kedepannya masih sangat besar.
Di Indonesia, praktis Samsung menjadi pemain tunggal di pasar HP lipat. Kompetitor seperti OPPO, Xiaomi, Huawei, hingga vivo sebenarnya sudah punya produk HP lipat secara global. Tapi, belum ada yang berani membawa produk HP lipat mereka ke Indonesia di 2022.
Menurut hasil riset, selama 2019-2020 ada kenaikan 23 kali penjualan ponsel lipat. Sedangkan di periode 2019-2021, peningkatannya mencapai 127 kali. Ini menunjukkan bahwa ponsel lipat Samsung sudah mendapat tempat di hati konsumen Indonesia.
Siapa sebenarnya pengguna HP lipat? Dengan harganya yang masih double digit (belasan juta rupiah), tentu konsumen HP lipat adalah segmen menengah keatas. Tidak hanya yang berduit, tapi juga konsumen menengah keatas yang tech savvy alias melek teknologi. Yang selalu ingin mencoba teknologi baru.
Lo Khing Seng sendiri menyebut bahwa saat ini pihaknya berupaya menargetkan Gen Z. ”Kami anggap Gen Z adalah segmen yang bisa mendapatkan banyak sekali manfaat saat menggunakan ponsel lipat. Karena fitur-fitur ponsel seperti Galaxy Z Fold4 dan Galaxy Z Flip4 memudahkan mereka untuk membuat konten. Juga, ada banyak aksesoris, tema khusus, personalisasi, serta sinergi dengan ekosistem wearable Samsung lainnya,” ujar Lo Khing Seng.
"Pre-order Galaxy Z Fold4 dan Z Flip4 sangat menjanjikan. Sudah melampaui target," pungkasnya.
(dan)
tulis komentar anda