Diprotes Penjual Karena Tutupi Nama dan Alamat Pembeli, Ini Jawaban Shopee!
Senin, 08 Agustus 2022 - 13:09 WIB
Shopee beralasan menutupi nama pembeli demi menjaga privasi dan memastikan keamanan pengguna mereka. Foto: Sindonews/Danang Arradian
JAKARTA - Shopee kembali menjadi pembicaraan hangat di Twitter karena kebijakan baru bagi penjual (seller). Yakni, melakukan sensor terhadap nama dan kontak pembeli. Sehingga, seller hanya bisa melihat alamat pembeli saja.
Kebijakan ini menimbulkan pro dan kontra. Ada yang setuju, ada juga yang menganggapnya menambah masalah baru.
”Ada pihak pembeli yang kasih rating buruk ke toko kami, tanpa ada foto dan video barang yang diterima setelah kebijakan baru ini. Barang yang dikirim merupakan produk baru dan melalui tahap pengecekan sebelum dikirim. Pembeli tidak merespons saat dikonfirmasi via kolom komentar dan DM (direct message),” curhat pemilik akun @ennonesia.
Protes lainnya juga diungkap oleh Lukman, ”asli ini ngerugiin seller banget. Seller jadi nggak punya database pelanggan. Ini alasan Shopee aja buat ngelindungin konsumen apa emang akal-akalan untuk menguasai database?,” ungkap pemilik akun @umenlukman itu.
Menurut laman Seller Centre Shopee, kebijakan baru berupa pembatasan informasi pembeli berlaku sejak 1 Agustus 2022. Yakni, penyensoran terhadap nama dan nomor HP.
”Shopee menyamarkan data Pembeli untuk menjaga privasi dan memastikan keamanan data pengguna Shopee. Untuk berkomunikasi dengan Pembeli, Penjual dapat menggunakan fitur chat pada aplikasi Penjual. Proses pengiriman oleh kurir dipastikan tidak terganggu,” tulis pernyataan resmi Shopee saat dikonfirmasi SINDOnews.
”Untuk melihat data penjualan dan performa toko, Penjual bisa menggunakan fitur Bisnis Saya di Seller Centre yang akan memberikan informasi untuk membantu Penjual meningkatkan performa penjualan. Kebijakan ini telah dikomunikasikan kepada Penjual dan informasi lebih lanjut juga tersedia pada Seller Center,”.
Ternyata memang tidak semua menanggapi kebijakan baru ini secara negatif. ”Kebijakan ini bagus. Benar-benar melindungi pembeli dari fake COD yang sekarang sedang marak. Untuk Seller, tulis saja nomor resi di paket. Nanti pasti akan dicetak ulang oleh pihak ekspedisi. Di resi dari pihak ekspedisi pasti muncul nama, nomor telepon dan alamat lengkap,” ujar pemilik akun @prasetyo27 saat menanggapi cuitan dari @txtfrombrand.
Pemilik akun @fdinaa_ juga mengaku setuju dengan kebijakan baru Shopee. ”Kalau menurutku bagus. Karena akhir-akhir ini sering banget seliweran di linimasa Seller menyebar data Buyer sampai akhirnya semua akun sosmed Buyer jadi konsumsi publik. Belum lagi kadang ada Seller nakal yang niat phising menghubungi Buyer di luar aplikasi. Kalau begini kan aman, kalau mau hubungi pembeli ya lewat Chat di aplikasi,” tulisnya.
Kebijakan ini menimbulkan pro dan kontra. Ada yang setuju, ada juga yang menganggapnya menambah masalah baru.
”Ada pihak pembeli yang kasih rating buruk ke toko kami, tanpa ada foto dan video barang yang diterima setelah kebijakan baru ini. Barang yang dikirim merupakan produk baru dan melalui tahap pengecekan sebelum dikirim. Pembeli tidak merespons saat dikonfirmasi via kolom komentar dan DM (direct message),” curhat pemilik akun @ennonesia.
Protes lainnya juga diungkap oleh Lukman, ”asli ini ngerugiin seller banget. Seller jadi nggak punya database pelanggan. Ini alasan Shopee aja buat ngelindungin konsumen apa emang akal-akalan untuk menguasai database?,” ungkap pemilik akun @umenlukman itu.
Menurut laman Seller Centre Shopee, kebijakan baru berupa pembatasan informasi pembeli berlaku sejak 1 Agustus 2022. Yakni, penyensoran terhadap nama dan nomor HP.
”Shopee menyamarkan data Pembeli untuk menjaga privasi dan memastikan keamanan data pengguna Shopee. Untuk berkomunikasi dengan Pembeli, Penjual dapat menggunakan fitur chat pada aplikasi Penjual. Proses pengiriman oleh kurir dipastikan tidak terganggu,” tulis pernyataan resmi Shopee saat dikonfirmasi SINDOnews.
”Untuk melihat data penjualan dan performa toko, Penjual bisa menggunakan fitur Bisnis Saya di Seller Centre yang akan memberikan informasi untuk membantu Penjual meningkatkan performa penjualan. Kebijakan ini telah dikomunikasikan kepada Penjual dan informasi lebih lanjut juga tersedia pada Seller Center,”.
Ternyata memang tidak semua menanggapi kebijakan baru ini secara negatif. ”Kebijakan ini bagus. Benar-benar melindungi pembeli dari fake COD yang sekarang sedang marak. Untuk Seller, tulis saja nomor resi di paket. Nanti pasti akan dicetak ulang oleh pihak ekspedisi. Di resi dari pihak ekspedisi pasti muncul nama, nomor telepon dan alamat lengkap,” ujar pemilik akun @prasetyo27 saat menanggapi cuitan dari @txtfrombrand.
Pemilik akun @fdinaa_ juga mengaku setuju dengan kebijakan baru Shopee. ”Kalau menurutku bagus. Karena akhir-akhir ini sering banget seliweran di linimasa Seller menyebar data Buyer sampai akhirnya semua akun sosmed Buyer jadi konsumsi publik. Belum lagi kadang ada Seller nakal yang niat phising menghubungi Buyer di luar aplikasi. Kalau begini kan aman, kalau mau hubungi pembeli ya lewat Chat di aplikasi,” tulisnya.
(dan)
tulis komentar anda