Dicurigai Mata-mata China, Apple dan Google Didesak Hapus TikTok
Sabtu, 02 Juli 2022 - 18:19 WIB
CUPERTINO - Salah satu komisaris di Federal Communications Commission (FCC), Brendan Carr mendesak Apple dan Google memblokir aplikasi TikTok. Ini lantaran aplikasi asal China itu diduga memiliki akses ke data pengguna di Amerika Serikat.
"TikTok bukan sekadar aplikasi video. Itu merupakan kamuflase. TikTok memanen data sensitif untuk diakses di Beijing. Saya minta @Apple & @Google untuk menghapus TikTok dari toko aplikasi mereka," kata Brendan Carr dalam cuitan Twitter.
Komisaris yang berasal dari Partai Republik itu merujuk pada laporan terbaru terkait bocornya rekaman suara dari 80 pertemuan internal TikTok. Berdasarkan rekaman, diketahui bahwa karyawan induk TikTok, ByteDance dapat mengakses informasi pribadi pengguna.
Dikatakan bahwa semua informasi pribadi pengguna terlihat di China. Seorang direktur mengatakan dalam pertemuan lain bahwa karyawan yang berbasis di Beijing disebut sebagai "Master Admin" memiliki akses ke segalanya.
"Jelas bahwa TikTok menimbulkan risiko keamanan nasional yang tidak dapat diterima karena pengumpulan datanya yang ekstensif dikombinasikan dengan akses Beijing yang tampaknya tidak terkendali ke data sensitif itu," ungkap Brendan Carr, dikutip dari Engadget, Sabtu (2/7/2022).
Apple dan Google sendiri telah diberi waktu hingga 8 Juli untuk menjelaskan mengapa mereka tidak menghapus TikTok dari toko aplikasi mereka. Perintah ini dilayangkan Brendan Carr lewat surat tertanggal 24 Juni dengan kop surat FCC.
Sementara TikTok telah membantah apa yang dituduhkan selama ini. Sebagai bentuk perlawanan, TikTok menerangkan bahwa mereka memigrasikan 100 persen lalu lintas pengguna AS ke Oracle Cloud Infrastructure yang baru, bukan seperti yang dituduhkan.
Untuk diketahui, sejauh ini hanya Brendan Carr yang melayangkan surat ke Apple dan Google untuk menghapus TikTok dari toko aplikasi. Sementara komisaris FCC lainnya tidak terlibat. Tidak jelas juga kenapa bisa terkesan tidak ada kekompakan di FCC.
"TikTok bukan sekadar aplikasi video. Itu merupakan kamuflase. TikTok memanen data sensitif untuk diakses di Beijing. Saya minta @Apple & @Google untuk menghapus TikTok dari toko aplikasi mereka," kata Brendan Carr dalam cuitan Twitter.
Baca Juga
Komisaris yang berasal dari Partai Republik itu merujuk pada laporan terbaru terkait bocornya rekaman suara dari 80 pertemuan internal TikTok. Berdasarkan rekaman, diketahui bahwa karyawan induk TikTok, ByteDance dapat mengakses informasi pribadi pengguna.
Dikatakan bahwa semua informasi pribadi pengguna terlihat di China. Seorang direktur mengatakan dalam pertemuan lain bahwa karyawan yang berbasis di Beijing disebut sebagai "Master Admin" memiliki akses ke segalanya.
"Jelas bahwa TikTok menimbulkan risiko keamanan nasional yang tidak dapat diterima karena pengumpulan datanya yang ekstensif dikombinasikan dengan akses Beijing yang tampaknya tidak terkendali ke data sensitif itu," ungkap Brendan Carr, dikutip dari Engadget, Sabtu (2/7/2022).
Apple dan Google sendiri telah diberi waktu hingga 8 Juli untuk menjelaskan mengapa mereka tidak menghapus TikTok dari toko aplikasi mereka. Perintah ini dilayangkan Brendan Carr lewat surat tertanggal 24 Juni dengan kop surat FCC.
Sementara TikTok telah membantah apa yang dituduhkan selama ini. Sebagai bentuk perlawanan, TikTok menerangkan bahwa mereka memigrasikan 100 persen lalu lintas pengguna AS ke Oracle Cloud Infrastructure yang baru, bukan seperti yang dituduhkan.
Untuk diketahui, sejauh ini hanya Brendan Carr yang melayangkan surat ke Apple dan Google untuk menghapus TikTok dari toko aplikasi. Sementara komisaris FCC lainnya tidak terlibat. Tidak jelas juga kenapa bisa terkesan tidak ada kekompakan di FCC.
(wbs)
tulis komentar anda