FBI Temukan Modus Penipuan Baru, Gunakan Teknik Deepfake
Jum'at, 01 Juli 2022 - 21:04 WIB
WASHINGTON - Perkembangan teknologi membuat modus penipuan semakin beragam. Baru-baru ini FBI menemukan penipuan dengan teknik pencitraan menggunakan kecerdasan buatan, deepfake untuk melamar pekerjaan jarak jauh.
Seperti diketahui bersama, pandemi Covid-19 yang melanda dunia telah merubah pola hidup manusia menjadi serba digital. Baik melamar pekerjaan maupun bekerja di beberapa posisi kini bisa dilakukan dari rumah.
FBI mengungkap, pelaku sengaja mencari perusahaan yang memberlakukan proses rekrutmen dan sistem kerja dari rumah. Tujuan akhirnya adalah bukan untuk bekerja, melainkan mendapat posisi tertentu untuk bisa mencuri data perusahaan.
Adapun data perusahaan yang diincar mencakup data pelanggan perusahaan, data sensitif milik karyawan, serta data keuangan perusahaan. Tapi tidak jelas untuk apa data-data tersebut dikumpulkan, hingga saat ini FBI masih melakukan pendalaman.
Melansir dari Gizmodo, Jumat (1/7/2022), FBI sendiri pada bulan Mei lalu memperingatkan perusahaan IT untuk berhati-hati dalam merekrut karyawan. Pasalnya ada informasi bahwa Korea Utara tengah menyebar agen-agennya.
Bukan tidak mungkin temuan terbaru ini juga masih berkaitan dengan kasus tersebut. Namun perlu diingat, ini semua masih sebatas spekulasi, hingga saat ini FBI sendiri masih belum memberikan informasi lebih mendalam.
Seperti diketahui bersama, pandemi Covid-19 yang melanda dunia telah merubah pola hidup manusia menjadi serba digital. Baik melamar pekerjaan maupun bekerja di beberapa posisi kini bisa dilakukan dari rumah.
FBI mengungkap, pelaku sengaja mencari perusahaan yang memberlakukan proses rekrutmen dan sistem kerja dari rumah. Tujuan akhirnya adalah bukan untuk bekerja, melainkan mendapat posisi tertentu untuk bisa mencuri data perusahaan.
Adapun data perusahaan yang diincar mencakup data pelanggan perusahaan, data sensitif milik karyawan, serta data keuangan perusahaan. Tapi tidak jelas untuk apa data-data tersebut dikumpulkan, hingga saat ini FBI masih melakukan pendalaman.
Melansir dari Gizmodo, Jumat (1/7/2022), FBI sendiri pada bulan Mei lalu memperingatkan perusahaan IT untuk berhati-hati dalam merekrut karyawan. Pasalnya ada informasi bahwa Korea Utara tengah menyebar agen-agennya.
Bukan tidak mungkin temuan terbaru ini juga masih berkaitan dengan kasus tersebut. Namun perlu diingat, ini semua masih sebatas spekulasi, hingga saat ini FBI sendiri masih belum memberikan informasi lebih mendalam.
(wbs)
tulis komentar anda