Tawarkan Layanan Data 'Bebas Khawatir', Benarkah akan Ada Operator Baru?
Kamis, 25 Juni 2020 - 08:56 WIB
JAKARTA - Unggahan opini dengan pembahasan keluhan-keluhan yang dirasakan pengguna layanan telekomunikasi sempat menjadi Hot Thread di laman utama "Kaskus". Mereka mengeluh karena merasa masih belum memiliki kendali penuh dalam menikmati layanan data. (Baca juga: Maksimalkan Layanan saat New Normal, XL Axiata Lakukan Ini untuk Pelanggan )
Pengguna tidak menyadari adanya keterbatasan pada layanan yang mereka beli dan belum terbiasa mempelajari sendiri syarat dan ketentuannya, kecuali mereka mengalami masalah pada saat menikmati layanan. Padahal, selama New Normal (Kenormalan Baru) ini, penggunaan internet di hampir seluruh wilayah di Indonesia meningkat 12-14%.
Topik ini sebenarnya bukan hal yang baru. Jika berkaca pada perbincangan yang memenuhi linimasa media sosial, pengguna acap kali menyuarakan keluhan akan batasan-batasan yang masih mereka rasakan dalam menikmati layanan data.
Sebut saja seperti kuota yang terbagi-bagi. Pengguna mengeluhkan kuota yang mereka terima tidak dapat dinikmati sesuka hati, lantaran kuota tersebut hanya bisa dinikmati pada dini hari atau untuk aplikasi dan jaringan tertentu saja.
Selain itu, pengguna juga tidak menyadari bahwa layanan paket unlimited bukan berarti tanpa batas dengan kecepatan yang sama, sehingga pengguna harus berkompromi. Sebab atas pemberlakuan aturan batas wajar penggunaan atau biasa disebut FUP, kecepatan dari paket unlimited akan terdegradasi hingga lebih dari 50% seiring pemakaian kuota mencapai batas penggunaan wajar.
Tak luput layanan unlimited yang hanya bisa dinikmati pada rentang waktu tertentu saja. Seringkali, pengguna baru akan menyadari jika sudah terbentur salah satu masalah di atas.
Hal lain yang memberatkan konsumen adalah masalah fleksibilitas. Di mana pengguna masih terbebani dengan komponen layanan yang tidak mereka butuhkan, layanan sms premium dan RBT yang tidak umum diminati, serta banyaknya waktu yang terbuang untuk menyelesaikan masalah sederhana.
Kendali Layanan Data
Memahami desakan kebutuhan pengguna untuk menikmati layanan data dengan lebih leluasa, beberapa operator seluler konvensional telah memperkenalkan operator digital baru yang hadir sebagai angin segar. Namun, apakah satu-dua pendobrak saja cukup untuk mengubah lanskap industri telekomunikasi di Tanah Air?
Mungkinkah akan ada pemain lain bermunculan untuk dapat memberikan fleksibilitas penuh, kebebasan dan transparansi? Rumornya, ada calon pendatang baru yang berniat untuk mengubah status quo data seluler, namanya Live.On. Jika merujuk pada informasi yang beredar di dunia maya dan media sosial, Live.On merupakan provider digital berbasis prabayar yang akan segera hadir.
Masih berdasarkan rumor, mereka akan memberikan kuasa penuh atas paket data besar dan pengalaman digital yang sepenuhnya baru bagi kaum profesional cerdas digital. Bahkan, dalam website -nya, Live.On tak segan untuk memberikan data secara cuma-cuma selama setahun penuh.
Lantas, apakah Live.On dapat menjadi pendobrak baru yang akan memenuhi kebutuhan pengguna layanan telekomunikasi? Menjamin fleksibilitas, kebebasan dan transparansi, serta mampu menjadi solusi bagi pengguna yang menginginkan perubahan? Kita tunggu saja kabarnya lagi.
Pengguna tidak menyadari adanya keterbatasan pada layanan yang mereka beli dan belum terbiasa mempelajari sendiri syarat dan ketentuannya, kecuali mereka mengalami masalah pada saat menikmati layanan. Padahal, selama New Normal (Kenormalan Baru) ini, penggunaan internet di hampir seluruh wilayah di Indonesia meningkat 12-14%.
Topik ini sebenarnya bukan hal yang baru. Jika berkaca pada perbincangan yang memenuhi linimasa media sosial, pengguna acap kali menyuarakan keluhan akan batasan-batasan yang masih mereka rasakan dalam menikmati layanan data.
Sebut saja seperti kuota yang terbagi-bagi. Pengguna mengeluhkan kuota yang mereka terima tidak dapat dinikmati sesuka hati, lantaran kuota tersebut hanya bisa dinikmati pada dini hari atau untuk aplikasi dan jaringan tertentu saja.
Selain itu, pengguna juga tidak menyadari bahwa layanan paket unlimited bukan berarti tanpa batas dengan kecepatan yang sama, sehingga pengguna harus berkompromi. Sebab atas pemberlakuan aturan batas wajar penggunaan atau biasa disebut FUP, kecepatan dari paket unlimited akan terdegradasi hingga lebih dari 50% seiring pemakaian kuota mencapai batas penggunaan wajar.
Tak luput layanan unlimited yang hanya bisa dinikmati pada rentang waktu tertentu saja. Seringkali, pengguna baru akan menyadari jika sudah terbentur salah satu masalah di atas.
Hal lain yang memberatkan konsumen adalah masalah fleksibilitas. Di mana pengguna masih terbebani dengan komponen layanan yang tidak mereka butuhkan, layanan sms premium dan RBT yang tidak umum diminati, serta banyaknya waktu yang terbuang untuk menyelesaikan masalah sederhana.
Kendali Layanan Data
Memahami desakan kebutuhan pengguna untuk menikmati layanan data dengan lebih leluasa, beberapa operator seluler konvensional telah memperkenalkan operator digital baru yang hadir sebagai angin segar. Namun, apakah satu-dua pendobrak saja cukup untuk mengubah lanskap industri telekomunikasi di Tanah Air?
Mungkinkah akan ada pemain lain bermunculan untuk dapat memberikan fleksibilitas penuh, kebebasan dan transparansi? Rumornya, ada calon pendatang baru yang berniat untuk mengubah status quo data seluler, namanya Live.On. Jika merujuk pada informasi yang beredar di dunia maya dan media sosial, Live.On merupakan provider digital berbasis prabayar yang akan segera hadir.
Masih berdasarkan rumor, mereka akan memberikan kuasa penuh atas paket data besar dan pengalaman digital yang sepenuhnya baru bagi kaum profesional cerdas digital. Bahkan, dalam website -nya, Live.On tak segan untuk memberikan data secara cuma-cuma selama setahun penuh.
Lantas, apakah Live.On dapat menjadi pendobrak baru yang akan memenuhi kebutuhan pengguna layanan telekomunikasi? Menjamin fleksibilitas, kebebasan dan transparansi, serta mampu menjadi solusi bagi pengguna yang menginginkan perubahan? Kita tunggu saja kabarnya lagi.
(iqb)
tulis komentar anda