Mengagetkan, Mantan CEO Google Ungkap Alasan Sebenarnya AS Menyerang Huawei

Minggu, 21 Juni 2020 - 10:45 WIB
Mantan CEO, Google Eric Schmidt, mendukung sikap Administrasi Donald Trump memerangi Huawei. Namun dia menegaskan perlunya Pemerintah AS dan China bekerja sama dalam pengembangan teknologi. Foto/Ist
WASHINGTON - Selama bertahun-tahun sekarang, bahkan sejak AS di bawah pemerintahan Barack Obama , publik seluler telah mendengar cerita yang sama tentang Huawei . Yakni, perusahaan tidak dapat dipercaya karena secara diam-diam mengumpulkan informasi tentang konsumen dan perusahaan melalui pintu belakang yang tersembunyi di handset dan peralatan jaringannya. (Baca juga: 3 Indonesia Bangun Data Center Baru, Hasil kerjasama dengan Huawei )

Data yang dikumpulkan itu dikirim ke Pemerintah Beijing. Pada 2012, Komite Intelijen menyarankan agar Huwaei dan ZTE dilarang di AS.

Tahun lalu, Departemen Perdagangan AS menempatkan Huawei pada Daftar Entitasnya karena kekhawatiran akan keamanan. Cantuman ini mencegah perusahaan mengakses rantai pasokan AS dan memaksa produsen untuk mencari pengganti Layanan Seluler Google.

Namun Huawei justru berhasil meningkatkan pengiriman teleponnya sebesar 17% tahun lalu menjadi 240 juta unit dan dalam prosesnya, mereka melampaui Apple untuk menjadi produsen smartphone terbesar kedua di dunia. Selain naik ke nomor dua secara global di handset, merek juga tercatat sebagai pemimpin dunia dalam memberikan peralatan jaringan, bisnis penting yang harus dilakukan ketika perusahaan nirkabel membangun jaringan 5G.

Mantan CEO Google Ikut-ikutan Tuding Huawei



AS memperingatkan sekutunya tahun lalu untuk tidak menggunakan peralatan Huawei di jaringan 5G mereka. Peringatan ini didengarkan sejumlan negara, sebut saja Jepang dan Australia, dan beberapa tidak -Jerman dan Inggris.

Tahun ini, untuk mengencangkan tekanan lagi, Departemen Perdagangan AS mengubah aturan ekspor. Sekarang, setiap pembangunan chip yang menggunakan teknologi Amerika tidak dapat dikirimkan ke Huawei tanpa terlebih dahulu mendapatkan lisensi dari AS.

Sementara tidak pernah ada bukti bahwa Huawei menggunakan backdoor (pintu belakang) yang ditanam di perangkatnya untuk tujuan memata-matai. Namun mantan CEO Google, Eric Schmidt, mendukung sikap Administrasi Donald Trump. Dua mengatakan, produsen China itu adalah ancaman keamanan yang sah.

Berbicara dengan BBC Radio untuk film dokumenter audio, Schmidt mengatakan, tidak ada keraguan bahwa Huawei telah terlibat dalam beberapa praktik yang tidak dapat diterima dalam keamanan nasional. Schmidt sendiri sekarang tercatat sebagai pemimpin Dewan Inovasi Pertahanan Pentagon.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More