Instagram Sarankan Pengguna Reels Berhenti Memposting Ulang Konten dari TikTok

Kamis, 21 April 2022 - 05:58 WIB
Meta menegaskan bahwa Facebook dan Instagram merupakan platform yang fokus pada pembuat konten, bukan lagi sebagai alat untuk terhubung dengan orang lain. Foto/Instagram/The Verge
CALIFORNIA - Meta menegaskan bahwa Facebook dan Instagram merupakan platform yang fokus pada pembuat konten, bukan lagi sebagai alat bagi orang untuk terhubung dengan teman-teman mereka. Untuk itu, Instagram membuat beberapa perubahan baru yang berfokus pada pembuat konten asli pada platformnya.

CEO Meta Mark Zuckerberg menyebut video bentuk pendek sekarang tersedia di Facebook dan Instagram. Namun, siapa pun yang menggunakan Reels seringkali memposting ulang konten yang sama dari TikTok. “(Reels) Sebagai format konten kami yang paling cepat berkembang sejauh ini," katanya dikutip SINDOnews dari The Verge, Kamis (21/4/2022).

Salah satu cara Instagram untuk mendisinsentifkan praktik itu dengan mengubur atau menurunkan peringkatnya. Ketika ada pengguna Reels memposting ulang konten TikTok, Instagram akan menurunkan peringkatnya. Secara sederhana diartikan Instagram menyarankan untuk berhenti memposting TikToks favorit Anda ke Reels.





Menurut Kepala Instagram Adam Mosseri kebijakan itu dimaksudkan untuk memastikan bahwa kredit diberikan kepada mereka yang pantas mendapatkannya. “Kami akan mencoba dan berbuat lebih banyak untuk mencoba dan lebih menghargai konten asli, terutama dibandingkan dengan konten yang diposting ulang,” ujarnya.

Untuk itu Instagram melakukan beberapa upaya baru terdiri dari tiga perubahan, yaitu tag produk sekarang tersedia untuk semua orang, sehingga Anda dapat menandai produk di posting Anda; Anda dapat menetapkan diri Anda ke kategori seperti "Fotografer" atau "Rapper" dan membuat kategori itu muncul setiap kali Anda ditandai di sebuah pos; dan Instagram akan mulai lebih gencar mempromosikan konten asli di platform.

“Perubahan tersebut kemungkinan akan menjadi masalah besar bagi akun agregator, banyak di antaranya merupakan sumber meme dan tren yang sangat populer tetapi sering dituduh mencuri konten dan kredit dari pembuat konten. Saat ini kami lebih condong ke rekomendasi, menjadi semakin penting bahwa kami tidak menilai agregator secara berlebihan, karena itu akan buruk bagi pembuat konten, dan karenanya buruk bagi Instagram dalam jangka panjang,” tweet Mosseri.



Dorongan untuk memposting konten asli di produk sosial Meta bukanlah hal baru, juga bukan fakta bahwa hal-hal paling populer di Facebook dan Instagram cenderung dijiplak. Platform Meta memiliki audiens terbesar, tetapi TikTok, Twitter, dan lainnya cenderung menjadi tempat meme dan tren baru dibuat.

Jika Instagram dan Facebook ingin menjadi platform pembuat konten yang sukses, mereka harus menemukan cara untuk membalikkannya. Satu ide lain adalah membayar konten kreator lebih banyak, tetapi mengingat bahwa Meta tampaknya memotong pembayaran Reel-nya, itu mungkin tidak akan terwujud dalam waktu dekat.
(wib)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More