Tidak Sejalan dengan China, TikTok Ikut Musuhi Rusia
Selasa, 08 Maret 2022 - 17:11 WIB
MOSCOW - Meskipun China menjadi sekutu Rusia, raksasa media sosial asal China TikTok mengumumkan penangguhan streaming langsung dan konten di Rusia untuk mendukung protes agresi negara itu di Ukraina.
Seperti dilansir dari Daily Mail, perusahaan membuat pengumuman sebagai tanggapan atas undang-undang 'berita palsu' baru yang kontroversial di Moskow.
Hal itu dianggap mengancam dan bisa dipenjara karena membagikan informasi yang dianggap pihak berwenang sebagai informasi palsu.
TikTok menegaskan adalah saluran untuk kreativitas dan hiburan yang dapat memberikan sumber kelegaan dan memperkuat hubungan manusia.
Namun selama masa perang ketika orang menghadapi tragedi yang menyedihkan.
"Ancaman Rusia yang mengklaim bahwa platform tersebut adalah media untuk menyebarkan berita palsu telah membuat kami tidak punya pilihan selain menangguhkan layanan di sana," kata TikTok dalam sebuah pernyataan.
Selain TikTok, Netflix juga memutuskan untuk menangguhkan layanannya di Rusia.
Awal pekan ini, Netflix menghentikan sementara semua proyek dan akuisisi masa depan di Rusia setelah menilai dampak agresi Moskow di Ukraina.
Seperti dilansir dari Daily Mail, perusahaan membuat pengumuman sebagai tanggapan atas undang-undang 'berita palsu' baru yang kontroversial di Moskow.
Hal itu dianggap mengancam dan bisa dipenjara karena membagikan informasi yang dianggap pihak berwenang sebagai informasi palsu.
TikTok menegaskan adalah saluran untuk kreativitas dan hiburan yang dapat memberikan sumber kelegaan dan memperkuat hubungan manusia.
Namun selama masa perang ketika orang menghadapi tragedi yang menyedihkan.
"Ancaman Rusia yang mengklaim bahwa platform tersebut adalah media untuk menyebarkan berita palsu telah membuat kami tidak punya pilihan selain menangguhkan layanan di sana," kata TikTok dalam sebuah pernyataan.
Selain TikTok, Netflix juga memutuskan untuk menangguhkan layanannya di Rusia.
Awal pekan ini, Netflix menghentikan sementara semua proyek dan akuisisi masa depan di Rusia setelah menilai dampak agresi Moskow di Ukraina.
tulis komentar anda