Angkatan Luar Angkasa AS Luncurkan 2 Satelit Pemantau
Sabtu, 22 Januari 2022 - 08:01 WIB

Roket United Launch Alliance Atlas 5 yang membawa misi USSF-8 lepas landas dari Space Launch Complex-41 di Cape Canaveral Space Force Station, Florida, pada 21 Januari 2022, pukul 14:00 waktu setempat. Foto/Space News/ULA
FLORIDA - Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat (AS) meluncurkan dua satelit pengawasan buatan Northrop Grumman, bernama GSSAP-5 dan GSSAP-6. Kedua satelit itu diluncurkan menggunakan roket United Launch Alliance (ULA) Atlas 5 dari Space Launch Complex-41 di Cape Canaveral Space Force Station, Florida, pada 21 Januari 2022.
Satelit yang diberi nama GSSAP-5 dan GSSAP-6 ini merupakan bagian dari Geosynchronous Space Situational Awareness Program (GSSAP). Ini adalah satelit kelima dan keenam dari program GSSAP yang dibangun oleh Northrop Grumman. Misi, yang disebut USSF-8, diluncurkan ke orbit sekitar 22.000 mil di atas khatulistiwa.
USSF-8 menandai peluncuran roket Atlas 5 ke-91. ULA mengatakan ini adalah penerbangan pertama dan satu-satunya dari Atlas 5 dalam konfigurasi 511 dengan satu pendorong roket padat dan fairing berdiameter 5 meter. CEO ULA Tory Bruno mengatakan konfigurasi slider besar asimetris ini dipilih untuk memberikan jumlah energi yang tepat untuk misi khusus ini. (Baca juga; Hanya Berjarak 14 Meter, Laboratorium Luar Angkasa China Nyaris Ditabrak Puing Satelit Rusia )
Kepala Operasi Luar Angkasa Jenderal John “Jay” Raymond menyebut misi USSF-8 sebagai misi yang sangat penting karena satelit GSSAP digunakan untuk memantau objek di sabuk geostasioner. “Satelit ini mempunyai kemampuan pengawasan lingkungan yang memungkinkan kita untuk lebih memahami apa yang terjadi di orbit yang sangat kritis seperti orbit GEO,” kata Raymond dikutip SINDOnews dari laman spacenews, Sabtu (22/1/2022).
.
Satelit yang diberi nama GSSAP-5 dan GSSAP-6 ini merupakan bagian dari Geosynchronous Space Situational Awareness Program (GSSAP). Ini adalah satelit kelima dan keenam dari program GSSAP yang dibangun oleh Northrop Grumman. Misi, yang disebut USSF-8, diluncurkan ke orbit sekitar 22.000 mil di atas khatulistiwa.
USSF-8 menandai peluncuran roket Atlas 5 ke-91. ULA mengatakan ini adalah penerbangan pertama dan satu-satunya dari Atlas 5 dalam konfigurasi 511 dengan satu pendorong roket padat dan fairing berdiameter 5 meter. CEO ULA Tory Bruno mengatakan konfigurasi slider besar asimetris ini dipilih untuk memberikan jumlah energi yang tepat untuk misi khusus ini. (Baca juga; Hanya Berjarak 14 Meter, Laboratorium Luar Angkasa China Nyaris Ditabrak Puing Satelit Rusia )
Kepala Operasi Luar Angkasa Jenderal John “Jay” Raymond menyebut misi USSF-8 sebagai misi yang sangat penting karena satelit GSSAP digunakan untuk memantau objek di sabuk geostasioner. “Satelit ini mempunyai kemampuan pengawasan lingkungan yang memungkinkan kita untuk lebih memahami apa yang terjadi di orbit yang sangat kritis seperti orbit GEO,” kata Raymond dikutip SINDOnews dari laman spacenews, Sabtu (22/1/2022).
.
Lihat Juga :