Studi: OVO E-Money Paling Banyak Dipakai di Indonesia

Jum'at, 14 Januari 2022 - 22:05 WIB
OVO disebut sebagai e-money yang paling banyak digunakan di Indonesia, mencapai hingga 58,9 persen pengguna. Foto: dok OVO
JAKARTA - OVO menjadi e-money yang paling banyak digunakan di Indonesia. Jumlahnya mencapai 58,9 persen. Hal itu terungkap dalam survei Fintech Report 2021: The Convergence of (Digital) Financial Services oleh Dailysocial.id.

Studi terbaru itu menegaskan temuan sejumlah survei dan studi sepanjang 2021 yang konsisten menemukan OVO sebagai e-money yang paling banyak digunakan oleh masyarakat baik untuk transaksi online maupun offline. Termasuk juga UMKM yang sudah mengenal pembayaran digital.



Head of Corporate Communication OVO Harumi Supit mengatakan, OVO selalu berupaya memperluas ekosistem offline melalui kerjasama dengan berbagai mitra, antara lain Indomaret, Lotte Mart, Mitra Bukalapak, dan masih banyak lagi. ”Di akhir 2021 lalu, OVO juga hadir sebagai opsi pembayaran digital di JD.ID dan Bukalapak,” tegas Harumi.

Menurut Harumi, OVO melihat pembayaran digital selaku pintu gerbang akses ekosistem layanan keuangan yang lebih luas.



”OVO percaya dengan filosofi ekosistem terbuka di mana OVO kami bekerja sama dengan berbagai pihak melalui inovasi produk layanan keuangan seperti asuransi, investasi, maupun pinjaman,” imbuh Harumi.

Menurut Fintech Report 2021: The Convergence of (Digital) Financial Services, rata-rata penggunaan e-money tertinggi sekitar 2-3 hingga 4-6 kali per bulan, mengingat bahwa e-money seringkali dipakai untuk berbagai jenis transaksi, terutama transfer uang, top-up, e-commerce, maupun investasi.

Sementara menurut laporan CORE Indonesia, setelah bergabung dengan OVO, sejumlah 8 dari 10 UMKM yang sebelumnya tidak memiliki akses bank kini mengenal produk-produk perbankan.

Adapun 71 persen dari mereka mengalami peningkatan literasi keuangan digital, dan mulai menjalankan pencatatan keuangan secara lebih rutin.

Hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pun menunjukkan jumlah pengguna internet di Indonesia pada periode 2019-kuartal II 2020 naik sekitar 9 persen menjadi 73,7 persen dari total populasi, setara dengan 196,7 juta penduduk.

Indonesia kini merupakan pasar terbesar ketiga di antara 15 negara dengan pemasangan aplikasi keuangan terbanyak.
(dan)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More