Facebook Berencana Ganti Nama Minggu Depan

Rabu, 20 Oktober 2021 - 12:12 WIB
Penggantian nama Facebook diyakini untuk menyesuaikan ambisi CEO Facebook Mark Zuckerberg membuat metaverse. Foto/IST
JAKARTA - Facebook berencana mengganti nama mereka dalam waktu dekat. Upaya penggantian nama itu rencananya akan didiskusikan di ajang Annual Connect Conference pada 28 Oktober minggu depan. Perubahan nama itu diyakini sebagai upaya menindaklanjuti program metaverse yang tengah dirancang perusahaan berbasis di Menlo Park, California, Amerika Serikat.

The Verge bahkan mengatakan bisa jadi pengumuman nama baru itu akan lebih cepat sebelum tanggal 28 Oktober. Nantinya nama baru itu akan mewakili keseluruhan produk yang ada dalam payung perusahaan Facebook seperti Instagram, WhatsApp, Oculus, dan lain-lainnya.

Diketahui keinginan CEO Facebook Mark Zuckerberg membuat metaverse muncul sangat kuat belakangan ini. Saat ini Facebook sudah memiliki lebih dari 10.000 karyawan yang membangun perangkat keras yang mendukung metaverse. Salah satu contohnya adalah kacamata pintar Facebook yang bekerja sama dengan Ray-Ban.



Mark Zuckerberg sangat meyakini kacamata itu nantinya akan sama populernya dengan ponsel pintar yang ada saat ini. Perbedaannya kacamata itu akan jadi jembatan menuju metaverse buatan Facebook. “Kami akan secara efektif bertransisi dari orang-orang yang melihat kami sebagai perusahaan media sosial menjadi perusahaan metaverse,” ungkap Mark Zuckerberg.





Di sisi lain perubahan nama Facebook juga diyakini terjadi karena adanya kritik dan gugatan yang dilayangkan ke perusahaan sosial media terbesar di dunia itu. Penggantian nama diharapkan bisa menyelamatkan fokus kerja-kerja teknologi baru Facebook dari gugatan-gugatan yang dialamatkan ke Facebook.

Diketahui baru-baru ini mantan karyawan Facebook, Frances Haugen, bertindak sebagai pelapor pidana atau whistle blower mengatakan Facebook sangat berbahaya buat anak-anak dan picu perpecahan.

Dalam kesaksiannya, dia menekankan kekuatan Facebook yang terjalin erat dalam kehidupan sehari-hari miliaran pengguna. Serta juga mencatat risiko bahwa platform raksasa media sosial itu memicu makin maraknya gangguan makan, celaan fisik atau body shamingdan ketidakpuasan diri yang sangat berbahaya bagi kaum muda.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More