Fenomena UMKM Mendadak Digital, Tidak Serta Merta Produknya Langsung Laris

Minggu, 19 September 2021 - 10:05 WIB
Pemilik Ikan Asin Medan Tanoto Frans mengklaim lebih dari 85% penjualan produk Ikan Asin Medan berasal dari Tokopedia dengan omzet bulanan ratusan juta rupiah. Foto: dok Tokopedia
JAKARTA - Beralih ke digital digembar-gemborkan sebagai solusi bagi UMKM untuk bisa bertahan di masa pandemi. Hal itu memang tidak salah, hanya saja terlalu disederhanakan.

Teorinya, UMKM yang memiliki kanal digital dinilai lebih tangguh menghadapi pandemi. Sudah banyak riset yang mendukung hal itu.



Meski demikian, tidak serta merta dengan ”mendadak digital” maka UMKM otomatis bisa bertahan dan bisa berjualan. Sebaliknya, platform digital adalah medan perang baru dan amat menyulitkan para UMKM yang baru saja beralih dari offline ke online.





Kiagus Adit, pemilik Songket PaSH asal Palembang yang sukses meningkatkan omzet lewat berjualan online. Foto: dok Tokopedia

”Faktanya memang bukan berarti setelah UMKM membuka toko online di marketplace maka produknya langsung laku,” ujar Kiagus Adit, produsen Songket PaSH asal Palembang.

Adit—sapaan akrabnya—mengakui bahwa di platform digital ada banyak hal yang harus dipelajari oleh UMKM. Mulai dari hal-hal mendasar seperti membuat foto dan video tentang produk yang bagus, hingga mempelajari seluk beluk marketplace.

Belum tuntutan beriklan dan berpromosi lewat konten, baik melalui media sosial ataupun menggunakan layanan iklan yang sudah disediakan oleh marketplace.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More