Startup Ini Bikin Aplikasi untuk Bedakan Keaslian Batik Tulis dan Cetak
Selasa, 07 September 2021 - 10:22 WIB
JAKARTA - Naratik adalah startup asal Jawa Tengah yang punya layanan unik. Mereka mengembangkan aplikasi berbasis mobile yang memanfaatkan teknologi AI untuk mengklasifikasi keaslian batik.
Lebih tepatnya, untuk membedakan antara batik tulis dan batik cetak. Selain itu, aplikasi ini juga mencakup layanan jual beli khusus batik melalui kerjasama dengan UMKM dan industri di level rumah tangga.
Menariknya lagi, Naratik dibentuk oleh mereka yang masih mahasiswa. Antara lain mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, Universitas Diponegoro, dan Institut Teknologi Telkom Purwokerto.
Naratik sendiri adalah satu dari 14 startup inkubasi Bangkit yang akan mendapat pendanaan alias matching fund sebesar Rp855.712.788 dari Kedaireka, platform terbaru Dirjen Diktiristek yang mewujudkan kolaborasi antara dunia pendidikan tinggi dan industri.
Selain Naratik, ada Adil, Artesia, Baca, Bacara, Buangin, Citizen, Jagawana, Naratik, Next Parking, Obuce, Phoodto, Q-Hope, Samapta, dan Usahaq.
Adapun Bangkit 2021 telah meluluskan 2,250 peserta lulusan pertama Kampus Merdeka yang berhasil menyelesaikan kurikulum pada pembelajaran machine learning, cloud computing, dan Android mobile development.
Dari program ini, terpilih 15 tim dengan ide terbaik yang mendapatkan pendanaan dari Google masing-masing sebesar USD5.000.
Tujuannya, untuk mentransformasi prototype mereka menjadi produk yang memecahkan tantangan nyata di bidang kesehatan hingga lingkungan dan pada akhirnya, siap untuk diperkenalkan pada user/masyarakat.
Lebih tepatnya, untuk membedakan antara batik tulis dan batik cetak. Selain itu, aplikasi ini juga mencakup layanan jual beli khusus batik melalui kerjasama dengan UMKM dan industri di level rumah tangga.
Menariknya lagi, Naratik dibentuk oleh mereka yang masih mahasiswa. Antara lain mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, Universitas Diponegoro, dan Institut Teknologi Telkom Purwokerto.
Naratik sendiri adalah satu dari 14 startup inkubasi Bangkit yang akan mendapat pendanaan alias matching fund sebesar Rp855.712.788 dari Kedaireka, platform terbaru Dirjen Diktiristek yang mewujudkan kolaborasi antara dunia pendidikan tinggi dan industri.
Selain Naratik, ada Adil, Artesia, Baca, Bacara, Buangin, Citizen, Jagawana, Naratik, Next Parking, Obuce, Phoodto, Q-Hope, Samapta, dan Usahaq.
Adapun Bangkit 2021 telah meluluskan 2,250 peserta lulusan pertama Kampus Merdeka yang berhasil menyelesaikan kurikulum pada pembelajaran machine learning, cloud computing, dan Android mobile development.
Dari program ini, terpilih 15 tim dengan ide terbaik yang mendapatkan pendanaan dari Google masing-masing sebesar USD5.000.
Tujuannya, untuk mentransformasi prototype mereka menjadi produk yang memecahkan tantangan nyata di bidang kesehatan hingga lingkungan dan pada akhirnya, siap untuk diperkenalkan pada user/masyarakat.
tulis komentar anda