Riset: Apple Watch Dapat Deteksi Efek Covid-19 Jangka Panjang
Kamis, 08 Juli 2021 - 21:05 WIB
CUPERTINO - Sejak awal pandemi Covid-19, beberapa penelitian telah dilakukan untuk melihat apakah wearable product atau produk yang dapat dikenakan seperti Apple Watch agar dapat mendeteksi tanda dan gejala awal Covid-19.
Sebuah makalah baru yang diterbitkan jurnal JAMA Network Open menyoroti bahwa perangkat yang dapat dikenakan seperti Apple Watch dan Fitbits dapat memberikan data tentang efek jangka panjang dari Covid-19.
Seperti dilaporkan pertama kali oleh New York Times, data baru ini berasal dari uji coba Digital Engagement and Tracking for Early Control and Treatment (DETECT) yang dijalankan oleh para ilmuwan di Scripps Research Translational Institute di California.
Studi ini berlangsung dari 25 Maret 2020 hingga 24 Januari 2021 dan melibatkan lebih dari 37.000 orang yang menggunakan Fitbits, Apple Watch , dan perangkat yang dapat dikenakan lainnya. Riset ini didukung oleh aplikasi penelitian MyDataHelps.
Para peneliti pertama kali melaporkan pada bulan Oktober bahwa mereka menggabungkan data dari Apple Watch dan Fitbit dengan gejala yang dilaporkan sendiri, hal ini menyebabkan deteksi kasus Covid19 lebih akurat daripada hanya berfokus pada gejala.
Sekarang, para peneliti sedang meneliti lebih dalam ke data dengan fokus pada efek jangka panjang atau sering disebut sebagai "Long COVID".
Pada awalnya, para peneliti berfokus pada data dari pengguna Fitbit, yang menunjukkan bahwa Fitbits dapat mendeteksi perubahan.
"Ada perubahan yang jauh lebih besar dalam detak jantung istirahat untuk individu yang memiliki Covid dibandingkan dengan infeksi virus lainnya," kata Jennifer Radin, seorang ahli epidemiologi di Scripps, dilansir dari 9to5Mac, Kamis (8/7/2021)
Sebuah makalah baru yang diterbitkan jurnal JAMA Network Open menyoroti bahwa perangkat yang dapat dikenakan seperti Apple Watch dan Fitbits dapat memberikan data tentang efek jangka panjang dari Covid-19.
Seperti dilaporkan pertama kali oleh New York Times, data baru ini berasal dari uji coba Digital Engagement and Tracking for Early Control and Treatment (DETECT) yang dijalankan oleh para ilmuwan di Scripps Research Translational Institute di California.
Studi ini berlangsung dari 25 Maret 2020 hingga 24 Januari 2021 dan melibatkan lebih dari 37.000 orang yang menggunakan Fitbits, Apple Watch , dan perangkat yang dapat dikenakan lainnya. Riset ini didukung oleh aplikasi penelitian MyDataHelps.
Para peneliti pertama kali melaporkan pada bulan Oktober bahwa mereka menggabungkan data dari Apple Watch dan Fitbit dengan gejala yang dilaporkan sendiri, hal ini menyebabkan deteksi kasus Covid19 lebih akurat daripada hanya berfokus pada gejala.
Sekarang, para peneliti sedang meneliti lebih dalam ke data dengan fokus pada efek jangka panjang atau sering disebut sebagai "Long COVID".
Pada awalnya, para peneliti berfokus pada data dari pengguna Fitbit, yang menunjukkan bahwa Fitbits dapat mendeteksi perubahan.
"Ada perubahan yang jauh lebih besar dalam detak jantung istirahat untuk individu yang memiliki Covid dibandingkan dengan infeksi virus lainnya," kata Jennifer Radin, seorang ahli epidemiologi di Scripps, dilansir dari 9to5Mac, Kamis (8/7/2021)
Lihat Juga :
tulis komentar anda