Huawei Mempercepat Transformasi Digital di Sektor Pemerintah RI
Kamis, 25 Maret 2021 - 19:38 WIB
JAKARTA - Huawei Indonesia bekerja sama dengan Kementerian PPN/Bappenas dan Ditjen Imigrasi, memberikan pelatihan TIK demi mempercepat transformasi digital di sektor pemerintahan.
Teknologi-teknologi mutakhir yang menjadi materi edukasi utama pada program pelatihan TIK tersebut adalah Kecerdasan Artifisial (AI), komputasi awan (Cloud), Big Data dan 5G.
Partisipan juga mendapatkan pembekalan dari Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN) tentang pentingnya literasi keamanan siber sebagai bagian dari komitmen menjaga ketahanan nasional sekaligus salah satu kunci keberhasilan transformasi digital.
Himawan Hariyoga Djojokusumo, Sekretaris Utama Kementerian PPN/Bappenas, mengatakan bahwa pihaknya perlu memahami pelaksanaan pemanfaatan TIK dan Big Data, dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok kementerian, khususnya dalam penyusunan rencana pembangunan nasional.
"Saya yakin dengan teknologi TIK terkini akan membantu dalam memenuhi peran strategis mereka sebagai Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Think Tank, serta Lembaga Kliring Nasional untuk Proyek-Proyek Besar," ujarnya, dalam keterangan resmi Huawei, Kamis (25/3/2021).
Sementara itu, Agato P.P Simamora, Direktur Sistem dan Teknologi Informasi Keimigrasian, Direktorat Jenderal Imigrasi KemenkumHAM, mengatakan bahwan alih pengetahuan di bidang 5G, Cloud, AI, Analitik Big Data yang dihadirkan Huawei Indonesia sangat relevan dengan target Ditjen Imigrasi pada 2025.
"Pelatihan ini menjadi kesempatan yang bernilai bagi kami, sebab kami bisa memperoleh edukasi langsung dari Huawei yang telah diakui sebagai pemimpin TIK dunia," tambah Agato.
Albert Yang, Vice President Management Transformation Huawei Indonesia, menegaskan pihaknya berambisi menjadi bagian dari perjalanan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi digital dunia pada 2045.
"Kami di Huawei Indonesia memiliki target untuk berkontribusi mengembangkan 100.000 SDM Digital dalam 5 tahun ini," ungkap Albert.
Teknologi-teknologi mutakhir yang menjadi materi edukasi utama pada program pelatihan TIK tersebut adalah Kecerdasan Artifisial (AI), komputasi awan (Cloud), Big Data dan 5G.
Partisipan juga mendapatkan pembekalan dari Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN) tentang pentingnya literasi keamanan siber sebagai bagian dari komitmen menjaga ketahanan nasional sekaligus salah satu kunci keberhasilan transformasi digital.
Himawan Hariyoga Djojokusumo, Sekretaris Utama Kementerian PPN/Bappenas, mengatakan bahwa pihaknya perlu memahami pelaksanaan pemanfaatan TIK dan Big Data, dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok kementerian, khususnya dalam penyusunan rencana pembangunan nasional.
"Saya yakin dengan teknologi TIK terkini akan membantu dalam memenuhi peran strategis mereka sebagai Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Think Tank, serta Lembaga Kliring Nasional untuk Proyek-Proyek Besar," ujarnya, dalam keterangan resmi Huawei, Kamis (25/3/2021).
Sementara itu, Agato P.P Simamora, Direktur Sistem dan Teknologi Informasi Keimigrasian, Direktorat Jenderal Imigrasi KemenkumHAM, mengatakan bahwan alih pengetahuan di bidang 5G, Cloud, AI, Analitik Big Data yang dihadirkan Huawei Indonesia sangat relevan dengan target Ditjen Imigrasi pada 2025.
"Pelatihan ini menjadi kesempatan yang bernilai bagi kami, sebab kami bisa memperoleh edukasi langsung dari Huawei yang telah diakui sebagai pemimpin TIK dunia," tambah Agato.
Albert Yang, Vice President Management Transformation Huawei Indonesia, menegaskan pihaknya berambisi menjadi bagian dari perjalanan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi digital dunia pada 2045.
"Kami di Huawei Indonesia memiliki target untuk berkontribusi mengembangkan 100.000 SDM Digital dalam 5 tahun ini," ungkap Albert.
(wbs)
tulis komentar anda