Selalu Waspada, Ancamanan Keamanan Siber Meningkat Selama Pandemi Covid-19

Kamis, 25 Februari 2021 - 17:40 WIB
78% responden mengatakan pernah mengalami peningkatan ancaman atau peringatan siber sebesar 25% atau lebih sejak dimulainya Covid-19. Foto: Ist.
JAKARTA - Sebuah studi yang dilakukan oleh Cisco bertajuk “The Future of Secure Remote Work Report” , menunjukkan bahwa perusahaan di Indonesia melihat adanya peningkatan tantangan keamanan siber di tengah pergeseran massal menuju sistem kerja jarak jauh ( remote ).

Hasil studi menunjukkan, bahwa 78% responden mengatakan pernah mengalami peningkatan ancaman atau peringatan siber sebesar 25% atau lebih sejak dimulainya Covid-19.



Jumlahnya signifikan, terutama karena sebagian besar perusahaan yang terdampak Covid-19 tidak siap untuk mendukung sistem kerja jarak jauh secara aman.

Padahal, Indonesia termasuk negara yang paling siap di ASEAN untuk beralih ke kerja jarak jauh, dengan 49% responden mengatakan bahwa mereka sangat siap untuk pindah, kedua setelah Vietnam dengan 67%.



Marina Kacaribu, Managing Director Cisco Indonesia, menjelaskan bahwa hasil studi tersebut menunjukkan perusahaan di Indonesia sudah sadar akan pentingnya keamanan siber. Namun demikian, kebutuhan untuk meningkatkan kesadaran akan hal ini masih mendesak, terutama karena ancaman dan peringatan serangan siber masih sangat tinggi.

“Lebih jauh, perusahaan perlu memahami betapa pentingnya menjadikan keamanan siber sebagai dasar strategi investasi TI mereka ” kata Marina, dalam keterangan resminya, Kamis (25/2).

Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa keamanan telah menjadi prioritas utama bagi banyak perusahaan di Indonesia, dengan 59% mengatakan bahwa keamanan siber sekarang menjadi sangat penting, dan 26% di antaranya mengatakan itu lebih penting daripada sebelum COVID-19.

Dengan pengguna yang terhubung dari jarak jauh, sebagian besar perusahaan melihat bahwa tantangan keamanan siber di peringkat teratas adalah akses yang aman (70%), dan perlindungan data pribadi (70%), yang berimplikasi pada postur keamanan secara keseluruhan. Kekhawatiran lain yang dirasakan oleh perusahaan di Indonesia termasuk perlindungan terhadap malware (63%).
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More